Ch 04

1.3K 244 11
                                    

Before we go further, let me tell you this. If you are reading my story pls give it a lot of love and support by hit the vote button and comments on whatever you like. I would appreciate every single one of you, when you leave feedbacks on my works. thank you so much~
LOVE YOU~
Umm... Let's get started

•••

"Hyung, I have a huge crush on you. What should I do?" aku Jinyoung tanpa merubah posisinya. 

Perlahan Jihoon melepaskan tangan Jinyoung yang berada dipundaknya dan menghela napas sebelum menjawabnya, "Mau bagaimana lagi, you should forget it. Forget your feeling towards me, because I'm pretty sure you will forget this soon." Ucapnya mantap tanpa berpikir panjang.

"Aku pulang dulu ya." Dia berjalan sebentar dan berbalik, "Aku akan anggap kau tidak pernah mengatakan ini." tambahnya dan pergi. 

Jinyoung hanya terpaku, dia ingin marah dan sakit hati namun dia tidak ingin menyakiti orang yang dia cintai. Dan saat dia akan menuruni tangga, Jinyoung berlari dan menarik tangan kiri Jihoon dan membuat Jihoon jatuh kedalam pelukannya.

"Aku tidak mengerti kenapa kau baik dengan semua orang tapi tidak denganku. Kau selalu menghindariku. Kau bahkan tidak ingin menatapku. Tapi, kenapa hanya aku?" tanya Jinyoung yang masih memeluk Jihoon. jihoon ingin sekali membalas pelukannya, dia terus menemas jari-jarinya untuk tidak memeluk orang yang sedang memeluknya ini.

"Sebenarnya, apa salahku?" tanyanya.

  Itu bukan salahmu, tapi salahku, jawabnya dalam hati. 

"Apa kau membenciku?" tanyanya. 

Iya. Batinnya. 

"Apa kau mencintaiku?" tanyanya lagi meskipun Jinyoung tau Jihoon tidak akan menjawabnya. 

Jihoon hanya diam dan membiarkan batin yang menjawabnya, dan saat dia mendengar pertanyaan itu, Jihoon tidak sadar akan jawaban dalam batinnya. Iya, aku mencintaimu.

Jihoon ingin melepas pelukannya, namun Jinyoung malah semakin erat memeluknya. "Sebentar saja, kumohon." Pintanya dan dia menghirup setiap inci aroma tubuh Jihoon.

 Not gonna lie, Jihoon juga sebenarnya menikmati momen ini, dia melakukan hal yang sama, mencoba mengingat aroma tubuh seorang Jinyoung.

Mereka mengakhiri momen ini saat terdengar derap langkah di tangga, menandakan seseorang sedang menuju ke atap. Mereka turun dengan cepat dan bertemu dengan ahjussi penjaga sekolah, ditengah-tengah tangga sekolah.

Jihoon mendapat panggilan telepon, Jinyoung memperhatikan dari belakang bagaimana Jihoon mengubah ekspresinya dengan cepat. 

"Hello, ada apa Lin?" sapanya ramah, Jinyoung hanya mendengus kesal. "Baiklah aku akan segera kesana... Iya aku masih di sekolah... Baiklah, Bye." Ucapnya sambil menutup panggilan.

Jinyoung bertanya-tanya, tidak mungkin Guanlin jadian dengan Jihoon. Kata Woojin, Jihoon sedang jomblo. Jinyoung tidak bisa menepis pikirannya terhadap Jihoon. Karena semakin dia menghindar, semakin Jinyoung ingin mendapatkannya.

--

Hari festival band tiba, Jinyoung datang bersama Woojin dan Haknyeon. Mereka membawa poster untuk mendukung sahabat mereka. Dan saat ini mereka sedang melihat-lihat stand makanan. 

"Aku beli takoyaki dulu ya," ucap Jinyoung.

"Iya, nanti kesini lagi ya." Jawab Haknyeon dan Jinyoung hanya mengangguk kemudian pergi membeli takoyaki.

"Jihoon hyung, kamu pilih teobbokki yang rasa apa?" tunggu, Jinyoung merasa mendengar sesuatu. Dia kemudian mundur beberapa langkah dan mendapati Seonho dan Jihoon sedang membeli teobbokki. Jinyoung pun mengurungkan niatnya untuk membeli takoyaki dan memilih membeli teobbokki.

"Aku mau yang ini," tunjuk Jihoon dan disetujui oleh Seonho. 

"Oke, ahjumma saya pesan ini 2 ya," kata Seonho.

"Buat jadi 3." Sela Jinyoung yang ternyata sudah disamping Jihoon.

"Jadi semuanya 3 ya?" 

"iya." Jawab Jinyoung. 

"Eh ada Jinyoung hyung. Kau sendirian?" tanya Seonho. 

"Tidak, aku bersama Haknyeon dan Woojin hyung. Mereka juga sedang mencari makanan." Jawab Jinyoung ramah.

Mereka berkumpul karena band sekolah mereka akan tampil. Jinyoung melihat tingkah manja Guanlin dengan malas. Iya, Guanlin dan Jihoon sedang suap-suapan. Seonho yang berada di sampingnya hanya makan dengan tenang. Saat Jihoon menyuapi sepotong teobbokki ke Guanlin, Jinyoung pura-pura menyenggol punggung Guanlin yang mengakibatkan dia tersedak.

"Uhukk.. uhukk.." dia terbatuk dan Jihoon dengan panik memberikan sebotol air untuk dia. 

"sorry, yang belakang rusuh nih. Lagian suap-suapan disini." Ucapnya kesal. 

"Are you ok?" tanya Jihoon sambil menepuk punggung Guanlin. Guanlin hanya mengangguk.

"Bro, are you jealous?" tanya Woojin berbisik. 

"hm." jawabnya yang juga berbisik di telinga. Woojin hanya mengangguk mengerti, sampai akhirnya dia sadar. 

"Really?" tanyanya lagi. Jinyoung hanya tersenyum.

Teriakan semakin kencang saat band yang mereka tunggu-tunggu akhirnya tampil. Ya, Shooting Star tampil membawakan lagu Play With Fire dari Blackpink. Para penonton kompak bernyanyi bersama-sama dan tanpa sadar Jihoon terpisah dari Guanlin dan Seonho. Jinyoung maju dan menempatkan dirinya disebelah Jihoon.

Jinyoung mencoba melingkarkan lengannya ke pundak Jihoon, sambil terus bernyanyi bersama. Surprisingly, Jihoon melingkarkan lengannya di pinggangnya Jinyoung. membuat jantung Jinyoung berdetak kencang dan bahkan nyaris copot.

Suasana berubah sendu saat sang vokalis, Lee Daehwi menyanyikan lagu Love is not Over dari BTS. Lengan Jinyoung yang berada di pundak Jihoon pun di ambil untuk dia genggam dan bersandar di bahunya. Jinyoung merasa sangat bahagia dan ingin menghentikan waktu saat ini juga. Sedangkan Jihoon, dia sangat menikmati ini, meskipun nanti dia harus berbohong karena dia sebenarnya tau siapa orang yang sedang bersamanya ini.

•••

Dih malu tapi mau😂

Jihoon ga akan kuat kok jauh2 dari Jinyoung hehe. Jadi liat chapter selanjutnya untuk kejutan keju dari winkdeep yaaa heheu

Alt er love

Shadow Of The Past // WinkdeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang