Terkadang, ada beberapa hal yang sepertinya tidak melulu harus diceritakan kepada orang lain, cukup diri sendiri yang tahu... bukan terlalu menutup diri tapi, tak semuanya dapat dimengerti.
Saga menatap lembut perempuan yang ada di sampingnya kini tengah tertidur pulas, tangannya mengusap lembut inci demi inci wajah cantiknya. Aleena datang dengans segala tingkah lucunya, bahkan dia seperti memaksakan untuk masuk ke dalam hidup Saga. Tapi, Saga tidak menyesalinya karna dia telah membukakan pintu untuk Aleena masuk ke dalam hidupnya hingga saat ini. Saga tersenyum bahagia, saat ini ada seseorang yang menjadi alasan untuknya selalu berusaha membuat perempuan ini bahagia.
Sesaat setelahnya Aleena mengerjapkan matanya perlahan lalu menyadari hari sudah pagi, dia pun membalikan tubuhnya ke arah dimana Saga berada namun dia menatapi Saga sudah tidak ada disampingnya.
"kak Saga kemana sih" gumamnya seraya mengucek-ngucek matanya
Aleena pun segera keluar dari tenda tersebut dan mencari Saga, dia memasuki studio foto tersebut ternyata, Saga berada di mini pantry dan Aleena pun langsung menghampirinya dengan jalan mengendap-ngendap.
"kak Saga!!!!" sapa nya seraya memeluk Saga dari belakang
Saga yang menyadari hal itu hanya menyunggingkan senyumnya lalu berbalik ke arah Aleena yang masih saja memeluk dirinya "udah bangun?"
Aleena mengangguk pelan "kakak masak apa?" tanyanya
"omelette"
"omelette mulu deh"
"bisanya itu doang"
Aleena pun hanya mengangguk dan membentuk mulutnya menjadi seperti huruf O
"mandi sanah"
"iya deh aku mandi dulu"
Aleena pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, untungnya Aleena membawa baju ganti karna kemarin malam sebelum Saga menjemput dia mengabari untuk membawa baju ganti. 30 menit kemudian Aleena selesai mandi dan bersiap dia melihat Saga yang sudah duduk di kursi bar mini pantry nya.
"ngapain berdiri disitu? Sini" kata Saga yang menyuruh Aleena duduk disebelahnya
Aleena pun duduk disebelah Saga, mereka sarapan bersama dalam diam. Di sela-sela sarapan Aleena sering mencuri pandang ke arah Saga, dia tak habis fikir mempunya kekasih yang cukup sempurna di matanya saat ini. Dengan wajah tampan, tinggi dan harum... tidak bukan hanya itu yang Aleena suka dari Saga mungkin kriteria yang tadi hanyalah bonus yang paling penting adalah Saga dengan segala kenyamanan yang dia berikan pada Aleena.
Mereka pun menyelesaikan makan paginya dalam diam. Aleena memutarkan tubuhnya menghadap ke arah Saga dan juga menarik tubuh Saga untuk menghadap ke arahnya.
"kenapa?" tanya Saga yang mengangkat sebelah alisnya
"mulai sekarang yang ada disini...." gumamnya sembari menunjuk dada Saga dengan jari telunjuknya
"Cuma boleh ada aku"
Saga tetawa pelan dengan kelakuan pacarnya ini "kalo kamu ada disini... kamu gak bakal ketemu jalan keluarnya" gumamnya seraya ikut menggenggam tangan Aleena yang masih ada di dadanya
"aku gak berniat untuk keluar dari sini"
Saga tersenyum mendengar perkataan Aleena barusan dia mengacak-ngacak rambut Aleena dengan gemas. Bukan hanya gemas, Aleena memang jagonya untuk mencairkan suasana.
"kak aku mau tanya"
"hmm tanya aja"
Aleena menghela nafasnya sebelum kembali berbicara "sebenernya, kaka sama Amber itu ada apa sih? Sepertinya dia itu sulit banget melepaskan kakak. Aku rasa, hubungan kakak sama dia ada yang belum terselesaikan?" tanyanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleena with Sagara (COMPLETED)
Romansa(COMPLETED) (2/12/2017) Privat acak, aku bakal seneng kalo kalian follow aku dulu :) Seperti halnya hujan, pelangi dan mentari yang mempunyai saatnya masing-masing untuk menunjukan keindahannya Hujan dengan gemericik airnya Pelangi dengan warna-war...