Ch 29

677 113 22
                                    

Setelah jam pelajaran berakhir, Jinyoung sesegera mungkin menuju ke Subway untuk menemui Woojin. Dia melihat dari luar, Woojin sedang menunggunya sendirian.

Syukurlah kalau dia sendirian. Batinnya.

"Hai." Sapa Jinyoung sambil membawa makanan dan minumannya dan duduk di depan Woojin.

"Oh sudah datang" ucapnya berbasa-basi.

"Jadi langsung saja. Apa yang ingin kau sampaikan?"

"Kamu masih sayang gak sama Jihoon?" tanya Woojin

--

"Jihoon ngelakuin itu karena dia kesel sama temennya yang namanya Dongbin. Dia emang sengaja ngerusak rem sepedanya, tapi dia gatau kalau akibatnya sefatal itu. Dia lebih panik pas papanya Dongbin yang nuduh kamu ngelakuin itu, padahal gak ada buktinya juga. Sebenarnya waktu itu Jihoon denger semuanya, dan dia takut buat ngakuin itu, karena kamu tau sendiri kan Dongbin kaya gimana. Makanya waktu kamu dikeluarin dari sekolah, gak berapa lama Jihoon pindah juga." Cerita Woojin panjang lebar.

"Hah? Dia pindah sekolah juga?"

"Iya dia pindah di Seoul juga. Tapi dia ga tau kalau kamu di Seoul. Kalian berpisah sampai akhirnya kamu masuk di sekolah ini. dia sebenarnya udah tau, tapi selalu ngehindari kamu karena dia takut. Pada akhirnya kamu yang approach dia duluan. Inget kan dulu yang ngejar-ngejar siapa?"

"Ah jadi itu alasannya. Tapi kenapa dia ga jujur dari awal?"

"Because he was afraid! Can you imagine ada orang tiba-tiba dekati kamu trus kamu bilang kalau dia bagian dari masa lalu kalian? Hell no."

"Okay.."

"Jadi tolong maafin Jihoon. Aku pun ga berharap kalian buat balikan or something, but please forgive him. Dia selalu nangis tiap malam mikirin seberapa jahatnya dia sampai kamu gamau maafin dia."

"Seriously? Aku juga sebenarnya masih sayang sama dia.."

"Kalau masih sayang kenapa masih keras kepala? Semua orang berhak untuk dapat kesempatan kedua, Jinyoung. dan sama sepertimu, Jihoon pun masih sayang sama kamu. Aku pengen kalian benar-benar ngobrolin ini baik-baik."

Terjadi hening untuk beberapa saat karena Jinyoung masih berpikir tentang apa yang Woojin katakan, sampai Woojin berdeham untuk kembali mendapatkan perhatian dari Jinyoung.

"Umm kalau kamu ga cepet, Jihoon bisa diambil orang lain loh."

"Uhukk.." Jinyoung yang sedang menyeruput minumannya langsung terbatuk, "Seriusan hyung? Siapa?"

"Teman lesnya. Aku lupa namanya siapa, yang jelas akhir-akhir ini Jihoon bilang mereka sering menghabiskan waktu bersama."

"Gak mungkin.." sanggah Jinyoung.

"Kalau ga percaya, abis ini kamu ke tempat lesnya Jihoon. disampingnya ada Coffee Bay juga, mereka selalu mampir disitu sembari menunggu jemputan pulang. Aku tau juga karena aku jemput Seobie." Jelasnya, Woojin kemudian melihat arlojinya dan berkata, "Udah jam segini ternyata. Aku harus ke Seobie, maaf ya."

"Iya gapapa hyung. Makasih ya udah cerita."

"Gak, aku yang makasih kamu udah mau dengerin. Jangan lupa nanti ke Coffee Bay." Ucap Woojin sambil memberikan wink yang malah membuat Jinyoung jijik.

"Ew." Ucapnya.

--

Setelah menemui Woojin, Jinyoung segera naik bus untuk pulang. Selama di bus, pikirannya terus memikirkan semua perkataan Woojin.

Shadow Of The Past // WinkdeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang