"Hyung, mau pulang bareng?" tanya Guanlin, Jihoon menengok saat Guanlin mengajaknya berbicara.
"Tidak usah, rumah kita kan beda arah." Tolaknya halus.
"Hyung, Seonho nebeng dong." Seonho yang biasa dijemput pun ikut bicara.
"Tadi mama bilang ahjussi driverku tidak bisa menjemput karena dia mengantar mama dan belum pulang." Jelasnya.
"Tapi Seonho, rumah kita kan beda arah." Jawab Guanlin, Jihoon hanya tertawa melihat kelakuan mereka berdua.
"Tapi tadi hyung ngajak Jihoon hyung, padahal rumah kalian juga beda arah." Jawab Seonho sedih.
"Seonho juga belum pernah naik bus, nanti kalau nyasar gimana?" tambahnya.
"Seonho jangan sedih, Guanlin bakal pulang bareng kamu, iya kan Guan?" ucap Jihoon dan memberi kode untuk mengantarnya pulang. Jihoon tidak masalah karena dia memang suka naik bus dari pada dijemput. Jihoon mendorong mereka berdua untuk pergi karena supir Guanlin sudah menjemputnya.
Jihoon melihat Jinyoung berjalan sendirian dan berniat untuk menyusulnya untuk mengucapkan terimakasih karena telah bersamanya tadi saat istirahat, namun langkahnya terhenti saat Jihoon melihat Daehwi yang berlari dibelakangnya untuk menyusul Jinyoung. Daehwi kemudian melingkarkan lengannya ke lengan Jinyoung dan Jinyoung pun mengusak rambut Daehwi gemas. Mereka saling melempar senyum dan berjalan bersama ke tangga menuju atap.
Jihoon yang melihat itu semua hanya melihatnya dengan tatapan kosong sampai mereka hilang di tangga. Apa yang aku harapkan, aku sendiri yang menyuruhnya. Batin Jihoon.
"hyung, ada yang ingin aku sampaikan." Kata Daehwi, Jinyoung hanya menunggu Daehwi untuk melanjutkan ucapannya. Dengan mantap dia berkata, "I think, I fall in love with you," sambungnya.
Sukses membuat Jinyoung terkejut. "W-what did you say?" tanyanya memastikan.
"I'm pretty sure you heard it." Jawabnya.
Daehwi terus menunduk dan memainkan jari-jarinya yang bergetar, dia gelisah karena menunggu balasan dari lelaki di hadapannya. Jinyoung terdiam untuk beberapa saat dan kemudian dia memegang kedua bahu Daehwi, membuatnya menatap Jinyoung.
"bagaimana ini, aku juga menyukaimu." Ucap Jinyoung. "Tapi hanya sebagai teman," sambungnya.
Daehwi hanya tersenyum tipis dan berkata, "It's okay, lagipula aku hanya menyampaikan perasaanku, dan kau sudah tau sekarang." Balasnya.
"Sorry Daehwi, aku menyayangimu seperti adikku sendiri, tidak lebih." Ucap Jinyoung.
Saat jemarinya akan menyentuh rambut Daehwi, dia menggenggam tangan itu dan berkata, "Tidak bisa ya, melihatku sebagai seorang laki-laki, bukan sebagai adik."
"Sorry," hanya itu yang bisa Jinyoung ucapkan.
Kedua laki-laki itu saling bertatapan, Daehwi mengikis jarak diantara mereka berdua, dan mengecup pipi Jinyoung sekilas membuat Jinyoung tergaket dengan pergerakan yang tiba-tiba itu. Daehwi kemudian pergi meninggalkan Jinyoung sendiri.
--
Jinyoung berlari saat dia melihat laki-laki beringsul berjalan di depannya.
"Woojin hyung!" teriaknya, membuat Woojin menoleh melihat Jinyoung.
Dia tidak bergeming, menunggu Jinyoung untuk menghampirinya.
"Ada apa?" tanyanya.
"Bolehkah aku meminta nomornya Jihoon hyung?" tanyanya.
"Kenapa tidak tanya sendiri?" balasnya.
"Tanpa disuruh juga aku sudah memintanya, tapi dia tidak mau memberitahuku." Jelas Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow Of The Past // Winkdeep
Fanfiction[Completed] When you're in love with someone, do you still care about his past? ... .. . Warn: bxb, bl, yaoi, winkdeep ... .. . © Bumblebaenim 2018