"Jinyoungie, menginap dirumahku ya?" ucap Jihoon saat mereka dalam perjalanan pulang. Jinyoung yang sedang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi pun kurang mendengar apa yang Jihoon inginkan.
"Apa hyung?"
"menginaplah dirumahku." Jawabnya.
Dan dia mendengar apa yang Jihoon katakan, tapi dia tetap menanyakan hal yang sama. Jihoon yang tidak sabarpun berteriak, dan membuat orang-orang disamping mereka melihat ke mereka berdua. Ya, teriakan terjadi saat mereka berhenti dilampu merah.
--
"Aku lapar," keluh Jihoon, saat ini mereka sedang cuddling ditemani variety show favorite mereka, Running Man.
"Terus mau makan apa? Ini sudah malam hyung." Jawab Jinyoung dengan mengusap punggung Jihoon lembut dengan mata tetap memperhatikan tv. Jihoon tidak menjawab, dia hanya berdiri kemudian pergi keluar kamar tanpa mengatakan apapun.
Jinyoung langsung menoleh saat Jihoon berjalan keluar, dia hanya melihat dan mengendikkan bahunya, susul nanti saja waktu iklan, batinnya. Jinyoung keluar saat iklan, menuruni tangga, berjalan ke dapur dan mendapati Jihoon sedang memasak ramyeon instan.
Jinyoung berjalan mendekat dan memeluknya dari belakang, menempatkan kepalanya pada leher kanan Jihoon, dan mengusakkan kepalanya. Jihoon hanya tertawa dan merasa geli.
"Stop it, Jinyoung-ah." Ucapnya.
"No way~" jawabnya dan terus menganggu Jihoon.
"Kalau seperti ini kapan matangnya? Aku sudah sangat lapar." Ucapnya kelewat jujur.
"Hyung masak berapa?" tanya nya, sekarang dia berjalan ke kulkas dan membukanya, dia mendapati beberapa kaleng soda, mengambilnya 2 buah dan meletakkannya di meja makan.
"tentu saja dua, dua-duanya untukku." Jawab Jihoon santai. Jinyoung hanya melongo, oke dia pasti bercanda.
"Kalau untukku hyung?" tanya Jinyoung.
"Oh, jadi Jinyoungie mau?" tanyanya sambil mengaduk ramyeon yang sudah matang itu, dia kemudian membawa ramnyeonnya ke meja makan, mengambil dua piring. Dia mengambil ramyeon itu dan menaruhnya ke mangkok, dan membaginya untuk Jinyoung.
Jinyoung sebenarnya tidak makan diatas jam 8 malam, dan dia hanya bercanda saja tapi Jihoon malah memberinya makanan.
"Selamat makan." Ucap Jihoon semangat dan menyeruput mie nya. Hanya suara sruputan mie yang terdengar saat mereka makan, dan tegukan segar saat Jinyoung minum soda. Jihoon teringat, saat pertama kali makan ramen dengan lelaki di depannya ini.
Dia sangat takut, bahkan hampir menangis karena teringat masa lalunya. Sepertinya kini dia tidak harus mengkhawatirkan hal itu, karena dia memilih untuk menguburnya dalam-dalam. Dan suasana saat ini sangat teduh, dia bahkan merasa bahagia karena bisa duduk berdua, menghabiskan ramyeon di jam 11 malam seperti sepasang suami-suami.
Jinyoung memberikan kuning telur setengah matang ke mangkok Jihoon, "Kau tidak suka kuning telur?" tanya Jihoon.
"Iya, apalagi setengah matang." Jawabnya.
"Ah, maaf. Harusnya aku campur saja telurnya." Ucap Jihoon.
"Tak apa, hyung. Seperti ini saja biar aku bisa selalu memberimu kuning telurnya." Ucap Jinyoung tersenyum.
"Hyung, apa kau tau mitos tentang ramyeon?" kata Jinyoung saat dia sudah menghabiskan makanannya.
"No, what is it?" jawab Jihoon dengan mulut penuh makanan.
"Kata orang, kalau makan ramyeon berdua di malam hari, tandanya mereka sudah menikah." Ucap Jinyoung.
"U-uhukkk" Jihoon yang mendengarnya langsung tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow Of The Past // Winkdeep
Fanfiction[Completed] When you're in love with someone, do you still care about his past? ... .. . Warn: bxb, bl, yaoi, winkdeep ... .. . © Bumblebaenim 2018