"kamu itu seperti kaca Al, yang harus aku jaga sungguh-sungguh agar tidak mudah retak"-Saga
Setelah kepulangan Saga dari Bali, dia berniat untuk mendatangi rumah mamanya untuk memberitahu sesuatu apa yang tlah dia lihat. Dan saat ini, Saga sudah punya bukti yang kuat dan dia tidak akan salah melangkah lagi. Sebenarnya, semarah apapun dia pada mamanya Saga masih punya sisi dimana dia sangat ingin melindungi mamanya dari bentuk apapun.
"sayaaaangg... kenapa kamu lama banget di Balinya? Dan gak ngabarin mama kalo kamu kesana" kata Amaris seraya mengelus pundak Saga
Saga terdiam dan sebenarnya dia tidak tega untuk memberitahu mamanya karna mungkin Amaris akan sedih.
"mah, Saga kesini mau kasih bukti sama mama dengan apa yang Saga lihat"
Amaris mengerutkan dahinya "apa yang kamu lihat nak?"
Saga pun mengeluarkan ponselnya dan segera ingin memperlihatkan mamanya namun, saat itu juga dari arah belakang Rico sengaja menabraknya membuat ponsel Saga jatuh seketika.
"maaf, maaf saya tidak sengaja" kata Rio seraya tersenyum ke arah Saga
Saga yang saat itu melihat ponselnya tergeletak membulatkan matanya tajam dan menatap Rico penuh dendam "anda sengaja bukan?!"
Rico tersenyum "saya tidak sengaja, bukannya tadi saya sudah minta maaf?"
"udah sayang, Rico gak sengaja. Kalo rusak mama ganti hp kamu"
Saga terkekeh pelan lalu menarik kerah baju Rico dengan kasar "mau anda apa?! Jangan harap saya bisa mundur begitu saja untuk mengatakan yang sebenarnya"
"kamu kenapa?" kata Rico yang sengaja pura-pura tidak tahu
Amaris yang melihat hal itu langsung melerai Saga yang hendak memukul Rico "Saga!!! Sudah cukup! Kamu gak boleh seperti ini!" kata Amaris membentak
Saga pun sontak melepaskan cengkraman pada kerah Rico lalu mengambil ponselnya dan pergi meninggalkan mereka.
Rico tersenyum menyeringai melihat Saga yang pergi.
"kamu gak apa-apa kan sayang?" tanya Amaris
"gak apa-apa sayang. Mungkin Saga belum bisa menerima aku. Tapi, kamu percaya kan aku gak mungkin macem-macem?"
Amaris tersenyum dan mengusap lembut pipi Rico "aku percaya sayang"
"eh iya, bagaimana Saga sudah mau jalani kontrak model iklan itu?" tanya Rico
Amaris menggeleng "dia masih tidak mau, tapi aku akan segera membujuknya kembali"
"sepertinya gara-gara pacarnya yang bernama Aleena, mungkin saja dia yang melarang Saga untuk menjadi artis?"
Amaris berfikir sejenak apa yang dikatakatan Rico itu bisa jadi benar "kamu benar"
"iya sayang, kamu harus membujuknya karna kontrak ini penting untuk management kita"
Amaris pun mengangguk pelan
"aku keluar bentar yah"
Rico pun keluar rumah dan menemukan Saga yang hendak memasuki mobilnya namun, Rico menahannya.
"sepertinya, kamu belum takut sama saya?"
Saga terkekeh pelan "saya gak akan pernah takut dengan anda"
Rico tertawa mendengar kata-kata Saga "hahaha, sebentar lagi kamu akan memohon pada saya dan kamu akan menuruti semua perkataan saya"
Saga tidak menggubris yang dibicarakan Rico.... dia langsung memasuki mobilnya lalu pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleena with Sagara (COMPLETED)
Romance(COMPLETED) (2/12/2017) Privat acak, aku bakal seneng kalo kalian follow aku dulu :) Seperti halnya hujan, pelangi dan mentari yang mempunyai saatnya masing-masing untuk menunjukan keindahannya Hujan dengan gemericik airnya Pelangi dengan warna-war...