Hari ini Jihoon dan Guanlin tidak masuk sekolah karena mereka sedang menjalani skorsing dan semakin membuat masing-masing geng makin panas saat berpapasan. Terutama sama yang sekelas dengan mereka.
Untungnya yang sekelas sama Shira cuma Seonho dan Guanlin, karena Guanlin tidak masuk dan suasana geng lagi tidak baik, itu tak berarti untum Seonho toh yang punya masalah bukan dia, pikirnya.
Jadi ya, Seonho bersikap biasa saja pada anak-anak geng genius, apalagi kenyataannya Shira sepupunya.
"Ra, boleh ngobrol bentar gak?" tanya Seonho.
"Boleh kok."
"Di atep aja, gimana?" Ajak Seonho. Shira ngangguk.
Seonho mengajak Shira untuk mengobrol secara empat mata di rooftop, kebetulan jam pelajaran sedang kosong membuat murid di kelas tersebut bebas melakukan apa saja.
"Sebenernya Jihoon kenapa sih?" tanya Seonho saat mereka sudah sampai di rooftop.
"Gue juga gak tau deh Ho." Jawab Shira.
Mereka menyandarkan tubuh mereka pada tembok pembatas.
"Mungkin gara-gara gue deh," ucap Shira berasumsi.
"Kok gara-gara lo?" Seonho bingung.
"Coba deh lo inget-inget. Sebelum gue pindah geng kalian masing-masing baik-baik aja kan? Gak ada masalah?" Tanyanya.
Seonho mengangguk, "Iya."
"Nah ya udah. Semua ini gara-gara gue." Shira menundukkan kepalanya, melihat ke arah sepatu.
"Tapi gimana kalo ternyata lo yang ngerubah kita semua?" Seonho berasumsi positif.
"Maksud lo, Ho?" Kini Shira yang bingung.
"Gini Ra, sebelumnya masing-masing geng kita emang baik-baik aja. Saling gak kenal, gak setegoran, apalagi saling ngobrol. Kita itu kayak, semacam musuhan tapi gak tau apa penyebabnya. Tapi semenjak ada lo, gue bahkan ngobrol sama Samuel, Somi, dan Daehwi," jelas Seonho.
"Jadi selama ini lo gak pernah ngobrol sama mereka?" Tanya Shira memastikan.
Seonho menggelengkan kepalanya, "Yap. Gue lebih milih tidur, atau beranggapan kalo mereka itu gak ada. Gitu juga sebaliknya."
Shira diam tak bisa berkata-kata.
Seonho pegang kedua pundak Shira, "Shir, gue Kasih tau ya. Kedatangan lo di antara kita itu sebagai penyatu, jadi lo jangan salahin diri lo, oke?"
"Gak tau deh Ho."
Seonho melepaskan tangannya lalu kembali bersandar pada pagar, "ya gue harap dugaan gue bener. Lagian, siapa sih yang betah musuhan gak jelas kayak gini?"
Seonho menatap Shira dalam diam membiarkan angin menyapa wajah mereka.
"Kayaknya cuma gue deh yang seneng kalo gak musuhan lagi." Seonho terkekeh pelan. Dari dulu memang ia tak pernah ada obrolan dengan Somi dan yang lainnya.
🐥🐥🐣🐥🐥🐥🐣🐥🐥
Shira dan Seonho sudah kembali lagi ke kelas mereka, keadaan kelas masih sama seperti sebelum mereka pergi, berisik dan rusuh. Ada yang main hp, ada yang joget-joget dekat loker, ada yang tidur, ada juga yang ngobrol. Bermacam-macam pokoknya.
"Dari mana Ra?" tanya Samuel melihat Shira dan Seonho yang berjalan ke tempat duduk mereka masing-masing.
"Cari angin sama Seonho, hehe." jawab Shira lalu duduk di kursinya.
"Woi, gimana kalo pulang sekolah kita ke rumah Jihoon," saran Somi.
"Ngapain? Minta penjelasan? Emang dia udah gak emosi lagi?" tanya Daehwi yang duduk di depan Somi.
"Iya juga ya," ucap Somi sambil menggaruk kepalanya.
"Mending nanti aja deh. Tunggu dia gak kayak gini," kata Samuel.
Somi, Daehwi, dan Shira mengangguk setuju akan saran Samuel.
"Woi semuanya!! Perhatian! Jadi Miss Tiffany gak masuk, so dia ngasih kita tugas. Tugasnya ada di LKS halaman 56-58 dari A sampe C yaaaaa! Jelas tidak?!" ucap Donghyun setengah berteriak dari depan kelas.
"JELAAAAAASSSS!"
(Udah gue Kasih tau belom klo Donghyun ketua kelas? Lupa gue)
Somi buka LKS dengan kesal, lalu melipat halaman 56-58, ditandain biar gak lupa. Begitu juga dengan Shira.
Beda sama Samuel dan Daehwi, karena mereka pinter bahasa inggris yaudah deh dikerjain sekarang biar nanti balik bisa main.
"Hwi, kalo udah selesai gue bawa pulang ya?" pinta Somi sambil senyum lebar. Kadangan dia suka malu kalo asal nyontek gitu aja.
"Bawa punya gue aja Som," ucap Samuel yang tetep fokus ke LKS.
"Basing deh mau bawa punya siapa, ehehe," ucap Somi.
Shira cuma ngeliatin soal-soalnya tanpa ada niatan buat ngerjain.
Gak lama dia ngecek hpnya dan ada Line dari seseorang.
Guanlin.:
Ra, lagi apa?Shira:
Ngerjain tugasGuanlin.:
Pasti bahasa inggris
Dan Miss Tiffany gk masukShira:
Iya
Mana banyak bgt lgi
Bikin beteGuanlin.:
Coba ada gue, pasti lo gk beteShira:
Dih apaan cobaGuanlin.:
Ya kan?😏Shira:
GakGuanlin.:
Ngaku aja raShira:
Pede bgt loGuanlin.:
Gue bosen ra di rumahShira:
Main gitu kemanaGuanlin.:
Yaudh gue ke sekolahShira:
Eh apaan
Nti lo malah kena marah
Woi guanlin
Gak usah ke sekolah
Woi
P
P
P
P
Lin
GuanlinGuanlin.:
Mau aja gue boonginShira:
AnjirGuanlin.:
Khawatir ya?Shira:
Pd bgt jdi umaaaattGuanlin.:
Iya kan?😏Shira:
Bodo
Ngeselin bgt sih jdi orng."Eh Ra. Temenin toilet dong," ajak Somi.
Dengan terpaksa Shira menyudahi obrolannya bersama Guanlin.
An:
- Kira-kira seperti ini lah denah tempat duduk kelas mereka.
- Jihoon, Baejin, Yoojung, sama Sejeong sekelas sama Daniel dkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Always • Lai Guanlin
Fanfiction1st Book Gue selalu sayang sama lo -Guanlin. [BAHASA DAN ALUR ABSURD] [REVISI DENGAN PENAMBAHAN ADEGAN] start: 22/06/2017 finish: 05/04/2018 start revisi: 01/05/2020 finish revisi: 24/05/2020 ©nywongg