2 hari telah berlalu.
Xiumin sedang memasak didapur, tibatiba chen datang dan memeluk xiumin dari belakang. "Kau sedang apa chagi?" Tanya chen sambil mencium pipi xiumin.
"Sedang masak chen." Sahutnya. Chen memeluk xiumin dan tangannya mulai nakal. Tangan chen naik naik hampir meremas buah dada xiumin.
"Chen! Apa yang kau lakukan!" Kejut xiumin. Chen tetap diam saja tidak perduli.
"Chen pergi dari sini aku sedang sibuk!" Usir xiumin. Chen tetap memeluk xiumin tidak perduli. Lama lama xiumin menarik tangan xiumin dan membawanya kesofa.
"Chenie, tunggu disini saja! Jangan mengganggu!" Xiumin yang hampir pergi itu, tangannya ditarik chen dan xiumin jatuh kebadan chen. Xiumin mencoba melepaskan pelukannya itu, "chen lepas ih!" Marahnya. Chen makin memperkuat pelukannya.
"Chen! Nanti makanannya gosong!" Marah xiumin lagi.
"Chen!!!" Teriaknya membuat chen terkejut.
"Ah nde?!" Kagetnya.
"Lepas!" Chen melepasnya, xiumin langsung pergi kedapur.
"Aigoo dia marah, hehehe. Tidak apa yang penting aku sudah memeluknya." Remehnya dan langsung menonton tv.10 menit selesai memasak...
"Chen ayo makan dulu." Perintah xiumin. Chen benar benar seperti anak kecil, harus saja diperintah. Jika tidak, dia tidak akan melakukannya. Kecuali urusan nganu:v
"Tidak mau." Tolaknya. Xiumin menggelengkan kepala saat melihat chen membuang sampah makanan sembarangan.
"Chen, apa yang kau lakukan!" Xiumin marah marah pada chen. Chen hanya asik makan.
"Sekarang bersihkan semua ini dan makanlah!" Suruh xiumin.
"Iya iya.." singkatnya dan langsung membersihkan makanannya dan lanjut makan.
"Chen? Kenapa kau makan lagi?" Tanya xiumin.
"Bukannya tadi kau menyuruhku makan?" Polos chen yang ntah kenapa mendadak menjadi menyebalkan.
"Maksudku bukan makan snack, tapi makan ini. Aku sudah memasakan Galbi. Makan dulu chen." Xiumin memukul bokong chen yang sedang asik nonton tv. Lalu Xiumin menarik tangan chen dan mendudukan chen dikursinya.
"Sudah ini makan dulu." Xiumin menyiapkan makanannya. Chen hanya diam memandangi wajah xiumin. Xiumin yang sedang menyiapkan makanan itu heran melihat chen.
"Kau kenapa chen?" Anehnya.
"Hh, kenapa kau ini cantik sekali sih minie? Sudah cantik, baik, perhatian, penyayang, tapi kau ini cemburuan." Deciknya. Xiumin langsung menjewer telinga chen,
"Apa yang kau katakan tadi?" Galaknya.
"Hehe, tidak tidak." Chen menunjukkan wajah aegyonya dan xiumin tidak jadi marah.
"Sudah ah, itu makan dulu." Xiumin memberikan piringnya. Dan chen memakannya.Hari hampir sore, chen mandi sore. Tibatiba,
"Sayang!! Tolong ambilkan aku handuk!!" Teriak chen dari dalam kamar mandi.
"Hh, benar benar ya. Tidak pernah berubah, seperti anak kecil. Padahal sudah 2 tahun menikah tapi tetap saja." Saat xiumin marah marah entah kenapa tibatiba ia tersenyum.
"Tidak apa, aku ini mencintainya. Tidak mungkin aku tidak melayani nya." Senyumnya sendiri,
"Chagiiii!!!" Panggilnya lagi. Xiumin terkejut,
"Nde, sebentar eoh." Sahut xiumin dan langsung mengambilkan handuk.
Sudah didepan kamar mandi, tok tok tok
Xiumin mengetuk pintu kamar mandinya. Chen membuka pintunya lebar dan tidak malu dengan xiumin.
"Chen-ah! Malu lah sedikit padaku!" Xiumin menutup matanya. Chen mengambil handuk yang dipegang xiumin dengan tangan satu dan mendekati xiumin.
"Kenapa harus malu? Bukankah kau sudah biasa?" Ledeknya tertawa. Pipi xiumin langsung memerah dan tersenyum manis*you know lah muka umin tuh gimana kalo lagi senyum, saaloh imut yang gawajar!* skippp!
"Sudahlah chen! Pakai baju cepat!" Xiumin mendorong dada chen.
"Iya chagi, kau cerewet sekali eoh? Kalau bukan istriku, pipimu itu akan kugigit jeongmal!" Gemasnya yang fokus pada lemari dan memilih bajunya.
"Walaupun aku cerewet kau tetap suka kan?" Senyum xiumin.
"Aku tidak menyukaimu." Singkatnya. Namun xiumin menoleh kearah chen dan menghampirinya.
"Kau tidak menyukaiku? Jeongmal?" Xiumin menggembulkan pipinya imut."Aku menyayangimu." Chen memeluk xiumin, xiumin pun membalas pelukannya.
"Terimakasih minie, kau sudah menemaniku selama ini.." ucappannya terpotong.
"Chen jangan bicara begitu, seolah olah kau akan meninggalkanku." Xiumin meneteskan airmata
"Minie? Aku tidak akan meninggalkanmu sayang. Hatimu juga hatiku, aku mencintaimu minie." Chen mengecup kening xiumin. Xiumin memejamkan mata. Namun bibir chen pindah ke bibir xiumin, chen melumat bibir xiumin.
"Chen-ah jangan sekarang. Aku harus membersihkan rumah, sampai nanti." Xiumin pergi dari kamar dan chen pun tersenyum melihat xiumin. Chen langsung memakai bajunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHENMIN AREA (END)
FanfictionKarena orang ketiga, keluarganya kembali hancur. Maka dari itulah, berhati-hati dengan mantan pacarmu.