19 (Keyakinan)

7.5K 495 8
                                    

"Karna aku tau, semesta punya waktu untuk malam dan pagi untuk gelap dan siang, begitu juga dengan sedih dan senang bukankah itu satu paket?"

Saga sedang berada di dalam perpustakaan umum kampus tiba-tiba matanya tertuju pada seseorang yang sedang berdiri di depan perpustakaan, Saga pun berniat keluar dari perpus dan menghampirinya.

"ngapain lo?"

Aleena menoleh "awannya mendung yah kak"

Saga yang mendengar itu spontan menengadahkan kepalanya menatap awan yang memang benar tampak mendung mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

"iya mendung" gumama Saga

" iya mendung, sama kaya hati aku"

Saga melirik ke arah Aleena "kenapa?" tanyanya heran

"karna masih nunggu yang gak pasti"

Saga membalikkan tubuhnya menghadap Aleena "mau sampai kapan nunggu?"

Aleena pun menoleh ke arah Saga "tanya sama ini..." kata Aleena sembari menyentuh dada Saga dengan jari telunjuknya "kapan mau dibuka hatinya?" lanjut Aleena dengan wajah datarnya

Saga yang mendengar hal itu hanya bisa diam dan tidak berkutik sama sekali, dia tidak menyangka Aleena akan berbicara seperti itu. Saga juga bertanya –tanya apa yang sebenarnya Aleena rasakan kepadanya ini.

Aleena memalingkan wajahnya lalu melangkah pergi meninggalkan Saga, namun ketika baru beberapa langkah tangannya di tahan oleh Saga. Aleena pun menoleh

"mau bantu bukain?" tanya Saga dengan wajah datarnya

Aleena tertegun mendengar pertanyaan Saga, Saga yang kala itu menatap mata Aleena lekat-lekat membuat hati Aleena kembali bergetar ada rasa yang sulit untuk diungkapkan saat ini. Aleena tidak menjawabnya, melainkan hanya tersenyum tulus pada Saga lalu dia kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Saga yang diam melihat Aleena dari kejauhan.

***

"ayolaaaah, kita ke puncak. Bakar-bakar cuy" ajak Kairan dengan sangat semangat

"bakar rumah?" tanya Banez

"Bakar hati gue terbakaarrr cemburuuuhh" kata Kairan dengan nada menjijikan

Azzam dan Saga hanya menggeleng-gelengkan kepalanya

"boleh sih, kuy lah" kata Azzam

"gimana Ga?" tanya Banez

Saga pun mengangguk setuju

Tiba-tiba Zoya dan Belva menghampiri mereka

"Yang, nanti malem jadi kan?" tanya Zoya pada Banez

Banez yang mendengar hal itu menepuk dahinya "oh iyaaaa!!!, duh gue lupa lagi, gue malem ada janji nonton sama Zoya" ungkapnya

"Ah elaaah lo kan kita mau ke puncak" kata Kairan

"ke puncak???? Ikut dong!!!!" gumam Belva

"oh jadi kamu mau ke puncak?" tanya Zoya

Banez langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali "heheh, jangan marah yah sayang, tapi aku bisa batalin kok jadi kita bisa nonton"

Kairan yang mendengar hal itu bergidik geli melihat Banez seperti itu pada Zoya "preettt"

"yaudah kita ke puncak aja" kata Zoya

"nah ! okaaaayyyy makin rame makin seru kan, gue bisa pinjem villa om gue disana" kata Kairan

"eh satu lagi, Aleena ikut kan?" tambah Kairan

Saga yang mendengar nama Aleena langsung menoleh

Aleena with Sagara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang