ch 01

2.8K 336 43
                                    

Jinyoung turun dari bus di halte dekat sekolahnya, dia kemudian berjalan dengan penuh semangat menuju sekolahnya. 

"Jinyoung!" teriak laki-laki berwajah blasteran Amerika-Korea yang berhidung mancung itu, lelaki itu kemudian berlari menghampiri Jinyoung. Jinyoung yang merasa dipanggil pun menoleh ke arah sumber suara, saat menyadari siapa yang memanggilnya itu. 

"Oh, hi Sammy," sapanya ramah, dan berjalan bersama ke sekolah.

"Good morning!" sapa laki-laki berwajah imut sambil kedua tangannya merangkul bahu Samuel dan Jinyoung yang kemudian membelah mereka yang sedang berjalan berdua itu. 

"Morning Daehwi-yah," balas Samuel ramah. Lelaki imut itu, bernama Lee Daehwi dan lelaki berwajah blasteran itu bernama Kim Samuel. Hanya Jinyoung yang memanggilnya Sammy, sedangkan teman-teman lain lebih senang memanggilnya Muel.

Jinyoung berpisah dengan Daehwi dan Samuel karena mereka berbeda kelas. Daehwi yang masih kelas 10 pun menaiki tangga karena kelasnya berada di lantai 2. Sesampainya di ruang kelas, Jinyoung hanya membaringkan kepalanya di atas meja dan menghembuskan napas dengan malas. 

"Jinyoung-ah, jangan lupa latihan basket nanti sore ya." Ucap Haknyeon, teman sekelasnya yang duduk didepannya itu. Jinyoung hanya menggumam untuk menjawab laki-laki itu tanpa melihatnya.

--

Pelajaran yang sangat Jinyoung benci adalah sejarah karena dia selalu sukses tertidur. Seperti saat ini, saat Mr. Jonghyun yang tengah menerangkan pelajaran menghentikan aktivitasnya untuk sementara karena dia melihat salah satu siswa nya sedang tertidur pulas. Haknyeon diberikan sinyal kepada Mr. Jonghyun untuk membangunkan temannya itu. Haknyeon mengguncang badan Jinyoung dan dia terbangun.

Jinyoung terus membungkuk dan meminta maaf karena telah tertidur, meskipun ini bukan yang pertama kalinya. "Pergilah ke toilet dan cuci wajahmu," perintah Mr. Jonghyun yang membuat Jinyoung keluar kelas untuk ke toilet.

Jinyoung membasuh mukanya berkali-kali di wastafel, sampai dia merasakan ada seseorang yang keluar dari bilik toilet dan mencuci tangannya. Jinyoung melirik dari manik matanya dan tersenyum saat mengetahui siapa laki-laki yang berada di sampingnya dia. Dia kemudian mengambil tissue berkali kali untuk mengeringkan wajahnya. Meskipun sudah kering, dia terus menerus menarik tissue dan berpura-pura mengeringkan wajahnya. Laki-laki yang di sampingnya menatapnya heran dan tidak mendapatkan kesempatan untuk mengambil tissue.

Sampai tissue terakhir tetap dia ambil dan dia berpura-pura kaget. "Oh, kau. Kau, ingin tissue juga?" tanya nya. 

Laki-laki itu hanya terdiam dengan tanggan yang menggantung di udara. Jinyoung kemudian memegang tangan itu dan memberikan tissue terakhirnya, dan melemparkan senyum paling manis miliknya. 

"Sama-sama," ucapnya lagi dan mengelus punggung tangan laki-laki yang berada di depannya itu. Jinyoung berjalan dengan penuh kebahagiaan karena dia bertemu dengan lelaki yang bersamanya semalam.

Sementara lelaki itu terlalu shock dengan apa yang telah terjadi. "kenapa harus bertemu lagi? Aku kan tidak ingin bertemu dengannya." Pemilik name tag Park Jihoon itu pun segera membuang tissue nya dan berjalan menuju kelasnya.

Bel pelajaran terakhir telah berbunyi, menandakan waktunya para siswa untuk pulang. Namun tidak dengan Jinyoung, dia menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya karena dia akan bermain basket. Latihan dimulai, mereka tampak serius bermain karena latihan kali ini, pembimbing basket Mr. Dongho datang untuk mengawasi. Daehwi dan Samuel datang untuk menonton teman mereka latihan.

"Woojin hyung," sapa Daehwi ramah dan menghampiri Woojin yang tampak sendirian. 

"Bukannya hyung ada latihan dance hari ini?" tanya Samuel. 

"Bagaimana mau latihan, kalau anggotaku lebih memilih datang kesini untuk melihat temannya." Jawab Woojin sambil menunjuk kedua teman yang dia maksud, Jihoon dan Seonho yang berada diseberang mereka.

