21 (Biruku adalah Sagara)

7.5K 532 29
                                    

"Dalam kenyataanya, cinderella tidak melulu harus memakai sepatu kacanya untuk berdansa dengan seorang pangeran, dia hanya perlu memakai sepatu yang nyaman untuk selalu melangkah bersama dengan seorang pangeran itu"

Aleena menatap Saga dengan tatapan yang benar-benar sulit di artikan

"bercanda kaka gak lucu!" ketus Aleena lalu meninggalkan Saga begitu saja

Saga menghela nafasnya gusar lalu segera mengejar Aleena dan menarik tangannya

"Al!!!! Gue gak becanda!" ungkap Saga dengan tegas

Aleena kembali menatap mata indah Saga, dia mencari sebuah kebohongan dari matanya namun nihil. Aleena malah melihat sebuah ketulusan yang tersirat dari mata Saga.

Aleena menundukan kepalanya, dia tak sanggup menatap mata indah Saga lama-lama. Perlahan Saga menggenggam kedua tangan Aleena dan mendekatkan dirinya pada Aleena.

"Al"

"aku udah gak mau main-main apa lagi dipermainkan" kata Aleena datar

"gue gak main-main Al"

"aku juga gak mau memiliki apa yang aku ingini tapi hanya sesaat, lebih baik aku memiliki apa yang aku butuhkan tapi selamanya"

Saga menangkupkan wajah Aleena yang menunduk sehingga menatap Saga "dan selama itu pula kita bisa saling memiliki"

Aleena benar-benar bingung, dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Dia hanya takut Saga mendengar degupan jantungnya yang benar-benar berdebar sangat kencang. Hampir 2 tahun dia memilih untuk sendiri, mendirikan pagar besi yang sangat sulit untuk diruntuhkan, namun malam ini tampaknya Saga sudah meruntuhkan seketika membuat Aleena seperti hidup kembali. Ketakutan untuk jatuh cinta kembali menjadi hilang seketika digantikan ketakutan akan kehilan seseorang yang dihadapannya kini.

"kakak nembak aku?" tanya Aleena polos

Saga menyunggingkans senyumannya "gue gak nembak dan ini bukan sebuah pertanyaan"

Aleena mengangkat sebelah alisnya "lalu?"

"ini sebuah pernyataan" Saga diam sebentar kembali menatap Aleena penuh arti "mulai sekarang lo punya gue, dan biarin gue yang bertanggung jawab untuk masa depan kita"

"masa depan?" tanya Aleena dalam hati ini yang Aleena cari selama ini, seseorang yang serius dengan dirinya bukan hanya untuk saat ini namun masa depan

Aleena masih diam seribu bahasa, sungguh tidak ada yang bisa dia katakan saat ini. Mungkin Aleena berfikir ini adalah mimpi yang selama ini dia inginkan. Tapi, semenjak hatinya selalu tersakiti Aleena jadi takut untuk bermimpi dan berharap karena dengan itu hanya mendekatkan dia dengan kekecewaan.

"kayanya lo mendadak bisu, ayo kita pulang" gumam Saga sembari menggenggam tangan Aleena dan melangkah pergi

"Awwwhhhh" tiba-tiba Aleena meringis kesakitan dan menghentikan langkahnya

"lo kenapa?"

"kaki aku sakit kak, kayanya lecet soalnya aku gak pernah pakai heels"

Saga menggeleng-gelengkan kepalanya lalu membuka pantofel yang dia kenakan dan berlutut dihadapan Aleena

"eh mau ngapain?" tanya Aleena heran

Saga tidak menggubris pertanyaan Aleena dia membuka heels Aleena

"pake sepatu gue"

Aleena hanya diam dan memperhatikan Saga yang sedang memakaikan pantofelnya untuk Aleena

"gak usah sok pakai heels, kalo lo gak nyaman untuk jalan" gumam Saga lalu menggandeng tangan Aleena dan membawakan heels Aleena ditangan kirinya

Aleena sempat melongo atas apa yang Saga lakukan, hal kecil yang membuat Aleena semakin yakin bahwa dia berarti untuk Saga. Saga yang berjalan hanya dengan beralaskan kaos kaki untuk melindungi seseorang yang dia sebut masa depan.

Aleena with Sagara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang