The Devil Inside

11.3K 715 71
                                    

Sekali lagi yang ngerasa cerita ini muter muter, cerita tanpa konflik emang ada? Lagian konflik disini juga berbeda dan author merasa konfliknya gak muter sesuai porsi alur. Sesuai karmanya masing masing.
Dan yang nanya kapan ending. Hanya 30an keatas di microsoft words. Kalau mau bisa kok di cut. Author gpp, mau ngerjain cerita lain saja. Cuma lanjut buat yang suka.

" Disini, kau tidurlah dulu, mau coffe atau teh?" Tanya Bianca memapah tubuh Syam duduk di dalam sebuah kamar megah yang hampir seluruh warnanya eksotis, perpaduan coklat dengan gold dan cream membuat Syam menatap setiap sudutnya dengan wajah asing. Mata birunya yang terang di terpa sinar pagi menatap wajah Bianca yang menatapnya dengan senyum senang.

Dia ganteng juga ya..

" Teh? Susu?" Tanyanya lagi.

" Aku lebih suka coffe." Jawab Syam dengan suara berat.

" Kau memang selalu menyukai Coffe." Bianca memainkan matanya lalu berdiri hendak beranjak, tapi... Syam menahan lengannya

" Siapa aku?" Tanyanya lagi.

Sekali lagi, Bianca menatapnya getir, memegang wajahnya lembut lalu tersenyum manis

" You are my husband." Ujarnya kemudian mengecup bibir Syam sekilas. Yang jujur itu membuat Syam sedikit merasa risih

Gila ni cowok, semakin lama semakin keren saja.
Lumayan, dia bisa dijadikan mainan
Fisiknya, pikirannya, kekuatannya
Sampai aku mendapatkan Arkent

" Kau sangat mencintaiku. Kita sedang dalam sebuah misi dan kau mengalami kecelakaan, seseorang begitu jahat pada kita.. namanya Arkent dan Renata, dan kau rela melakukan segalanya untukku sampai kau menjadi seperti ini." Bola mata Bianca berkaca kaca

" Hei." Syam mencoba menghapus air matanya

" Aku tidak apa apa kok, aku akan menyiapkan coffe untukmu. Istirahatlah, kau akan baik baik saja." Ujar Bianca melepas pegangan Syam kemudian hendak beranjak

" Siapa namaku?" Tanya Syam menghentikan langkahnya. Bianca tersenyum memegang pintu kemudian berujar...

" Leon."

Dan diapun menghilang dari pintu sebelum...

" Astaga!!" Gadis itu terlonjak kaget mendapati seorang pria berjas dokter berdiri didepannya

" Apa ini Bianca? Kau bermain main dengan otak seseorang. Dia Syam! Dia berbahaya! Aku tidak mau terlibat lagi dengan rencanamu." Tekannya

" Paman tenanglah. Dia yang membunuh Danur, keponakanmu. Aku hanya partnermu untuk membalasnya." Senyum Bianca

" Tapi tidak dengan mempermainkan hidup dan otak seseorang. Kecuali kau tertarik dengan dirinya?"

" Aku masih muda dan itu wajar kan, paman tenanglah, dia melupakan segalanya. Rasa sakit sudah mengalahkannya. Syam sudah mati, dia Leon, dan Leon yang ini akan melakukan segalanya untuk kita." Senyum Bianca yakin

" Pikirkanlah jika Syam ada dipihak kita." Bianca meyakinkan. Tapi...

" Aku tidak perduli dengan semua kegilaanmu! Aku tetap seorang dokter dan mungkin sebaiknya memang dari awal aku mendidik Danur agar menjauhi kalian. Kematiannya salahku, aku tidak mau lagi terlibat." Tekan Dokter itu hendak beranjak, tapi...

Langkahnya terhenti saat beberapa pria menghadangnya. Ia berbalik menatap Bianca

" Kau beruntung paman, aku memiliki halaman yang cukup luas untuk membuktikan padamu betapa berbahayanya diriku!" Tekan gadis itu dengan senyum penuh maksud. Dan... beberapa orang tadipun tersenyum mendekatinya

My Sexi Enemis ( Buckwheat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang