----yoongi dan mira----

82 2 0
                                    

Yoongi dengan sebuket bunga lily putih favoritnya mira dan sekeranjang buah-buahan berjalan dilorong rumah sakit itu.

Cklekk

"aku dat-"

"eoh y-yoongi oppa?"nandha dan mia yg juga sedang duduk bercengkrama dengan mira yg sudah siuman terkejut melihat sosok yoongi yg sudah empat hari tidak ada kabar.

"hay bisa kah aku memiliki privasi untukku dan mira?"tanya yoongi lalu mia dan nandha hanya mengiyakan lalu pergi meninggalkan mira dan yoongi didalam ruangan.

"annyeong chagi"yoongi meletakkan barang bawaannya lalu duduk smbil mengusap tangan mira.

"mau apa kau kemari"mira memalingkan wajahnya menghadap jendela menghiraukan keberadaan yoongi.

Yoongi naik keatas kasur mira lalu berhadapan dengan mira.

Untung saja selang infus sudah dilepas pagi tadi kalau tidak mira akan kesakitan karena yoongi ikut duduk juga diatas kasurnya.

"chagi tatap aku"pinta yoongi tetapi mira hanya cuek dan tetap memilih memandang ke jendela.

"arraseo,chagi hukum aku kau boleh memukulku sesuka hatimu tetapi jangan kau sakiti hatiku dengan kau menghiraukanku seperti ini"Mendengar itu mira tiba-tiba menitikkan air matanya tetapi tetap memilih memandang ke jendela.

"aku memang namja bodoh yg mementingkan ego nya sendiri,maafkan aku chagi mulai sekarang aku akan mengontrol ego ku"yoongi menyeka air matamu dengan pelan tetapi kau terus saja menangis.

"paboya!Kenapa kau hiks ahhh kenapa aku masih saja memikirkanmu hiks kau jahat kau jahat"mira memukul dada yoongi dengan lemah karena kondisinya belum pulih.

"pukul aku sepuasnya chagi kalau bisa bunuh aku sekarang juga"Yoongi hanya bisa menahan sakitnya dan menutup matanya.

"huwaaa oppa"mira menghamburkan pelukannya lalu menangis sejadi-jadinya dipelukan yoongi.

"aku masih mencintaimu chagi,aku tidak akan meninggalkanmu"yoongi juga membalas pelukan mira yg masih lemah.

"Oh iya aku ada sesuatu untukmu"yoongi melepaskan pelukannya lalu turun dari kasur dan menyuruhmu duduk dipinggir kasur, sedangkan dia berlutut dibawah hadapanmu.

"Oppa ada apa?"mira yg kelihatan bingung melihat yoongi yg berada dibawahnya.

"Mungkin ini terlalu cepat bagiku dan kamu tetapi aku ingin kita bersama lebih lama lagi, mira yollanda maukah kau menikah denganku?"yoongi mengeluarkan kotak kecil berisi cincin perak dengan hiasan permata putih disekelilingnya.

"M-mwo?!maksudmu.."

"Kutanya sekali lagi, maukah kau menikah denganku?kuyakin kita bersama bisa mengatur semuanya untuk masa depan kita dan anak-anak kita kelak mira-ah"yoongi menggenggam tangan kananmu dengan jari2nya mengusap pelan.

"Tapi kau seorang idol oppa dan juga reputasi kalian saat ini sangat tinggi, aku tidak mau merusaknya"mira melepaskan genggaman yoongi lalu kembali menitikkan air matanya.

"Percayalah padaku chagi, semuanya akan sirna, aku mana mungkin selamanya menjadi seorang idol ,aku ingin memiliki hidup yg aku inginkan selama ini, yaitu memilikimu dengan sah"

"Maaf oppa ,aku tidak bisa menerimanya dengan cepat lagi pula aku masih kuliah di Indonesia dan juga tinggal dua minggu lagi kami semua akan pulang"

"Mungkin hanya alice saja yg sering kesini"sambungnya lalu yoongi terdiam dan memasukkan kembali cincin itu kedalam kotak.

"Sesuai janjiku,cincin ini hanya untukmu mira-ah aku tidak akan menyemat cincin ini kepada orang lain selain dirimu, entah kapan kita bertemu kembali yang pasti cincin ini akan kusematkan dijari manismu"yoongi bangkit lalu mencium bibir mira sekilas.

"Hahaha pabo kau min yoongi"mira tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan yoongi barusan.

"Yak! Aku lima tahun lebih tua darimu"yoongi tersenyum lalu mencubit gemas hidung mira.

"Chagi kau mau buah?"

"Jeruk juseyo dan juga tolong kupaskan hehehe"

"Arraseo"

*dilain tempat.

"Dimana yoongi hyung? Kenapa dia lama sekali dikamarnya?" jimin yg sudah rapi untuk pergi ke pemotretan  album comeback mereka nanti.

"Sepertinya kita pergi dulu, aku mendapatkan informasi kalau yoongi hyung menyusul disana"ucap namjoon yg baru keluar dri kamarnya.

"Ahh ppali kita kesana sekarang"jin lngsung bergegas diikuti lima anaknya.


Berawal dari travellingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang