One Shoot

10.8K 653 73
                                    

Abaikan saja themanya. Emang gak jelas 😂😂

Kilasan...

Dia menutup setiap tirai ruangannya, menutup rapat pintunya lalu menutup telfon dari Arkent barusan. Meraih Diary dari meja lalu membukanya.
Berusaha tersenyum tapi bulir bening mengalir dari mata birunya yang seindah lautan.
Begitulah cara dia menyembunyikan kesedihannya, setiap waktu... tanpa ada seorangpun yang menemani.

Jemarinya berhenti pada halaman 32. Terlihat fotonya dengan Renata saat memasuki Sekolah SMP pertama kalinya. Syam menyeka air matanya

" Jimmy!!!" Teriak suara dari masa lalu Syam. Seorang gadis yang begitu cantik berlari kearahnya

" Namaku bukan jimmy, dasarAudio." Syam berkacak pinggang

" Huft, ayolah kamu terlihat lebih imut dengan nama Jimmy." Senyum gadis itu mengalungkan tangan dilehernya.

" Hmm ada panggilan yang lebih baik kan untuk menyampaikan rasa cintamu padaku." Syam mencubit pipinya gemas. Renata tersenyum membalas mencubit hidung mancung Syam saat itu.

" Kau saja memanggilku Audio kan dari pada Renata atau Audie. Jadi panggilan apa yang cocok selain Jimmy." Renata tertawa, tawa yang tidak bisa Syam lupakan

" Bagaimana kalau Luv, baby, honey atau..." Syam menghentikan ucapannya

" Ataaau?" Renata mengernyit.

" Ataaau kau bisa memanggilku My Dear." Godanya

" My Dear? Sayangku?" Renata ternyum

" Aku juga sayang kamu kok." Tawa Syam

" Iiih apaan sih, ngerjainnya gak lucu tau." Renata mencubit pinggang Syam lalu memeluknya

Terkadang... seseorang akan tersenyum saat seharusnya menangis
Terkadang... seseorang akan menangis saat seharusnya dia tertawa
Dan aku...
Benar benar harus melepaskan dia
Demi melihat senyum tulus itu sekali lagi.
Demi melihat dia bahagia sekali.
Dan demi... Hatiku yang terluka

Syam menyeka air matanya lalu meraih sebuah pemantik api dari nakas

" Selamat tinggal Renata." Ujarnya melepas buku itu terbakar dilantai lalu meninggalkan kobaran api yang melahap semua kenangan di rumah mungilnya.

Kenangan yang penuh akan wajah Renata didalamnya, foto didinding, dll. Rumah dimana mereka selalu singgah setiap kali pulang sekolah dan merawat tanaman tanaman yang mereka tumbuhkan bersama.

Syam sempat menoleh kebelakang saat memakai helmnya. Dia kembali meneteskan air mata seakan semua kenangan itu terbakar habis bersama pilihan yang ia buat.

" Selamat tinggal Renata Audie."

" Bruummmm." Motor itupun melaju

***

Kediaman Andreas

Tok Tok Tok

" Tunggu sebentar..!!" Viona berlari cepat menyambut ketukan pintu itu. Wajahnya terlihat kaget saat melihat Arkent tersenyum disana.

" Apa kabar tante." Ujarnya dengan wajah polos, sepolos bayi yang tak memiliki dosa

" Baik Kea, kenapa kau disini?" Viona mengernyit karna hampir seumur hidupnya, Arkent jarang menginjakkan kaki dirumah itu. Semakin kaget saat melihat siapa yang datang di belakang putranya.

My Sexi Enemis ( Buckwheat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang