Deg... Deg.. Deg...
Begitulah detak jantung Aisyah saat ini. Tepatnya setelah perkataan konyol habibi tadi. hingga sekarang, saat dia sedang mengendarai scoopy kesayangannya. Kata-kata habibi terus terulang bagai kaset rusak di kepalanya.
Ugh.. Maksud habibi apa coba?? Mau baperin gua?? Jahat banget dia kalo kayak gitu. -_- pikir Aisyah.
---
"jadi gimana, Nam?? " tanya habibi.
Namira yg sedang duduk di depan habibi memicingkan mata curiga.
"ngapain lo nanya-nanya kek gitu?" namira balas bertanya.
Habibi mengehela napas. Merasa kesal dengan namira. "gua cuma pengen tau. Apa yg dikatakan sepupu Aisyah itu bener?"
Namira mengangkat bahu Tidak peduli. Dia meminum jusnya dan berkata singkat. "gak tau."
Habibi menutup matanya. Mencoba menekan kekesalannya. Dia membuka mata dan menatap Evan. Evan yg mengerti dengan tatapan Habibi mencoba membujuk Namira.
" Yang, masa kamu gak tau. Kamu kan temenan sama Aisyah.. "kata Evan.
"emang aku temenan sama dia. Tapi, bukan berarti aku tau segalanya tentang dia doong." ketus Namira. Menatap sinis Habibi, dia melanjutkan "lagian, kalo Aisyah memang suka sama lo. Kenapa?? Mau deketin trus nyakitin dia? Gitu??" tuntut Namira.
Habibi bernapas lega. Dengan tuntutan Namira yang seperti tadi. Sudah dipastikan bahwa Aisyah menyukainya.. Dia tersenyum dalam hati.
"sejak kapan? "habibi balas bertanya.
Namira mengerjap bingung. " apa?? "
" sejak kapan aisyah suka sama gua?" ulang habibi.
"eh.. Gua gak bilang ya dia suka sama lo" elak Namira.
"nam.. " tekan Habibi pelan. " gua juga suka sama sobat lo itu.. "
" apa?? " tanya namira terkejut. Dia menatap mata habibi. Mencoba menerka kejujurannya. Kemudian melihat Evan. Dan pacarnya itu menganggukan kepala. Membenarkan pernyataan habibi.
" yaa.. Gua suka sama Aisyah. Jadii-"
"gak. Lo gak boleh deketin dia." potong Namira.
Habibi menatapnya tidak suka. "kenapa memangnya?"
Namira balas menatap Habibi dengan berani. "pertama, gua gak percaya lo tulus sama Aisyah-"
"gua tulus sama dia" kata Habibi keras memotong ucapan Namira.
"kedua. Maaf. Mungkin ini bakal nyinggung lo. But, lo gak pantes buat dia. She deserve better. You know, Lelaki yg taat ibadah as well as Aisyah, Gentleman And has a good attitude. " jelas Namira pelan. Dia memandang habibi. Mencoba untuk tidak menyinggung habibi. " and you already known that You're not "
Habibi terdiam mendengar ucapan Namira. Dalam hati Membenarkannya. Dia mengingat semua perilakunya dulu.
Menjalankan ibadah sholat? Jarang. Bahkan sholat jumat atau sholat hari raya yang setahun sekali pun tidak pernah dilakukannya. Terakhir dia menjalankan sholat-sholat semacam itu ketika SMP kelas 1. Itupun karena dipaksa oleh bundanya Dan setelahnya tidak pernah dilaksanakannya.
Puasa??? Hahaha.. Dia ingin tertawa jika mengingatnya. Lain dengan sholat jumat atau sholat hari raya yang pernah ia laksanakan ketika masih kecil. Puasa, seingatnya ia tidak pernah sebulan penuh. Sejak kecil, ia akan Diam-diam makan ketika tidak ada yang melihatnya. Dan ketika beranjak dewasa ini, lebih parah.
Dan demi tuhan.. Masih banyak lagi kesalahannya. Keluar-masuk club. Berpacaran bebas.
Habibi mengerang dalam hati. Merasa sangat menyesal dengan dirinya yang jauh dari kata pantas untuk Aisyah.
"lo bener, Nam.. "gumam Habibi. Setelah keheningan panjang. Namira menatapnya lega. Sedangkan Evan menatapnya prihatin.
" ya.. Jadi-"
"gua memang buruk. Rusak. Pendosa." potong Habibi. "gua juga tau cewek kayak Aisyah itu pantesnya sama cowok baik-baik. Suci, kokoh imannya dan kuat agamanya."
Namira menatap habibi prihatin kali ini. Emm.. Apa dia terlalu awal menilai habibi yaa??
" tapi gua juga bisa kayak gitu." lanjut Habibi. "Gua bakal berubah demi dia. Gua bakal buat diri gua pantas buat dia. Gua emang buruk di masa lalu. Ibaratnya gua ada di jalan yang penuh kegelapan dan Aisyah datang sebagai penerangnya. Menuntun gua ke jalan yang penuh dengan cahaya" Habibi diam sejenak.
Menatap Namira dengan pandangan memohon dan berkata "Jadi, gua mohon sama lo. Bantu gua. "
Namira hanya diam. Bingung akan menjawab apa.
"dia cahaya gua, Nam. Gua butuh dia buat bener. " Ratap Habibi lagi.
Dan, Namira serta Evan terenyuh melihat pandangan memohon dari Habibi.
Tbc-
Part terpendek. Sorry.. 😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibi dan Aisyah
Romance"syaah.." "apaansih, jangan megang. Bukan muhrim" "huufftt. Susah ya suka sama cewek alim" "heh, gua gk alim yaa. " "lah, trus apa?" "cuman takut dosa" God, it's the same thing. -_- Verania Aisyah Paraswati, seorang mahasiswi teknik yang bisa dibil...