Ch 20

717 103 7
                                    

Setelah sekolah berakhir, Jihoon segera menuju ke rumah Jinyoung. sesampainya disana, dia langsung dipersilakan masuk oleh ahjumma dan bergegas ke kamar Jinyoung. mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak menerima balasan, Jihoon memutar kenop pintu perlahan yang ternyata tidak dikunci. Dia melihat Jinyoung tertidur pulas di meja belajar.

Jihoon tersenyum, dia berpikir Jinyoung habis belajar sendiri karena bolos. Tapi saat dia mendekat, Jihoon melihat beberapa komik yang berserakan dan satu komik yang terbuka dan ditindihnya. Jihoon menggelengkan kepalanya geli.
“Ku kira belajar, ternyata hanya membaca komik.” Ucapnya.

Jihoon membawa tangannya untuk menyeka poni yang menutupi dahi Jinyoung. bibirnya mendarat di keningnya, dan jarinya mengusap pipi Jinyoung pelan. Sentuhan itu membuat Jinyoung bergerak dan perlahan membuka matanya.

“K-Kau sudah sampai?” tanya Jinyoung dengan mata yang masih samar-samar terbuka.

“Ah, Sorry. Apa aku membangunkanmu?” tanya Jihoon.

“Ah, tidak. Apa kau sudah lama disini?” tanya Jinyoung, dia kemudian terbangun untuk mencium kening Jihoon dan mengusak rambutnya.

Jihoon berjalan menuju bangku yang menghadap jendela, duduk disana sambil memfokuskan pandangannya ke arah luar jendela. Jinyoung berjalan menghampirinya dan duduk di depannya, melihat kekasihnya.

“Apa kau ingin mengatakan sesuatu?” tanya Jinyoung yang dapat membaca pergerakan Jihoon yang daritadi merasa tidak nyaman.

“Sebenarnya aku ingin bertanya..” ucapnya ragu.

“Tanyakan saja, aku akan menjawabnya.” Balas Jinyoung.

--

“Aku ada latihan basket, kau pulang sendiri gak papa kan?” tanya Jinyoung yang sekarang berada di depan kelas Jihoon, menjemputnya karena kelas telah berakhir.

“Tak apa, aku akan menunggumu.” Jawab Jihoon.

“Tidak usah, kau bisa gunakan waktumu untuk belajar di rumah.”

“Yasudah kalau tidak mau ditemani. Aku pulang dulu.” Jawab Jihoon ngambek dan meninggalkan Jinyoung sendirian.

“Jihoon-ah, jangan marah ya~” terak Jinyoung, tapi dia tidak mendengar balasan apapun dari Jihoon.

Kenapa tidak mau ditemani sih, biasanya siapa yang meminta ditemani duluan. Gerutunya dalam hati.

Saat sampai di depan gerbang sekolah, Jihoon melihat seorang perempuan yang tidak asing yang mengenakan kacamata hitam dan topi, dia sedang berdiri di dekat gerbang sekolah. Sesekali ia melihat ke arah dalam, terlihat ia tengah mencari-cari seseorang disana.

Dia, perempuan yang waktu itu kan? Jihoon bertanya dalam hati.

Dan benar saja, saat pandangan perempuan itu bertemu dengan Jihoon, dia tersenyum dan berjalan menghampirinya.

“Kita bertemu lagi,” Ucap perempuan itu, “dan kita belum berkenalan.” Dia mengulurkan tangannya, dan berkata, “namaku Jiejie.”

Jihoon membalas uluran tangan itu, dengan ragu dia membalasnya dan memperkenalkan dirinya.

Dari arah lain, terlihat Guanlin yang berjalan keluar sendiri sambil mencari-cari drivernya dan tidak sengaja melihat dua orang yang begitu familiar baginya.

Gawat. Batinnya dan segera memberi pesan kepada Jinyoung agar segera menghampiri Jihoon dan Jiejie yang tengah berhadapan.

Jinyoung yang saat ini berada di cafetaria segera berlari saat menerima pesan dari Guanlin.

Sial. Gerutunya.

--

Jinyoung yang terengah-engah karena habis berlari, mengedarkan pandangannya untuk mencari Jihoon dan Jiejie. Dia melihat kedua orang itu tengah berjabat tangan, dia berlari kecil agar sampai di tempat mereka.

“Oh, hai Jinyoung. kami barusan berkenalan.” Ucap Jiejie santai.

“Ayo pulang.” Ucap Jinyoung dingin dan menarik lengan Jihoon paksa.

“eh, bukannya kamu ada latihan basket?” tanya Jihoon bingung, dia menahan Jinyoung untuk pergi.

“Latihan basket? Bukankah kita ada janji? Aku kesini untuk menjemputmu.” Ucap Jiejie.

“Fuck off!" bentak Jinyoung.

“Apa benar itu Jinyoung?”

“Aku bisa jelaskan.” Ucap Jinyoung singkat dan menarik lengan Jihoon, kemudian pergi meninggalkan Jiejie sendirian.

Jiejie hanya tersenyum licik, dia tahu pertengkaran akan segera terjadi diantara keduanya. Saat dia akan pergi, pandangannya menangkap seorang Guanlin yang sedang berjalan kearahnya.

“Long time no see, Lai Guanlin.” sapa Jiejie, yang hanya membuat Guanlin tersenyum mengejek.

“Pulanglah ke China, dan jangan ganggu mereka.” Ucapnya singkat.

“Kita bisa bekerja sama. Kita akan menciptakan win-win situation. Bagaimana?” ucap Jiejie menghiraukan perkataan Guanlin sembari mengulurkan tangannya untuk dijabat.

--

“Jadi kau berbohong padaku?” tanya Jihoon sambil menempatkan kedua tangannya di pinggang.

“aku bisa jelaskan.” Jawab Jinyoung singkat.

“Kau akan menemui perempuan itu tanpa memberitahuku?”

“Aku bisa jelaskan.” Jawabnya lagi. Dia kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi driver untuk menjemputnya.

“Iya, jemput aku di sekolah.” Dan mengakhiri panggilan teleponnya.

“Kalau begitu, aku pulang dulu.” Pamit Jihoon sarkas sambil menghentakkan kakinya. Saat Jihoon akan pergi, Jinyoung meraih tangan Jihoon yang tergantung bebas dan menariknya sehingga dia berhadapan dengan Jinyoung.

“Kita pulang bersama.” Ucap Jinyoung. Jihoon yang tidak suka hanya menghentakkan tangannya yang berpegangan dengan Jinyoung, membuat tautan mereka terlepas.

“Aku akan jelaskan semuanya saat sampai dirumah. Aku tidak ingin membuat keributan di tempat umum.” ucap Jinyoung. Jihoon tidak menjawab apapun, dia hanya membuang muka dan memainkan ponselnya sambil menunggu jemputan datang.

Di sisi lain, seorang laki-laki sedang memperhatikan Jihoon dan Jinyoung yang terlihat saling diam dan sedang menjaga jarak. Laki-laki itu, Guanlin, tanpa sadar tersenyum miring. Dia melihat mobil jemputannya datang, dan masuk mobil segera. Di dalam mobil, dia memainkan ponselnya dan mencoba menghubungi pamannya.

“Paman, apa kabar?”

“Ah Guanlinie, kabar baik. Ada apa? Pasti ada maunya nih.”

“Paman tau aja, hehe. Ini paman, aku ingin tau tentang seseorang.”

“Siapa orang itu?”

“Zhou Jieqiong. Aku ingin paman mencari tahu tentang dia.”

•••
Maaf ya makin sini makin aneh:(
Ada yg bisa nebak ga, kira2 guanlin setuju ga sama tawarannya jiejie?
Kira2 apa maunya guanlin dan jiejie yg sebenernya ya?

Jan lupa vomments nya ya:)

Alt er love❤

Shadow Of The Past // WinkdeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang