Part 3

33.4K 2.4K 226
                                    

Renata menatap panik para suster yang berlari memasuki ruang tertutup itu dengan masker di wajahnya. Ia hanya bisa menatap tubuh mungil putrinya dari balik kaca transparant, betapa malangnya ia. Tubuh sekecil itu harus menerima berbagai macam alat suntik dan selang yang menempeli tubuhnya.
Kondisi Cloe down setelah pesta ulang tahun Renata semalam, ia ditemukan pendarahan di kamar tidurnya. Kanker yang diderita Cloe memang sudah stadium 2. Dan itu membuat hati Renata sakit.

Untungnya, ia memiliki Syam yang selalu berada di sisinya serta mampu menguatkannya. Ia mengusap pundak Renata lembut

" Syam putriku akan baik baik saja kan?" Tanya Renata terisak. Dia seorang ibu, dan tentu saja, Renata lebih rela dirinya yang terbaring di sana dari pada si kecil Cloe.

" Ren tolong maafkan aku, tak seharusnya aku membawa Cloe ke luar dari rumah sakit semalam. Aku yang bersalah." Tak terasa, air mata menetes turun di wajah putih Syam, irish birunya menatap Renata penuh sesal. Renata hanya menggeleng memegang lengannya

Syam POV

Mungkin bagi semua orang, aku jahat. Tidak, aku tak sejahat itu.
Sejak pertama pindah dari Btitania di usia 9 tahun, aku pertama kali melihatnya. Dia satu kelas denganku saat di sekolah dasar.
Aku benar benar menyukainya
Ingin memilikinya
Dan hidup selamanya dengan Rena
Cinta ini tumbuh begitu lama hingga menjadi obsesi.
Ketika di SMA, banyak sekali teman yang diam diam berusaha mencuri perhatiannya.
Renataku sangat cantik, dia pintar dan dia begitu mempesona. Aku tak suka itu.
Renata hanya milikku.

Hingga hari itupun terjadi

" Syam, apa yang kau lakukan?" Teriaknya saat itu, saat aku memutuskan untuk memulai segalanya. Dia kekasihku, wajar jika aku ingin berhubungan sex dengannya kan? Tapi, di luar dugaanku... dia menolak.
Renata bangkit dari tidurnya di Champ saat aku memeluknya

Aku sengaja menjadikannya penjaga Champ agar kami hanya tertinggal berdua saja.

" Lepaskan aku Syam!" Teriaknya berontak kala itu

" Renata, diamlah. Kita hanya berdua di sini. Aku pacarmu kan? Jadi tidak apa apa kita melakukannya." Aku berusaha memaksanya, menarik kemejanya dan memaksa dirinya berada di bawahku. Beberapa kancing kemejanya lepas karna ulahku, yang jujur... melihat sebagian dari tubuhnya membuatku semakin gila. Aku berusaha mencium bibirnya mencoba menikmati setiap desah aroma napasnya yang membuatku semakin gila saja

Renata milikku
Dia hanya milikku

" Syam lepaskaaaann, aarrkhh!!" Teriaknya berontak saat aku mulai memaksa menciumi leher jenjangnya, bahunya dan...

" Crash." Aku merobek sisa kancing di kemejanya.

Tapi...

" Brak." Pandanganku berkunang kunang seketika. Entah apa yang ia pukulkan pada kepalaku, yang jelas... tubuhku limbung setelahnya dan aku kehilangan kesadaran.

" Aku pikir kau mengerti diriku Syam! Pacaran bukan berarti harus seperti ini kan? Aku ingin kita putus!" Suaranya terdengar samar.

Satu satunya yang tersisa dariku setelah itu hanyalah... " Amarah"

Putus? Berani sekali dia meminta putus dariku? Apa yang salah dengan perlakukanku padanya? Harusnya dia bahagia kan? Di antara semua gadis yang mencoba menggodaku aku memilih dirinya. Tapi dia..
Dia sok suci, dia sok jual mahal padaku yang jelas jelas kekasihnya

Sepulang Champ aku memutuskan untuk menemui adik sepupuku  di luar kota. Tiba tiba saja aku teringat akan pemuda begajulan itu, anak pamanku " Arkent Shawn" aku dengar dia sudah kembali dari perjalanannya keliling eropa minggu lalu.
Dia adalah pemuda berperagai buruk yang memiliki banyak wajah, sejak kecil aku selalu taruhan segala hal dengannya. Kea sangat menyukai tantangan dan bagusnya.. dia mewarisi wajah tampan ayahnya yang aku yakini dia adalah orang yang tepat untuk memulai balas dendamku. Pecinta wanita dan sadis, itulah Arkent

My Sexi Enemis ( Buckwheat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang