Secreet Love

10.7K 753 127
                                    

" Renata aku baik baik saja, tidak perlu. Aku bisa menjahitnya sendiri." Tolak Syam menepis tangan Renata yang mencoba memapahnya menaiki ambulance. Pemuda itu tiba tiba sadar lalu bersikeras menjauh. Memegang pinggangnya yang terus berdarah dan menaiki motornya.

" Syaaammm!!" Teriak Renata mengejar. Tapi dasar Syam, dia keras kepala dan melaju cepat.
Seolah ada sesuatu yang coba dia sembunyikan.

Renata segera berlari kedalam rumahnya dan berusaha kembali menelpon Arkent.

" Apa?" Tanya Arkent jutex diseberang. Tapi kali ini dia langsung mengangkatnya. Mungkin sebenarnya dia takut kehilangan Renata tapi dia gengsi.

" Kau tau mr. Unforgottable... kalau bisa aku akan memotong motongmu dan melemparmu kekutub utara, seandainya aku tidak mencintaimu. Kau benar benar menyebalkan, kau tahu itu!!" Teriak Renata Emosi

" Kau menelfon untuk memarahiku?" Tanya Arkent datar.
Renata menarik napas panjang, berusaha menahan diri

" Kea kau tahu gara gara ulahmu Syam berdarah."

" Kau yakin itu bukan Saos?"

" Keaaaaa!!!" Teriak Renata kesal.

Entah kenapa rasanya disana Kea tersenyum. Dia membayangkan Renata dengan kaos putih abu abunya yang galak seperti dulu.

" Baiklah dimana dia sekarang?" Tanya Arkent

" Kabur. Dia bilang bisa menjahitnya sendiri dirumah. Kau tahu!! Darahnya mungkin berember ember. Apa kakimu memakai paku hah? Kea aku kesal mengatakan aku terus menerus mencintaimu sekalipun kau menyebalkan, kau egois, kau semaunya sendiri dan terkadang keterlaluan. Tapi demi aku, jika kau masih peduli tolong Syam, setidaknya dia masih kakak sepupumu kan!" Tekan Renata lebih terkesan seperti emosi. Sebelum..

" Ren...

" Tut Tut Tut." Telfon dimatikan

Bahkan Arkent tak sempat mengucapkan kata " A....."

Disana,

" Dia benar benar lucu. Mengumpatku dengan segala macam makian tapi dia masih mengatakan mencintaiku." Senyum pemuda itu lalu menatap potret Renata dimejanya.

" Haah Okelah, demimu aku akan melihat tipuannya sekali lagi. Dan aku akan membuatnya malu dengan membawa Dokter, kalau kau Syam tidak ada di rumah maka Renata akan tahu betapa liciknya dia." Senyum Arkent meraih lalu memutar mutar kunci mobilnya.


***

Present Time


" Dasar mak lampir. Harusnya aku tidak pernah berurusan dengannya." Ujarnya mencoba menelfon seseorang setibanya dihalaman luas Rumah Andreas.

Tut Tut Tut. Telfon tidak tersambung

" Shit." Dia kembali mencoba menghubungi seseorang. Hingga...

" Hallo Bi..." Sahut suara diseberang

" Ah Thanks God. Kau ada di tempat praktekmu kan?" Tanya Bianca spontan

" Why? Aha jangan jangan lo hamil lagi ya. Wah lo emang bener bener ceroboh Bianca Faresh." Celetuk suara wanita diseberang tertawa renyah

" Jangan banyak bacot deh. Lo lakuin tugas lo! Gw kesana sekarang, gw gak mau janin ini ada dirahim gw lama lama. Lo paham?" Tekan Bianca

" Ops. Okay gw tunggu yaaa Bianca Faresh." Tawa suara diseberang dan telfonpun dimatikan.

My Sexi Enemis ( Buckwheat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang