21. Cinta Pertama

2.1K 120 1
                                    

"Willi.. Astaga. Kamu kenapa??? " potong Tiffany. Yang tiba-tiba saja menginterupsi.

Mengambil ditempat ditengah-tengah Habibi dan Aisyah, Tiffany lantas meletakan tangannya di dahi Habibi.

"gak demam. Tapi, kata tante kamu sakit" kata Tiffany lagi.

Aisyah dan yang lainnya hanya diam. Kecuali Namira yang memberenggut, tentu saja.

"gak, Fan. Aku gak demam. Cuman kecelakaan kecil aja" jawab Habibi. Menyingkirkan tangan Tiffany dari dahinya. Bergeser sedikit dari duduknya, mencoba memberi jarak antara dia dan Tiffany. Sambil Memberikan tatapan sekilas ke Aisyah.

"hah?? Kecelakaan? Kok bisa? Terus mana yang sakit?? " lagi, Tiffany bertanya beruntun.

"hadeehh.. Lebay amat sih" timpal Namira. Dia sudah muak dengan tingkah gadis di depannya ini.

"eh" ucap Tiffany menoleh. "ada temen-temen kamu." kata Tiffany. Melihat satu per satu. Memberi senyum manisnya. "maaf yaa gak liat. Tadi aku panik banget dengar Willi kecelakaan"  lanjutnya.

"ah.. Hahaha. Gapapa" balas Niki kaku. Diiyakan oleh yang lainnya. Kecuali Namira yang memutar bola matanya malas.

"oh ya. Kita bertiga pernah ketemu kan yaa. " ujar Tiffany. Merujuk ke Aisyah dan Namira. Memberikan senyum ramahnya.

Aisyah balas tersenyum ramah "ah.. Iya." balasnya.

"nah, untuk kalian... " lanjut Tiffany. Menggantung kalimatnya. Meminta Niki, Galih dan Evan untuk menyebutkan nama mereka masing-masing.

"oh.. Gua Niki" kata Niki.

"Gua Galih" kata Galih

"gua Evan" kata Evan.

"kami bertigaaa... " seru mereka bertiga serempak. "musuh Habibiiii..." lanjut mereka dengan tawa keras.

Dibalas tawa Tiffany. Sedangkan Aisyah memutar bola mata malas. Namira, memberi tatapan 'mau mati lo'  untuk Evan. Yang dibalas kekehan kecil kekasih genitnya itu.

"hahaha.. Lucu ya kalian" seru Tiffany. "gua Tiffany. Cinta pertamanya Habibi" lanjutnya. Menampilkan senyum tiga jarinya.

Pernyataan Tiffany membuat semua orang melongo. Tak terkecuali Habibi. Dia menatap wajah Aisyah yang memasang wajah datar. Datar pemirsa. Ini Aisyah looh. Yang selalu memasang senyum ramah dan bersahabatnya. Kini memasang wajah datar.

Astgaaa.. Alamak ngambek nih si coklat caca. Pikir Habibi merana.

"haha.. Kalian gak percaya?? " ocehan Tiffany berlanjut, melihat lawan-lawan bicaranya hanya melongo terdiam. Terutama gadis dengan wajah sok polos-menurutnya- Aisyah.

"aku beneran-" 

"Fanny.." potong Habibi geram.

"loh kenapa?" respon Tiffany. Lengkap dengan wajah tanpa dosanya. "emang benarkan??"

"iya. Tapi itukan masa lalu, Fanny. " balas Habibi gusar. Matanya menatap mata Aisyah. Seakan menekan pada Aisyah untuk jangan terpengaruh.

" yah iya. Masa lalu yang emang harus diceritakan " seru Tiffany lagi. "apalagi bagian pas kamu nembak aku. Hahaha.. Manis banget. Sumpah!!"  lanjutnya dengan tawa keras.

Niki, Galih, Evan dan Namira menatap Aisyah yang diam saja.

"ni nek lampir. Minta dijadiin sayur kol emang" geram Namira pelan. Evan yang melihat kekasihnya yang sudah mulai emosi akhirnya berpikir sudah saatnya mereka pulang.

"eh, bro. Kita balik aja yaa.. " seru Evan menginterupsi Habibi yang akan membalas perkataan Tiffany.

"hah? Sekarang?" tanya Habibi. "Cepet banget" lanjutnya menatap Aisyah. Memberi tatapan tidak rela bahwa gadis itu akan pulang sekarang. Yang ditatap hanya diam saja. Dan Habibi merasa bahwa Aisyah pasti sedang dalam mode marah.

Habibi dan AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang