Yuhuuu Cover baru
Dan akhirnya menemukan juga sub judulnya heheheRenata menggeliat dengan keringat memehuhi kening. Rasanya, suhu di ruangan remang itu terlalu panas.
Ia menatap sekitarnya dengan penuh rasa takut, foto foto wanita berjejer rapi dengan coretan silang di wajahnya, tabung tabung yang berjejer berisikan janin janin dengan bervariasi ukuran. Benar benar mengerikanDimana aku??
Renata ingin berteriak tapi bersuara saja ia tak mampu karna mulutnya di sumpal dengan kain kumal, tangannya terikat ke sisi kanan dan kiri sebuah ranjang, begitupula kakinya. Ia ketakutan benar benar ketakutan.
Hingga...
Tap tap tap, Renata berpura pura memejamkan matanya saat mendengar langkah itu mendekat. Terdengar hembusan napas yang membuatnya semakin tegang saja. Apakah dia akan di bunuh?
" Kau sangat cantik Rena."
Suara itu...
Danur?Renata berusaha menahan air matanya yang tiba tiba ingin mendesak keluar. Dia sedih, bahkan sangat sedih. Ternyata memang benar, Danur sakit. Andai sejak kecil Rena mencengahnya, mungkin Danur tak akan seperti ini. Tak akan menyakiti semua orang begini.
" Sejak kecil kau berkilau di antara semuanya bagaikan berlian. Aku begitu menyukaimu, jadilah milikku Renata.. menikahlah denganku, aku sangat menyayangimu. Aku juga menyayangi Cloe." Bisiknya ditelinga Renata yang jujur itu membuat Renata meremang takut. Apalagi saat tiba tiba Danur menangis, terduduk memegang tangannya, menciuminya
" Aku sedih Renata, kau membuatku patah hati." Tangisnya beberapa detik, ia mencium tangan Renata lalu berdiri dan kemudian tertawa menyeka air matanya.
" Tapi kamu tidak mencintaiku kan? Hah!! Kamu menyukai Andreas bersaudara itu kan? Yang satunya begitu egois dan satunya begitu pemaksa! Why Renata!! Why!! Why not me?? Apa kurangnya diriku dibandingkan mereka?" Teriaknya mencengkram dagu Renata. Dan...
" Plash." Danur menampar Renata kuat, tamparan yang membuat mata Renata terbuka seketika.
" Kau sudah sadar rupanya." Senyumnya menakutkan kemudian melepas sumpalan kain di mulut Renata
" D..anur maafkan aku." Tangis Renata memohon. Pemuda itu menggeleng lalu kembali mendekati wajahnya
" Kenapa Renata? Kenapa bukan aku? Apa kurangnya diriku? Demimu!! Aku mengoprasi wajahku berkali kali agar aku bisa sesuai dengan typemu. Agar aku bisa di terima saat kita bertemu. Aku tampan kan Renata? Lalu kenapa? Kenapa bukan aku?" Tanyanya lagi. Renata hanya bisa menangis menahan sakit. lalu...
" Brak." Ia tercekat saat Danur menggebrak sisi kiri dan kanan wajahnya. Dia benar benar memiliki banyak kepribadian yang berubah ubah
" Danur pleasee kau membuatku takut." Tangis Renata
" Ssssttt jangan menangis sayang, kalau kau tidak mau menjadi milikku.. kenapa tidak aku yang memaksamu?" Seringainya
" Danur apa itu??" Tanya Renata berusaha melepaskan tangannya dari ikatan kuat di sisi ranjang saat melihat Danur meraih botol kecil dari lacinya yang berisi cairan lalu disedot dengan jarum suntik. Danur melirik Renata sekilas lalu tersenyum
" Sejujurnya aku tidak ingin memberitahumu tentang hal ini, tapi karna kamu sudah bertanya, maka aku akan menjawabnya. Ini adalah Pentazol ( Danur melangkah mendekati Renata yang tampak semakin takut ) kau tahu kan apa maksudku?" Ujarnya
" Jangan Danurrr!! Pleasee jangaaannn!!" Teriak Renata berusaha berontak, tapi percuma saja, Kaki dan tangannya terikat. Ia hanya bisa pasrah saat Dokter itu menyuntiknya dengan obat asing yang mungkin tak pernah ia dengar kecuali dari dalam beberapa adegan dewasa dalam sebuah Film.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexi Enemis ( Buckwheat )
RomanceO Hell!!! Bossku adalah mantan pacar yang paling kubenci semasa SMA. Sialnya, aku mendaftar kerja di kantor raksasa ini tanpa membaca bio CEOnya. Dan resiko yang harus kutanggung adalah... Bertemu dengannya setiap hari sebagai sekertaris pribadinya...