Play the music before read
"aku memilih untuk tidak menatapnya sejenak, meredamnya lalu melupakannya"
Saat ini Belva dan Zoya setia menemani Aleena yang tengah meringkuk di atas kasurnya sembari menangis, sedari Belva dan Zoya datang ke rumah Aleena dia terus saja menangis. Belva dan Zoya sering sekali melihat Aleena menangis seperti ini karena cowok bahkan ini yang lebih parah, karena hampir seharian ini air matanya tak berhenti menetes. Itu pertanda hati Aleena benar-benar sakit. Mereka berdua sangat heran mengapa cewek sebaik Aleena selalu disakiti seperti ini oleh cowok, atau mungkin karna Aleena yang terlalu baik itu akan menjadi boomerang buat dirinya sendiri karena lebih mudah untuk disakiti. Entahlah, sepertinya Aleena sangat sulit untuk menjernihkan hatinya kembali. Sesering apapun pernah merasa kehilangan itu bukan berarti membuat seseorang siap ketika kehilangan, tidak ada satupun orang yang siap untuk kehilangan.
"Al, kita keluar yuk Al biar lo gak sedih terus" kata Belva
"gue mau disini aja" jawabnya dengan suara bergetar dadanya masih terasa sesak
Zoya yang melihat itu tak kuat menahan air matanya untuk tidak keluar, itulah sahabat yang tidak hanya simpati namun sangat empati.
"Al, lo boleh nangis sepuas lo Al dan kita bakal temenin lo disini sampai lo merasa lebih baik" kata Zoya seraya mengusap lembut rambut Aleena
Aleena pun bangun dari tidurnya lalu menatap wajah Belva dan Zoya seraya mengenggam tangan mereka berdua disebelah kanan dan kiri Aleena.
"gue cuma capek aja hikss hikss kenapa akhirnya selalu gue yang sakit kaya gini hikss hikss. Gue udah susah payah buka hati gue buat kak Saga hikss hikss sekarang kak Saga malah ninggalin gue lagi dengan alasan yang gak jelas hikss hikss gue capekk Zoy, Bel hikss capeeek hikss hikss" lirih Aleena dengan terisak
"sssttt...ssttt Al, Al. Udah yah, gue yakin suatu saat nanti lo akan menemukan cinta sejati yang bener-bener ada buat lo Al" gumam Zoya
Mereka bertiga pun berpelukan menenangkan kesedihan yang ada di hati Aleena, karena sahabat selalu tahu bagaimana cara menenangkan seorang sahabat yang tengah bersedih dan itulah gunanya sahabat.
***
Siang ini Saga sedang berada dipinggir lapangan futsal untuk menunggu giliran tim nya bermain futsal, Saga sedang meneguk air mineral tiba-tiba ada seseorang yang dengan cepat memukul wajah Saga dengan sangat keras. Karna Saga tidak siap akan serangan mendadak ini, alhasil air minumnya pun terpental dan Saga pun terjatuh.
"Aldean!! Lo kenapa mukul Saga?!!!" tanya salah satu dari teman mereka yang ada disana
Aldean pun menatap Saga dengan wajah yang sangat emosi, tangannya benar-benar mengepal menahan emosi. Saga hanya diam menatap Aldean dengan tangan kirinya memegangi sudut bibirnya yang berdarah.
"Aleena salah apa sampe lo nyakitin dia kaya gini HAH?!!!!" bentak Aldean
Saga pun berusaha untuk berdiri
"Al, udah Al!!!" kata seseorang temannya melerai
"Biarin!!! Gue peringatin sama lo Ga! Jangan pernah deketin adek gue lagi!!! INGET LO!" bentak Aldean sembari menunjuk Saga
Saga pun hanya diam tak melawan, karna dia pantas mendapatkan ini semua bahkan ini semua tidak ada apa-apanya dibanding rasa sakit yang Aleena rasakan.
***
Setelah Saga memutuskan sepihak hubungannya dengan Aleena, dia merasa sangat tidak bersemangat, apa lagi saat ini dia harus menjalani pemotretan dan shooting iklan bersama Amber. Ini adalah permintaan Amaris yaitu mama kandung Saga, kalau bukan karenanya Saga tidak ingin melakukan hal sejauh ini dengan melepaskan Aleena untuk mendekati Amber, sampai kapanpun hatinya tak akan pernah kembali pada Amber.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleena with Sagara (COMPLETED)
Любовные романы(COMPLETED) (2/12/2017) Privat acak, aku bakal seneng kalo kalian follow aku dulu :) Seperti halnya hujan, pelangi dan mentari yang mempunyai saatnya masing-masing untuk menunjukan keindahannya Hujan dengan gemericik airnya Pelangi dengan warna-war...