" Kea aku... ahhhh." Aku bahkan tidak bisa membuka suara untuk menolaknya, dia mendorongku terlentang di taman belakang sekolah lalu menindihku, menatap mataku dengan irish cokelatnya yang menantang.
" Kea jangan." Lagi lagi dia menahan tanganku kuat dan mulai menjelajahi leherku dengan bibirnya. Harusnya, aku tak pernah main main dengan anak baru ini. Tidak pernah
Tapi apalah daya, seperti siswi lainnya akupun akhirnya terpikat, tak peduli karakter badboynya yang dipergunjingkan, tak peduli dia yang setiap hari bermasalah dengan kode etik, tak peduli dengan nasehat teman teman agar menjauhinya. Dan akhirnya, aku luluh, berakhir di cengkramannya hanya dengan satu kata yang meluncur dari bibir manisnya " Renata, I love you."" Kea." Bola mataku membulat saat merasakan tangannya mulai melepas kancing seragam yang kukenakan dan mulai meremas dadaku pelan. Jujur, ini pertama kalinya untukku, seluruh Nadiku rasanya mendidih.
" Kau akan suka ini sayang." Bisiknya menyapu wajahku dengan napasnya kemudian mengecup bibirku pelan, memaksa untuk mencumbu lidahnya di dalam rongka mulutku. Pertahananku hancur saat ia mulai melepas seragam sekolahnya, memperlihatkan tubuh atletisnya yang banyak dibicarakan, tersenyum penuh maksud dan mulai kembali mencumbu bibirku.
" Kea aku takut." Bisikku gemetar.
Lagi lagi dia tersenyum meloloskan seragamku lepas, menatap nakal pada area dadaku yang di balut bra ketat, jari jarinya menyusuri perut datarku, seolah menjadi magnet yang membuatku semakin hanyut. Dia kembali mendekatkan wajahnya padaku
" Aku akan menjadi milikmu." Bisiknya kemudian memangut bibirku rakus, sementara tangannya meraba rokku pelan.
Dan seperti itulah, aku yang bodoh menyerahkan segalanya pada pria brengsek sepanjang masa ini. Tanpa berpikir panjang dan tanpa memikirkan masa depan. Lalu akhirnya...
Dia berakhir menjadi pria terbrengsek yang tak pernah bisa aku lupakan. Arkent Shawn
***
Pagi itu, aku memutuskan pergi ke sekolah hanya untuk berjumpa dengannya. Takdir bagi seorang wanita yang tengah dimabuk cinta, aku merindukannya, merindukan sosok yang kemarin aku berikan segalanya. Entah di mana dia, tak biasanya...
Seharusnya dia selalu tersenyum meneriakkan namaku dari atas pagar sekolah lalu berakhir dikejar satpam.Aku masih mengingatnya
Flashback 2 bulan yang lalu..
Renata Audie, melangkah tegap dengan almamater anggota OSIS di tubuhnya, cantik, pintar, cuek, tegas dan memiliki tubuh tinggi semampai bak calon model international.
Dia resmi menjadi wakil ketua OSIS peridode 2013 di SMU Marta Bisma 02 sejak 1 bulan yang lalu. Sorot matanya memutar kesal saat melihat Syam, mantannya yang tak lain juga menjabat sebagai ketua OSIS di sana menatapnya tajam.
Memang, sejak Renata memutuskan berpisah dengan Syam 2 minggu lalu, hubungan mereka menjadi tidak begitu baik.
Renata menolak tegas ajakan Syam untuk bercumbu dan itu menjadi akhir segalanya." Kau terlambat, apa jadinya anggota OSIS kita jika memiliki wakil seperti dirimu!" Tekannya saat Renata berdiri tepat di hadapannya
" Syam, telat apanya sih. Bahkan aku tiba lebih awal 5 menit dari jadwal kan? Jangan nyari gara gara deh!" Celetuk Renata tak kalah dingin.
Pemuda bernama Syam itu memutar bola matanya kesal
" Lihat HPmu! Aku mengubah jadwalbya 30 menit yang lalu!" Tekannya. Renata menatap Syam jengkel. Sudah jelas pemuda itu mencari gara gara dengannya.
30 menit yang lalu? Syam paling tau jarak rumah Renata dengan sekolah cukup jauh. Dia juga naik Bus kesana, mana sempat liat HP
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexi Enemis ( Buckwheat )
RomanceO Hell!!! Bossku adalah mantan pacar yang paling kubenci semasa SMA. Sialnya, aku mendaftar kerja di kantor raksasa ini tanpa membaca bio CEOnya. Dan resiko yang harus kutanggung adalah... Bertemu dengannya setiap hari sebagai sekertaris pribadinya...