2. Marah??

4.5K 196 3
                                    


Braak..

Pintu apartemen terbuka dengam kasar. Sepasang kekasih masuk, lengkap dengan kegiatan mereka yang saling melumat bibir satu sama lain penuh nafsu.

Habibi dan Alina. Yup, merekalah yang sedang melakukan kegiatan itu. Mereka berjalan ke kamar masih dengan saling melumat seakan tidak ada hari esok.

Brak..

Habibi menjatuhkan dirinya dan Alina di atas ranjang dan langsung menindihnya.

Menaiki tempat tidur masih dengan melumat bibir Alina,Tiba-tiba bayangan senyuman manis gadis berjilbab merasuk ingatannya. Membuat ciumannya berhenti sesaat.
Dia heran, kenapa mengingat senyum itu sedikit mengganggunya sekarang dengan kegiatan bersama kekasihnya ini.

"kenapa Babe?" tanya Alina heran.

Habibi bergeming. Berusaha mengenyahkan senyuman dan perasaan tidak nyaman tentang Aisya-gadis berjilbab- itu.

Setelahnya dia tersenyum ke Alina dengan pandangan mata menggoda sambil membuka kaosnya.

"nothing babe. Aku hanya memikirkan bagaimana cara memuaskanmu nanti" timpal Habibi dan langsung menunduk ke Alina.

"haha-"tawa Alina tertahan, karena setelahnya...

---

Sreet..

Aisyah menaikkan resleting jacket bergambar iblis merah. Lambang dari club favoritnya Manchester United. Lalu mencari converse hitamnya di rak sepatu. Lantas mengambil kunci motornya dan keluar.

Yup, malam ini dia akan ke familiarize cafe. Tempat diadakannya acara nobar bola yang dibilang senior tampanya, Habibi.

Huaaahh.. Habibi. Mengingat nama itu sedikit membuat jantungnya melonjak. Ditambah nanti akan bertemu dengan cowok itu ada euphoria tersendiri di hatinya.

Aisyah menyukainya. Aisyah menyukai Habibi.
Ya, dia sendiri mengakuinya. Karena memang dia tidak berencana menyangkalnya.

Sejak awal dia ketemu Habibi di rumah sakit, saat menolong seorang anak korban tabrak lari dan Habibi dengan rela meninggalkan Ujiannya demi menolong anak yang sedang membutuhkan donor darah.

Dari situ, Aisyah telah mengaguminya. Dan siapa sangka Habibi merupakan senior dikampusnya yang baru.

Aisyah tau itu, karena 3 hari setelah kejadian dirumah sakit ia bertemu Habibi yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya termasuk Evan-pacar Namira-. Dan Namira menyapa mereka semua. Kecuali, Aisyah yang hanya memberikan senyum ramah.

Saat habibi dan Aisyah saling pandang mereka terkejut sebentar. Dan, Habibi orang pertama yang membuka mulut.

"lo cewek yang di rumah sakit itu kan?"tanyanya.

"ha?emm. Iya" jawab aisyah kikuk.

"gimana kabar tu anak?" tanya habibi sekali lagi.

"ha? Eemm.. Udah mendingan. Waktu lo-kakak pergi, orang tuanya sudah datang" jawab aisyah lagi.

Semua orang memandang mereka heran. Semua menanyakan tentang mereka. Namira juga menanyakan kepada Aisyah. Tapi, Aisyah masih terlalu terkejut ketika itu untuk menjawab. Beruntung ada habibi yang menjelaskan.

"NENG.. PARKIR SINI NENG!!!" teriak seorang tukang parkir mengagetkannya. Sehingga dia nge-rem mendadak. Hampir saja dia terjatuh dari motor kesayangannya.

"astagaaa.. Hampir aja."gumamnya pada dirinya sendiri. "iih...pak, pelan-pelan napa. Bapak hampir aja membahayakan masa depan bangsa tau" katanya kesal.

Habibi dan AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang