19. Tiffany Lagi..

2.2K 120 2
                                    

Dress... Dress...

Jam menunjukkan pukul 4 sore, tapi, langit sudah keliatan sangat gelap. Efek dari hujan deras yang mengguyur kota ini satu jam terakhir.

Aisyah tengah bermalas-malasan di kasurnya. Dirinya uring-uringan. Dia ingin makan mie ayam. Biasanya kalau hujan seperti ini dia memang suka sekali memakan macam-macam mie. Baik mie instan ataupun mie ayam.
Namun, dirumahnya stok mie instan sedang habis. Sedangkan untuk membeli mie ayam. Yaaa.. Kalian tau sendiri. Ini tengah hujan. Dia jadi tidak bisa kemana-mana.

Tring..

Bunyi ponselnya mengalihkan pikirannya dari mie ayam serta kuahnya yang gurih. Dengan malas, Aisyah meraih ponselnya di atas nakas. Terlihat pesan dari Habibi.

Ca, lagi ngapain??

Tiduran sambil ngayal mie ayam🙀
Lu??

20 menit menunggu. tidak ada balasan dari Habibi. Walaupun si buaya itu telah membacanya. Pikir Aisyah kesal.

Cih, dia yg chat duluan. Dia yg cuekin. Dasar cowok. Senang banget baperin semua cewek. Pikir Aisyah kesal. Sambil menatap ponselnya.

Cuekin ya. Gua bales ntar.. 🙎🙎


Dan masih belum dibalas.

Selang 10 menit kemudian. Ponselnya berbunyi. Tertera nama 'kak Habibi Tambang'  dilayar ponselnya.

"hah.. Jangan harap gua angkat" kata Aisyah bergema di ruang kamarnya.

Tring...

Bunyi pesan masuk setelah dering ponselnya mati.

Dari Habibi.

Gua di depan. Buka woy.. Dingin nih

Hah??!  Didepan??!  Ngapain tu anak tiba-tiba udah di depan??

Aisyah langsung buru-buru mengambil jacket dan jilbab langsungnya. Sebelum bergegas keluar dari kamarnya. Mengambil payung yang biasanya diletakan di samping pintu masuk. Lalu, ia membuka pintu.

Terlihat mobil lamborgini warna hitam sedang terparkir di rumahnya. Dia mengernyitkan kening. Mana si Habibi??! Katanya udah didepan??!  Lah, mobilnya aja gak ada.

"Ugh, pasti tu buaya ngerjain gua nih. Ah, si kutu." seru Aisyah kesal.

Baru saja dia akan beranjak masuk. Terdengar suara Habibi memanggilnya.

"Ca.. Woi. Ngapain lu masuk lagi?? Siniin payungnya. Dingin nih" teriak Habibi.

Aisyah membalikkan badannya. Dan dilihatnya kepala Habibi menyembul dari mobil lamborgini hitamnya.

Hah? Itu mobil Habibi? Mobilnya Habibi, mobil jenis Honda Jazz deh perasaan.

"eh, coklat Caca. Malah ngelamun. Sini" seru Habibi lagi.

"iss.. Ah. Iya bawel" balas Aisyah. Lantas berjalan menerobos hujan sambil membuka payung di tangan kanan. Sedang, tangan kirinya memegang payung lain untuk Habibi.

"nih.. " kata Aisyah ketus sambil menyodorkan payung ke arah Habibi.

"bukain dong calon istri."  kata Habibi lagi.

Yang membuat Aisyah memutar bola mataya malas.

"lu kira gua paspampres" balas Aisyah kesal. Namun, dia tetap membuka payung untuk Habibi.

Habibi hanya cekikikan sambil berjalan beriringan dengan Aisyah menuju rumahnya.

"abang lu mana, Ca? " tanya Habibi ketika mereka masuk ke dalam rumah, dan ia melihat rumah dalam keadaan sepi.

Habibi dan AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang