Ending

28.9K 1.1K 321
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Seperti angin yang berhembus
Memenuhi paru paru dan menjaga kehidupan...
Dia tak terlihat
Tapi selalu menjadi yang paling dibutuhkan
Seperti itulah, Arti kehadiranmu

PT. UNISAVE 5 bulan kemudian...

" Aaah apa aku harus menandatangani semua ini?" Tanya Arkent memijit mijit pelipisnya pusing. Seolah kertas di mejanya tak pernah habis, datang dan datang lagi bagai banjir dikota jakarta. Ibu jari dan telunjuknyapun seolah mati rasa dan memar.

Sosok cantik di depannya tersenyum manis.

" Jika anda bertanya pada saya, maka ada 52 berkas lagi di meja menunggu jawaban anda, hal ini karna anda terlalu lama berlibur." Jawabnya

" What?" Arkent melihat arlojinya. Ini sudah hampir sore dia bekerja. Dan masih ada lagi?

" Mataku sampai rabun dan bisa bisa aku beruban setelah ini." Arkent mengacak ngacak rambutnya kesal. Dan saat seperti itu dia benar benar terlihat semakin imut

" Sial, aku bisa terlambat." Keluhnya lagi

" Saya akan mengambil berkasnya sekarang. Apa anda butuh sesuatu?" Tanya sekertaris didepannya.

Arkent menggeleng pelan. Sekertaris sexi itu tersenyum kemudian berbalik dan hendak melangkah kearah pintu. Namun...

Senyum yang menguar dari bibir manisnya menghilang saat tiba tiba sepasang tangan memeluk pinggangnya erat dari belakang, menghembuskan napas berat dilekukan lehernya lalu berbisik...

" Kapan anak ini akan lahir sayang, Aku ingin menyerahkan semuanya padanya sesegera mungkin." Ujar Arkent membuat sosok yang tak lain adalah Renata itu menoleh pelan.

" Tidak lama lagi." Jawabnya mengarahkan tangan Arkent ke perut datarnya

" I Love You." Bisik Arkent memainkan mata

" I Love You Too." Renata memeluk Arkent mesra.

" Ini sudah berbulan bulan sejak kejadian itu berakhir, seolah aku berada didalam mimpi terburukku, satu satunya alasanku untuk bertahan adalah saat aku melihat kau hidup dan bertahan sayang." Ujar Arkent membelai wajah Renata

" Dan satu satunya alasanku bernapas adalah detak jantungmu. Kembalinya dirimu, tak ada yang lebih membahagiakanku melebihi dari pada itu. Dan tentunya menjadi istrimu." Renata berkaca kaca.

" Dan semua ini berkat Syam. Aku benar benar merindukannya." Bola mata Arkent berkaca kaca.

" Andai aku bisa mengucapkan terimaksih padanya. Betapa egoisnya aku dulu." Imbuhnya penuh penyesalan

" Hai... dia menyayangimu melebihi jiwanya sendiri, dia berkorban tidak hanya demi kita, tapi juga demi Cloe, Viona dan semua yang ada disekitar kita." Renata menghapus bulir bening yang hampir menetes dari mata Arkent. Pemuda itu memeluknya erat.

Flashback

Saat Arkent kritis diruang operasi

" Arkent." Sebuah suara menyapa Arkent dari alam bawah sadarnya. Saat ia berjalan dilorong penuh kehampaan, kebingungan dan tak bisa mendengar suara siapapun selain napasnya sendiri

Arkent menoleh kesegala sudut dan mendapati sosok yang tak asing berdiri disisi lain darinya. Tersenyum dengan kemeja putih dan tatapan menawan yang tak pernah hilang. Sebotol anggur tergenggam di tangannya. Seperti sifat Syam yang biasanya. Ia melangkah gontai  sesekali meneguk anggur itu. Menatapnya dengan tatapan yang sama

My Sexi Enemis ( Buckwheat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang