"jangan pernah meminta sesuatu kembali, di saat lo sendiri yang membuat sesuatu
itu pergi begitu saja"
Aleena mengerjapkan matanya dia memeluk guling kesayangannya dan tersadar bahwa saat ini berada dikamar nya dan sudah pagi. Aleena mengucek-ngucek matanya lalu meregangkan tangannya ke atas.
"perasaan gue malem tidur dimobil kak Saga" gumamnya lalu membulatkan bola matanya dan terduduk
"berarti, gue ketiduran!!! Bodoh nih Aleena ish" gerutunya
Aleena segera mengambil ponselnya yang berada di dalam slingbagnya lalu membuka aplikasi Line
Saganteng
Pagi gebetan menuju resmi pacaran....
Kakak, gue ketiduran yah semalem? Sorry yah habis ngantuk banget
Eh kak, tapi siapa yang bawa gue ke kamar yah?
Kak, terus gue langsung tidur aja gitu kak?
Terus, lo gak inget ngigau apa?
Hah? Ngigau apaan emang?
Aleena membulatkan bola matanya, lalu menggigit bibir bawahnya.
"duh ada yang gak beres nih"
Aleena menuruni anak tangga rumahnya dia melihat mamanya sedang menonton televisi lalu Aleena duduk disebelahnya.
"mah, gak ke resto?" tanya Aleena seraya mengambil potongan buah semangka disebuah piring
"nanti siangan deh, kamu gak kuliah?"
"harusnya sih kuliah tapi, dosennya gak bisa jadi ada jadwal pengganti deh"
"yaudah ikut mama ke resto aja"
Aleena berfikir sejenak "engga deh, aku mau ke salon aja udah lama"
"eh iya mah, mah tadi malem yang bawa aku ke kamar siapa?"
"Saga"
Aleena tersedak saat itu juga "serius mah?"
"kenapa sih? Lebay deh"
"yee mama ih serius? Aaaak malu pasti kamar aku berantakan"
Kirana yang melihat anaknya tersebut hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
***
Aleena keluar dari salon dengan sumringah dan membiarkan rambut indahnya berterbangan ditiup angin, dia sangat jarang untuk melakukan perawatan di salon karena Aleena bukan tipe cewek yang melulu memperhatikan dari ujung kepala hingga ujung kaki, buatnya yang terpenting jadi cewek itu adalah bersih dan apa adanya. Itu sudah membuat Aleena terlihat sangat cantik.
Ketika dia ingin melangkahkan kakinya tiba-tiba dia bertabrakan dengan seorang cewek. Mereka saling bertatapan namun tidak ada kata-kata antara mereka hingga beberapa detik.
"sorry" gumam Aleena seraya melangkah namun tangannya dicegah
Aleena menghentikan langkahnya lalu menatap seorang cewek tersebut dia adalah Amber
"jangan deket-deket Saga" gumamnya dengan wajah super judes
Aleena tertawa renyah dan menggeleng-gelengkan kepalanya "kalo kita semakin deket memang kenapa?"
Tatapan tajam dari mata Amber terlihat sangat jelas "lo gak tau siapa gue?"
"apa perlu gue tau?"
Amber tersenyum menyeringai "sepertinya Saga gak cerita ke elo tentang masa lalu nya sama gue, itu berarti Saga gak anggap lo sesuatu didalam hidupnya"
Aleena tersenyum, sesungguhnya perkataan Amber sangat benar. Saga belum pernah menceritakan tentang masa lalunya kepada Aleena, sedangkan Aleena hampir semuanya diceritakan kepada Saga. Namun, Aleena tidak boleh kalah dengan Amber
"apa lo gak tau? Kalo masa depan itu lebih penting dari pada masa lalu? Dan" Aleena terdiam sebentar "kalo gue.. adalah masa depannya gimana?" kata Aleena melanjutkan
Amber terlihat mengepalkan tangannya dan emosi "pokoknya Saga gak akan pernah sama lo ataupun sama cewek lain selain gue dan gue yakin Saga masih perduli sama gue"
Aleena menghela nafasnya "ada dua kemungkinan kak Saga udah gak mau lagi sama lo"
"yang pertama, mungkin lo menggenggamnya terlalu erat sampai dia kesulitan bernafas sehingga akhirnya kak Saga memilih untuk melepaskannya sendiri"
"dan yang ke- dua, mungkin dulu lo menyia-nyiakan kak Saga, hingga dia memilih untuk pergi saat ini dimana lo baru sadar kalo kak Saga adalah sesuatu yang berarti"
"elo!!!!!" bentak Amber terlihat sangat emosi
"jangan pernah meminta sesuatu kembali, di saat lo sendiri yang membuat sesuatu itu pergi begitu saja" kata Aleena yang setelahnya meninggalkan Amber yang masih mematung dalam diam
***
"Belva!!!!" teriak Aleena di depan rumah Belva
Dia sengaja kerumah Belva karena dia sangat bosan jika langsung pulang kerumah. Belva pun membuka pintunya.
"masuk, ada kak Azzam juga di dalem" kata Belva mempersilahkan Aleena masuk ke dalam rumahnya
"eh ada kak Azzam" sapa Aleena yang kini duduk di sebelah Azzam
Azzam tersenyum melihat Aleena "eh Al, dari mana?"
"habis nyalon kak"
"eh gue lagi bikin makanan kalian ngobrol dulu aja" kata Belva seraya melangkahkan kakinya ke dapur
Azzam dan Aleena tampak canggung duduk bersebelahan seperti ini, namun yang lebih canggung adalah Azzam karna dia dulu sempat mencoba untuk mendekati Aleena, dengan satu alasan Aleena yang masih belum mau membuka hati Azzam pun mundur pelahan.
"kak, gue boleh tanya gak?"
"hm? Tanya aja Al tapi tlaktir makan yah?"
"hah?"
Azzam pun tertawa melihat tingkah polos Aleena "becanda kok Al, hahaha mau tanya apa emang?"
"ohehehe, hmm gini kak, kakak kan sahabatan sama kak Saga dari smp yah? Jadi kakak tau dong masa lalu kak Saga?"
Azzam menoleh ke arah Aleena
"eh kalo kakak gak mau jawab juga gak apa-apa sih kak, gue gak maksa"
"tanya aja, mungkin ada yang bisa gue jawab?"
Aleena mengangguk pelan "kakak tau tentang kak Saga sama Amber?"
Azzam seketika menunduk dan diam sebentar, sebenarnya dia tidak mau ikut campur dengan urusan orang tapi, entah mengapa dia ingin memberitahu Aleena walau hanya sedikit.
"Amber itu mantan Saga"
Aleena mengangguk pelan "ada sesuatu hal yang terjadi yah diantara mereka?"
"gue gak bisa jawab panjang lebar, yang jelas dulu Amber sangat berarti untuk Saga"
Aleena lagi-lagi hanya mengangguk pelan "terus, apa saat ini masih begitu?" tanya Aleena
Azzam tersenyum "gue bakal seneng banget kalo lo sama Saga jadian" gumam Azzam
Aleena yang mendengar hal tersebut hanya tertawa pelan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Sepertinya Azzam tidak ingin cerita lebih lanjut tentang apa yang terjadi antara Amber dengan Saga. Aleena tidak akan memaksakannya karena itu adalah urusan Saga. Setidaknya, Aleena tau siapa Amber di dalam hidup Saga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleena with Sagara (COMPLETED)
Romance(COMPLETED) (2/12/2017) Privat acak, aku bakal seneng kalo kalian follow aku dulu :) Seperti halnya hujan, pelangi dan mentari yang mempunyai saatnya masing-masing untuk menunjukan keindahannya Hujan dengan gemericik airnya Pelangi dengan warna-war...