Peluit dibunyikan, pertanda istirahat. Jinyoung yang melihat ketiga temannya langsung menghampirinya bersamaan dengan Haknyeon. Daehwi mengulurkan sebotol air mineral untuk Jinyoung dan langsung meneguknya. 

"Gosh~ kau berkeringat sekali, ini harus segera di lap kalau tidak nanti jadi bau." Ucap Daehwi sembari mengusap muka dan leher Jinyoung yang penuh keringat. 

Jinyoung hanya tersenyum dan dengan gemas menangkup kedua pipi Daehwi dan bilang, "Thanks, Hwi."

Daehwi hanya tersenyum malu dan membuang handuk Jinyoung tepat ke wajahnya. Samuel yang melihat tingkah mereka berdua hanya tersenyum kecut dan membuang muka.

"Hyung, tumben menonton kami latihan." Tanya Hakyeon setelah meneguk sebotol air mineral. 

"lihat saja kelakuan anggota dance ku," jawabnya sambil menunjuk ke arah yang dituju. Jinyoung dan Haknyeon melihat kearah yang dituju, dan betapa kagetnya dia melihat pemandangan yang membuatnya kesal. Dia melihat Jihoon, sedang tertawa bersama rival nya di team basket, Lai Guanlin.

Sesekali Jihoon berjinjit untuk mengusak rambut Guanlin dengan gemas. "Bukankah itu Seonho?" tanya Haknyeon. 

"Iya, dia baru bergabung seminggu yang lalu." Jawab Woojin. 

Jinyoung melihat bagaimana Jihoon tersenyum dan tertawa bahagia bersama kedua temannya itu. Dan sekarang Jinyoung melihat Seonho sedang memberi backhug ke Jihoon.

"Aku jarang melihat dia, dia siapa hyung?" tanya Jinyoung berpura-pura. 

"Park Jihoon, dia sekelas denganku. Dia juga jarang terlihat karena tempatnya hanya 3, kelas, perpustakaan dan studio dance." Jawab Woojin. 

"Not even in cafetaria?" kali ini Daehwi yang bertanya. 

"Dia selalu mebawa bekal, aku selalu melihatnya hanya dikelas saat jam istirahat."

"Bagaimana dia bisa berteman dengan laki-laki itu?" tanya Jinyoung penasaran. 

"Guanlin itu sahabatnya meskipun mereka beda tingkatan. Dan Seonho itu partner dance, sepertiku." Jawab Woojin. "Sepertinya kau penasaran dengan dia," tanya Woojin menyelidik. 

"Tidak, aku hanya ingin tau saja." Jawab Jinyoung dan daritadi tidak lepas memandang laki-laki yang mereka bicarakan. Daehwi memperhatikan arah pandang Jinyoung dan dia hanya tersenyum.

Laki-laki Park Jihoon itu sedang asyik bercanda dengan teman-temannya, sampai saat dia mengedarkan pandangannya dan bertemu dengan laki-laki yang ditemuinya di toilet tadi pagi. Jihoon yang merasa risih dan tidak suka pun langsung berbicara ke Guanlin. 

"Lin, maaf ya aku tidak bisa melihatmu sampai selesai. Aku harus mengerjakan tugas, jadi aku pulang dulu. Seonho ku sayang, jaga hyung mu ini ya. Bye." Ucapnya dan dia langsung berbalik dan pergi.

Jinyoung yang melihat kepergian Jihoon itu kaget dan ingin segera menyusulnya namun berhasil ditahan oleh Haknyeon, "Ya! kau mau kemana?" tanyanya. 

"Aku, aku mau pulang." Ucapnya gelagapan. 

"Kau gila ya! Mr. Dongho bisa membunuh mu kalau pulang ditengah latihan seperti ini." Ucap Haknyeon dan benar saja, peluit kembali dibunyikan, menandakan latihan segera dimulai lagi.

Daehwi yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pun hanya tersenyum geli, "Jinyoung hyung, fighting!" ucapnya memberi semangat kepada temannya itu. 

Jinyoung hanya tersenyum canggung dan menggaruk rambutnya dan berlari bingung menuju lapangan. Daehwi terus tersenyum misterius melihat performa temannya dilapangan, dan sepertinya Daehwi lupa untuk melepas jari-jarinya yang terus mengepal itu.

Jihoon yang mengetahui jika Jinyoung memperhatikannya pun langsung berlari meninggalkan lapangan.

Pikirannya membawanya ke beberapa tahun lalu saat 4 orang anak mengeroyok 1 anak yang tidak berdosa.

•••
Yayyy chap 1 is up!!
Makasih buat yang udah baca, vomments nya jangan lupa yaa😚😚
Alt er love💕💕

Shadow Of The Past // WinkdeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang