[38] Buket Bunga

3.4K 407 16
                                    

"Apaan ini?! Kok lo berdua gandengan tangan?!" tanya Daehwi begitu melihat Shira dan Guanlin sampai di depan pintu kelas dengan tangan yang saling menggenggam satu sama lain.

Tiba-tiba saja Samuel dan Somi muncul dan berdiri tepat di belakang Daehwi.

"Kalian udah jadian?!" tanya Samuel dan Somi serempak.

Shira tersenyum melihat Samuel dan Somi yang bertanya secara bersamaan.

"Heh! Malah ketawa lo Ra!" Pekik Somi.

"Enggak, gue lucu liat lo sama Samuel. Kok bisa barengan gitu? Jodoh kali ya?"

"Asal aja kalo ngomong!" lagi, Samuel dan Somi menjawab secara bersamaan.

Shira dan Guanlin terkekeh pelan.

"Eh eh! Bentar dulu. Jelasin dulu itu tangan ngapa bisa gandengan?" ucap Daehwi sambil menunjuk-nunjuk tangan Shira dan Guanlin.

"Gandengan doang. Gua peluk juga bisa kali, Nih liat."

Guanlin langsung saja menarik tubuh Shira ke dalam pelukannya. Karena Shira pendek, kepalanua menyentuh dada Guanlin.

Jantung Shira sudah berdetak tak karuan.

Sial, batinnya.

Daehwi, Samuel, dan Somi menatap mereka berdua tak percaya, bahkan Somi sampai mengedipkan matanya berkali-kali. Dan Shira sibuk menenangkan jantungnya yang sudah berdebar tak karuan.

"Puas?" Tanya Guanlin ke mereka bertiga, "gue sama yayang gue masuk kelas duyu yaaaa" ucap Guanlin dengan nada sok imut dan berakhir menarik Shira didalam pelukannya untuk masuk ke dalam kelas.

Seonho yang sedang duduk langsung saja berdiri dan berpapasan dengan Shira dan Guanlin. Dia sengaja menyenggolkan pundaknya dengan pundak Guanlin cukup kuat sampai membuat Guanlin mundur beberapa langkah sambil tetap merangkul Shira.

Guanlin menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

"Lin?"

Guanlin menoleh lalu tersenyum tipis, "santai lagi, Ra."

•••

"Lo paham kan maksud gue?"

"Paham."

"Jangan sampe lo malah berujung bunuh dia."

"Liat aja nanti."

"Lo jangan segila itu!"

"Terus? Gue harus tetep diem gitu?"

"Jangan konyol deh lo."

"Kalo sampe lo malah bunuh dia, gue gak akan bantu."

"Dan gue emang gak butuh bantuan lo!"

"Gue cuma mau lo kasih pelajaran aja ke dia!"

"Sayangnya gue mau kasih dia pelajaran yang susah, biar dia nyerah."

"Terserah lo deh. Kalo sampe dia mati, gue maupun Daniel, gak akan bantu lo."

Laki-laki itu lalu pergi meninggalkan cewek itu sendirian di belakang sekolah.

Dan cewek itu, sudah mengerti bagaimana permainan ini akan berjalan.

•••

Seperti biasa, malam ini Shira hanya di kamarnya, dengan suara ribut si Sehun yang lagi main mobile legends di kamarnya.

Yang daritadi Shira dengar, hanya kata-kata kasar dan umpatan hina yang tidak berfaedah.

"Gak bisa apa ya main game mulutnya diem aja!" Seru Shira kesal.

Shira yang tadinya sedang fokus membaca novel the kill order akhirnya buyar. Ia lantas menutup novelnya karena kesal terganggu oleh Sehun.

Drrt
Drrt
Drrt

Merasakan getaran dari ponselnya yang ia letakkan di atas kasur, Shira segera mengeceknya yang ternyata pesan line dari Guanlin.

Guanlin:
Keluar lo anjing

Shira:
Ngapain sih lo

Guanlin:
Keluar buru
Gpl

Shira:
Y

Ya begitulah, pacaran dengan Guanlin memang baru satu hari, dan Guanlin belum ada romantisnya.

"Gue yang pacarnya malah dikatain anjing coba, gimana perasaan?" Ucap Shira bermonolog.

Dengan malas ia mengangkat tubuhnya dari atas kasur untuk turun ke bawah dan membukakan pintu untuk Guanlin. Begitu pintu terbuka,

"SURPRISE!!!" Teriakan Guanlin membuat Shira sontak kaget dan hampir menendangnya.

"Setan lah lo Lin!" Shira mendorong tubuh Guanlin cukup kuat tapi Guanlin hanya bergeser satu langkah ke belakang.

"Kaget tau gak?! Lo mau gue mati jantungan?"

"HAHAHAHAHH, lawak banget komuk lo babi!"

"Setan! Ngapain lo kesini? Faedah bener lo dateng cuma buat ngagetin gue doang."

"Nih."

Guanlin memberikan bunga ke hadapan Shira yang selama ini ia sembunyikan di balik tubuhnya.

"Waktu nembak kamu, aku kan gak ngasih apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu nembak kamu, aku kan gak ngasih apa-apa. Dan sekarang aku cuma bisa ngasih kamu bunga, maaf ya.. " Guanlin tersenyum lebar tetapi raut wajahnya terlihat seperti merasa bersalah.

Shira mengulum senyum, "Ngapain minta maaf? Kamu gak perlu ngasih sesuatu ke aku kali, Lin. Dengan kamu ada disisi aku aja udah cukup kok."

"Hehehehe... Diterima dong bungannya.."

Shira mengambil buket bunga tersebut, aroma harum dari bunga pun langsung tercium oleh hidungnya. Perasaan senang juga muncul di benak Shira.

"Makasih ya Lin. Ini bunga pertama yang pernah gue terima." Ucap Shira menatap Guanlin.

"Serius?"

"Iya"

Guanlin tersenyum lebar dan membuat Shira ikut melakukan hal yang sama.
















































Thanks for vote yorobun:)
Semakin kalian dukung aku, semakin aku semangat :)) heuheu
22/02/2018

Always • Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang