Part 17

17.9K 1.3K 71
                                    

Pria itu lagi lagi menyenterkan laser kecil pada kornea mata sosok yang tampak penuh dengan perban mirip mummy padang pasir itu. Ia menghela napas panjang lalu kembali menatap perawat disisinya.

" Besok kita akan mengoperasi kepalanya." Ujarnya kemudian melangkah keluar. Meninggalkan sosok itu dengan mata terpejam. Ia menemui seseorang yang sejak tadi menunggu di depan ruangan

" Bagaimana keadaannya Dokter Andrean?" Tanyanya cemas.

Dr. Andrean menarik napas panjang lalu..

" Renata Audie, kondisinya benar benar buruk. Peluru yang bersarang di punggung dan kakinya sudah berhasil dikeluarkan. Tapi kondisi kepalanya benar benar parah. Dia mengalami gagar otak, aku bahkan tidak bisa menjamin dia akan selamat." Jawab Dokter itu penuh sesal membuat Renata terduduk lemas di kursi tunggu lalu memeluk Cloe yang juga tampak panik.

Gadis kecil itu melangkah kehadapan sang Dokter lalu menarik narik jas putihnya.

" Pak doktel tolong kembalikan paman Syam pada kami ya. Kata mama asalkan kita pelcaya tidak ada yang tidak mungkin kan?" Ujarnya begitu polos membuat Dr. Andrean tersenyum membelai rambut panjangnya

" Iya, aku akan berusaha."

" Lalu kapan operasinya dok?" Renata menatap Dokter itu hampa

" Besok." Jawabnya lalu melangkah pergi meninggalkan Renata yang bersandar pada dinding.

Apa yang terjadi sebenarnya? Renata mengingat dengan jelas kejadian 3 hari yang lalu. Hari yang paling mengerikan dalam hidupnya dan hari yang bagaikan mimpi buruk.
Ia menarik napas panjang

Inilah kehidupan...
Tipuan paling besar didunia ini adalah kehidupan. Jangan terlalu percaya padanya
Karna orang yang paling kau sayangi bisa saja menjadi musuhmu hanya dalam waktu 73 jam saja.

Renata Pov

Saat itu... malam dimana Danur memukul kepalaku, aku tidak sepenuhnya pingsan.
Aku mendengar semuanya. Saat itu, rasanya aku ingin menangis dan memukulnya saja. Hanya saja, ketika aku ingin membuka mata. Seakan akan Arkent memelukku dilantai lalu berbisik

" Tidurlah, pejamkan matamu dan dengarkan. Dia berbahaya."

Karna itu, aku sama sekali tidak bergerak. Berpura pura mengikutinya dan bersikap baik padanya.
Diam diam, aku mencari tau tentang Danur.
Rasa sedihku terjawab, sedih saat mengetahui teman sejak kecilku yang dulu begitu aku sayangi ternyata mengalami kejadian menakutkan semasa ia kecil. Kejadian yang membuatnya berubah menjadi monster. Syam memang jahat, aku akui itu... tapi dia, tidak pernah memiliki dendam dengan siapapun, dia tidak sakit jiwa meskipun perangainya sangat buruk

Danur memiliki Dendam. Dan dendam adalah akar dari kehancuran. Dia ingin membantai Syam.

Saat itu dipemakaman, aku tahu dia hanya berpura pura saja. Aku mengikuti kemana dia pergi. Dan mendapati Danur memang berbeda dengan kelihatannya

Didepanku dia benar benar bisa menjadi Danur yang baik, ramah, lemah lembut dan sangat melindungiku, aku tahu itu benar benar sisi baiknya. Tapi, saat itu aku melihat dia seperti wujud yang berbeda. Seperti buku dengan halaman tebal yang tak mudah dibaca, itulah Danur. Musuh yang Sexi. Dia benar benar terlihat sadis dan kejam, itu juga benar benar dirinya.

Dalam hati aku ingin sekali menjerit dan mencari dimana Danurku yang dulu. Tapi, aku sadar... akan satu hal... Danur kecil yang begitu manis, memang tak pernah semanis itu. Sejak kecil, aku hanya berteman dengannya saja. Aku tidak tahu apa sebabnya, tapi hanya Danur yang selalu ada disisiku. Barulah aku tahu, dibelakangku, dia mengancam semua teman yang mencoba mendekatiku.
Aku tahu hal itu...

My Sexi Enemis ( Buckwheat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang