Saat ini, biarkan rindu yang menjadi alasan untuk Aleena bisa terus mengharapkan kehadiran Saga dihidupnya, karna setiap detik yang mereka lalui bersama akan menjadi untaian kenangan di masa yang akan datang.
Saat ini Saga sedang duduk di balkon studo foto nya, dia tampak merenungkan sesuatu.
"oi! Kenapa lo? Galau?" tanya Azzam yang tiba-tiba datang menepuk pundaknya
Saga menoleh sebentar lalu kembali menatap langit biru yang cerah sore ini "gak laah"
Azzam terkekeh pelan "udahlah, gue tau kalo sekarang ada yang ganggu fikiran lo. Ceritalah bro, siapa tau gue gak bisa bantu?"
"Ck!!!!"
"hahah becanda... kenapa sih?"
Saga menghela nafasnya "nyokap gue, minta gue buat tinggal sama dia"
Azzam menatap Saga kaget "serius? Trus lo mau?"
"ya lo fikir aja gue mau apa enggak"
"hmmm iya gue tau, tapi lo gak bisa kaya gini terus... biar bagaimanapun dia ibu kandung lo"
Saga terdiam memikirkan kata-kata Azzam barusan, dia memang benar... Saga tidak boleh seperti ini terus karna Amaris adalah ibu kandungnya, biar bagaimanapun dia yang sudah melahirkan Saga ke dunia ini. Namun, Saga masih belum bisa memafkan ibunya semenjak kejadian itu.
***
Saga menatap orang-orang yang berlalu-lalang di hadapannya sembari menumpukan dagunya di tangan. Saat ini, Saga sedang berada disebuah Coffe Shop sebuah mall, barusan dia di telepon oleh mamanya dan meminta ketemuan disini.
"Saga" sapa Amaris yang saat ini sudah berada dihadapan Saga lalu duduk di hadapannya
Tidak lama kemudian Rico menghampiri mereka dengan sekejap menatap Saga yang dibalas dengan tatapan tajam mata Saga lalu duduk di sebelah Amaris.
"mama bilang sendiri" gumam Saga yang sangat tidak ingin melihat wajah Rico dihadapannya kini.
Rico terlihat tertawa menyeringai "saya tidak boleh ikut? Sepertinya kamu lupa bahwa saya adalah suami mama kamu"
Saga benar-benar muak dengan Rico rasanya dia ingin mendaratkan hantaman ke pipinya namun, Saga menahannya dia masih menghargai mamanya disini.
"Hai tante... Om hai Saga" sapa seorang cewek yang saat ini sudah berada disamping Saga.
Saga pun menoleh dan kaget ketika melihatnya tiba-tiba disini
"hai Amber, duduk sayang" kata Amaris dengan ramah
"duh maaf yah tante aku telat" katanya seraya duduk disebelah Saga
Saga menghela nafasnya "sebenernya, mama ngajakin Saga kesini ada apa?"
"santai dulu dong sayang, kita sambil ngobrol aja sama Amber juga"
"jadi, mama mau minta kamu untuk jadi salah satu model produk temen mama dan mama juga ngajak Amber untuk gabung di management mama nah, nanti dia sama kamu juga yang akan menjadi model produk itu" kata Amaris panjang lebar
"iya Ga, pas tante Amaris kabarin aku kalo aku sama kamu bakal satu project bareng aku seneng banget loh" kata Amber seraya melingkarkan tangannya dilengan Saga
"Saga gak mau" katanya seraya melepaskan tangan Amber dengan paksa
Amaris berdecak kesal melihat sikap anaknya saat ini "Saga, bisa gak kamu turutin permintaan mama?"
"mama gak minta macem-macem kok, mama Cuma pingin kamu jadi salah satu model di management mama"
Saga yang mendengar hal itu tampak tidak menggubris sedikitpun, dia malah memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleena with Sagara (COMPLETED)
Romance(COMPLETED) (2/12/2017) Privat acak, aku bakal seneng kalo kalian follow aku dulu :) Seperti halnya hujan, pelangi dan mentari yang mempunyai saatnya masing-masing untuk menunjukan keindahannya Hujan dengan gemericik airnya Pelangi dengan warna-war...