Part 5

32.9K 2.2K 205
                                    

---- Biar aku saja yang melindunginya...

" Dokter, bagaimana keadaannya?" Tanya Renata was was. Danur melepas masker yang menutupi sebagian wajahnya lalu tersenyum manis

" Putrimu sudah mulai membaik, dia melewati masa kritisnya dan besok kami akan mulai tahap operasinya, tenanglah." Ujarnya memberi harapan pada Renata yang semalaman bahkan tak menutup mata.
Beruntung, dari sekian banyak cobaan yang membuatnya menangis. Tuhan mengirimkan keajaiban untuknya tadi malam. Danur, adalah seorang dokter.

" Dokter, bisa kita bicara sebentar?" Syam yang berdiri disamping Renata tampak sangat serius.

" Baiklah, ayo keruanganku." Ajak Danur mengawali langkah. Syam mengusap pundak Renata sekilas kemudian mengikuti Danur kedalam ruangannya.

Beralih pada Arkent

" Tuan, Nona Audie tidak masuk kantor hari ini, menurut keterangan dia mengambil cuti karna keluarganya tengah sakit dan anda sendiri yang menandatangi surat cutinya." Tutur mrs. Sandrina memberi jawaban pada Arkent yang tampak menarik napas panjang di meja kerjanya

" Benarkah? Terlalu banyak yang aku tanda tangani hingga aku tidak sadar. Kau boleh keluar!" Ujarnya.

" Baiklah tuan." Wanita 52 tahun itu menunduk hormat sebelum meninggalkan Arkent diruangannya sendiri.

" Ya memang sama saja, karna seumur hidupku aku hanya tidur dengan satu orang. Itu dirimu tuan Arkent Shawn."

" Aaarrkkh." Ucapan Renata semalam benar benar membuatnya frustasi. Arkent mengusap wajahnya kasar. Ia kemudian meraih secarik kertas yang telah disiapkan disakunya. Sebuah cek dengan nominal 1,3 milyar yang telah ia tanda tangani.

" Jika kau benar benar membutuhkan uang ini, mengapa kamu tidak mengambilnya?" Ujarnya bicara pada diri sendiri.

" Tapi... untuk apa Renata meminjam uang sebanyak ini? Setauku dia hanya hidup berdua dengan ayahnya. Oh tidak, tadi Sandrina bilang dia cuti karna keluarganya yang tengah sakit. Atau mungkin... uang ini..?" Arkent bergegas meraih telfon dimejanya.

" Ya tuan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya suara diseberang

" Hmm bisa kau berikan alamat nona Audie padaku, maksudku Renata Audie."

" Baiklah tuan, saya akan segera mengirimkannya keruangan Anda."

" Tidak jangan keruanganku. Aku akan mengambilnya kelantai bawah, siapkan saja!" Perintah Arkent. Dan ... tut tut tut ( Telfon ditutup )

" Sial, mengapa aku jadi merasa bersalah begini!" Tekannya kemudian berdiri dan meraih kunci mobilnya dimeja.

Ia bergegas kearah pintu, namun belum sempat ia membukanya. Tiba tiba...

" Klek." Pintu itu terbuka

" Surprizeeeee!!!!" Teriak seseorang yang kemudian berlari kearahnya. Membuatnya mematung beberapa detik.

" Anne?" Arkent menatap sosok itu dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Wanita dengan rambut brown yang curly panjang, kulit eksotis dan berpenampilan seperti seorang sosialita kelas atas itu memeluk Arkent erat. Anne harries, model majalah girls tahun 2016 dan pemenang putri sampul 2018, Tunangannya.

" Wow, kau mau kemana? Ganteng amat sih." Godanya mengecup bibir pemuda itu sekilas.

" Kenapa kau datang kemari?"

" Pertanyaanmu seolah olah tidak menyukai kehadiranku? Ataaauu... kau lebih suka aku berada dikamarmu saja?" Bisiknya

" Ann aku harus pergi kesuatu tempat, kau boleh menghabiskan waktumu diruangan ini atau lakukan apapun yang kau suka." Arkent melepas pelukan Anne lalu meraih knop pintunya.

My Sexi Enemis ( Buckwheat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang