14. I Fall For You

2.4K 129 0
                                    

"Ngameeenn???!! Lo nyangka gua ngamen, Cha??!" tanya Habibi keras dengan ekspresi tak percaya.

Aisyah yang ditanya sedemikian keras meringis kecil. Emm.. Duh. Ni cowok satu seenaknya aja duduk di samping gua. Gak tau apa jantung gua udah bikin pesta dari tadi. Pikir Aisyah jengkel.

"Cha... " sergah Habibi lagi."lo bego apa pura-pura bego ato takdirnya emang bego apa gimana?? Lo ngira gua ngamen Cha?? Gua, Habibi William Smith? Ngamen?? Lo kira bumi udah pindah ke bulan?" sungut Habibi jengkel. Dia tahu perkataannya telah melantur kemana-mana. Tapi dia tidak peduli. Bodo amat, bete dikira ngamen. 😒

"yaaa.. Maap. Abis gimana dong? Lo nyanyi pake gitar gitu malam-malam. Yaa, gua kira ngamenlah. " balas Aisyah. " gak mungkinkan lo lagi nembak gua" lanjutnya. Mengalihkan wajahnya karena malu.

Astagaaa.. Ni cewek satu. "gua emang lagi nembak lo, kutu" kata Habibi disertai geraman kesal.

Degdegdegdegdeg...

Sial. Aisyah meraskan jantungnya berdetak dengan tidak ada jeda saking cepatnya. Dia membeku selama 5 detik penuh. Mencerna perkataan Habibi barusan.

Nembak?? Habibi nembak gua??!!!

Menoleh menatap Habibi, yang juga sedang menatapnya. Aisyah menggeser duduknya menjauh Habibi.

"mak-maksud lo?? " tanya Aisyah lagi. Sungguh, ini sangat tiba-tiba. Dalam mimpi indahnya sekalipun dia tidak pernah menghayalkan akan berada dalam posisi ini.

Habibi melihat ekspresi Aisyah yang masih tidak percaya dengan pernyataannya tadi, menghela napas. Lalu..

"I've Fall in love to you, Cha.. " kata Habibi. Menatap Tepat di manik Aisyah. Membuat Aisyah mengalihkan tatapannya dari mata Habibi.

tunggu!! Astaga.. Oh astaga. Habibi mencintainya. Habibi mencintainya. Cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Astagaa.. Pekik Aisyah girang dalam hati. Tanpa sadar tersenyum lebar.

Habibi yang melihat ekspresi serta senyum Aisyah, yang menandakan bahwa gadis itu bahagia juga tak kalah bahagia. Gadis ini juga mencintainya. Walaupun ia sudah mengetahuinya dari Namira, tapi melihat ekspresi penuh cinta langsung dari wajah Aisyah terasa lebih membahagiakan sekaligus melegakan.

Namun, tiba-tiba saja..

"Gak" ujar Aisyah keras. Sambil berdiri tegak dan mengambil satu langkah mundur. "Gak bisa, Bi" kata Aisyah lagi. Sambil menggeleng.

Sungguh, dia sangat senang dengan pernyataan Habibi. Tapi, dia lantas teringat dengan aturan agamanya yang melarang hubungan di luar nikah. Termasuk pacaran. Jadi, dia tidak bisa... Menerima.. Habibi. Pikirnya putus asa.

"apa maksud lo, Cha. Gak bisa apa?? " tanya Habibi bingung. Ikut bangkit mendekati Aisyah.

"udah, Bi. Gua balik. Gak baik cowok-cewek berduaan di tempat sepi kayak gini. Assalamualaikum." ujar Aisyah akan melangkah. Dia takut khilaf ya allah. Pikirnya lagi. Habibi merupakan cobaan terberatnya.

"Sya.. " panggil Namira. Dia tau bahwa sahabatnya akan berpikiran seperti itu. " kalian gak berdua kok. Ada gua sama Evan" lanjutnya. Sambil keluar dari tempat persembunyiannya bersama Evan.

"kalian?? " tanya Aisyah bingung.

Kali ini Evan yang menjawab. " kita bakal nemenin, Syah. Jadi, lo selesaiin dulu urusan sama sobat gua. Sebelum dia nangis kaya cewek disini" katanya. Melirik Habibi yang diam mematung dengan pandangan mengejek.

"sial lo, Van" balas Habibi tidak terima.

Aisyah menatap Habibi. Pun begitu. Habibi menelan ludah. Melihat Aisyah yang sepertinya akan tetap tinggal, ia memberanikan diri bertanya. "Syah, lo.. Gimana perasaan lo ke gua?"

Habibi dan AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang