Part 6

32K 2.1K 61
                                    

------ Akan aku ambil Hakku!

" Cari tahu tentangnya, secepatnya! Dimana dia dirawat dan semua data tentangnya! Apa kau mengerti?" Arkent menutup ponselnya lalu menarik napas panjang.

" Siapa yang kau cari kali ini Kea?" Tanya Anne yang memeluk pinggangnya mesra, ia melepas selimut yang menutupi tubuh bugilnya. Gadis itu kemudian duduk dipangkuan Arkent dan mengecup bibirnya pelan. Pemuda itu tersenyum menatap tubuh Anne yang duduk dipangkuannya lekat.

" Kenapa melihatku begitu? Aku makin sexi kan?" Bisik wanita itu membelai leher kokoh Arkent

" Kau melakukan operasi lagi?" Sindir pemuda itu memalingkan wajah

" Semua ini untukmu sayang." Anne mengecup dada bidang Arkent, menggoda.

" Turunlah! Aku lelah." Tekan Arkent, meremas dada gadis itu pelan.

" Benarkah?" Anne tersenyum kemudian mencium leher Arkent, mengecup pundaknya dan menggigitnya mesra.

" Jika kau berani mencumbui wanita lain, aku akan memotong milikmu ini." Ujarnya ditelinga Arkent.

Arkent memejamkan matanya saat Anne meremas miliknya dan kembali memposisikan dirinya menyatu dengannya.
Ia pun bergerak eksotis diatas Arkent, membuat pemuda itu menarik pinggangnya mendekat dan melumat bibirnya mesra

" I love you." Bisiknya ditelinga Anne

" Sudahlah, aku tahu kau tak pernah serius dengan kata kata itu Kea. Kita nikmati saja malam ini." Anne mengusap keringat dari kening Arkent kemudian memeluknya hangat

Didalam pelukan Arkent, ia menatap tajam

Benar, kau hanya milikku
Dirimu, segalanya adalah milikku Arkent Shawn.

***


Pagi itu di kantor--------

Renata menarik napas panjang sebelum mengetuk pintu ruangan sang enemie dengan tangan gemetar,

Tenang Rena, dia hanya Bos mu hanya Bos

Tok tok tok.

" Masuk!" Tekan suara tegas dari dalam. Baru mendengar suaranya saja seolah seluruh sendi Renata lepas seketika.

" Klek." Ia membuka pintu itu pelan.

Arkent yang tampak menatap layar laptop dengan menumpu dagunya pada satu tangan benar benar terlihat berbeda. Ketika menyadari keberadaan Renata, ia mengangkat wajahnya dan menatap wanita itu tajam

" Apa ada jadwal meeting hari ini?" Tanya Arkent dingin

" Anda tidak ada jadwal meeting sampai malam nanti tuan Arkent. Tapi jam 19 malam anda ada janji makan malam dengan Model kita Nona Anne." Renata membaca jadwal yang ia bawa.
Arkent tersenyum menatapnya

" Temani aku!" Pintanya. Entah pikiran licik apalagi yang dia pikirkan.

" Maaf tuan, tapi jam kerja saya selesai jam 5 sore." Tolak Renata hendak berbalik

" Perintahku lebih mutlak dari jadwalmu kan?" Tekan Arkent berdiri dari duduknya. Renata berbalik

" Saya ada urusan tuan, ini diluar kontrak." Ujarnya tak kalah tegas. Ia tak peduli dan berusaha melangkah cepat kearah pintu. Tapi...

Deg. Bola mata Renata membulat saat Arkent tiba tiba menahan pergelangan tangannya, lalu menarik tubunnya berbalik dan memeluk pinggangnya erat.

" Kea!!!" Tekan Renata berontak. Semakin ia berontak, semakin erat Arkent memeluknya.

My Sexi Enemis ( Buckwheat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang