Help Me

15.4K 845 68
                                    

Part ini dipublikasi ulang karna aku mau ngucapin makasih ya sama readers yang udah ngasih semangat dan dukungan agar cerita ini lanjut. Seneng baca comment comment kalian. Makasiiii banyak 😘😘😘

Dan untuk ngetes wattpad udah bener apa belum juga 😋

***


" Aaakkhh." Dia tak bisa bernapas, tangannya mulai melemah dan kakinya kejang

" Pelajaran termudah dokter, kau akan merasa udara menekan otakmu lalu mati." Ujar Syam

" Go To Hell Syam!!" Ujar Danur dengan wajah memerah

Dan benar, beberapa menit kemudian... Danur meregang nyawa. Beberapa kali Syam memastikan dia benar benar mati, tapi... rasa takut membuatnya melakukan ujian terakhir yakni membakar tempat itu setelah mengambil alat komunikasi Danur.

Syam melihat betapa Cloe terluka atas kematiannya dari jauh, begitupula Renata yang menangis dan Arkent yang berusaha memeluknya. Senyum ikhlas terbesit dibibir pucatnya.
Untuk melindungi mereka, Syam harus menjauh.

" Selamat tinggal Renata Audie. Kali ini, anggap saja aku sudah mati. Semoga kau bahagia." Gumamnya. Tak terasa, air mata Syam meleleh turun. Tapi tiba tiba...

Drrrrtttt drrrttt

Hp Danur bergetar

Syam mengernyit. Ada nama Mrs. X di layarnya.

Drrrrrtttt

Sekali lagi hp itu bergetar

Sebuah SMS tertera dilayarnya

" Danur, bagaimana misinya? Apa kamu berhasil memiliki Renata?"

Syam mengernyit membaca SMS itu. Ia kembali melirik kearah Arkent yang memeluk Cloe dan Renata. Melihat kebahagiaan di wajah Renata yang tak pernah dia lihat selama ini

" Ada berapa banyak sebenarnya orang yang ingin kamu menangis Rena, siapa lagi ini?" Gumam Syam memerah

" Berapa kali aku harus melindungimu? Kapan aku bisa melihatmu benar benar tersenyum?" Imbuhnya.

Maka, dengan berat hati.. Syam kembali pada dunia gelapnya

Setidaknya untuk melindungi Renata dari sisi yang berbeda. Dia memutuskan menghubungi sang penelfon yang ternyata wanita yang sangat menyukai Arkent. Mungkin Arkent tidak menyadari itu, bahwa Bianca tak lain adalah temannya waktu dia masih di SMP dulu. Penguntit yang dia abaikan dan sangat terobsesi dengannya. Entah siapa lagi orang yang akan membuat Renata terluka, tapi Syam akan selalu Rela menjadi pelindung Renata. Walaupun itu artinya, dia akan dibenci

***

" Ayolah sayang." Bianca mendorong Syam ke kursi lalu duduk di pahanya setelah melepas kancing kemeja Syam pelan

" Bianca... aku tidak bisa." Pemuda itu menolak sembari meminum pelan cangkir coffenya

" Ayolah satu kali saja." Gadis itu mencoba mencium bibir Syam dan meremas kemejanya mesra. Dia menjelajahi leher kokoh pria itu, menggigit telinganya lalu berbisik:

" Bagaimana aku bisa tahan memiliki partner setampan dirimu."

Bianca semakin berani saja, dia mengarahkan tangannya pada perut Syam dan...

" Sudah kubilang aku tidak mau!!" Tekan Syam berdiri mendorong Bianca jatuh setelah gadis itu berusaha melepas resletingnya. Matanya terlihat memerah marah dan lehernya menegang.

My Sexi Enemis ( Buckwheat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang