Chapter 23

2K 87 12
                                        

12.00
"Chen, aku keluar dulu ya? Aku ingin membeli makanan untukmu. Karna hari ini aku tidak masak, takutnya kau lapar."

"Tidak minie, kita mencari makanannya berdua ya?"

"Tidak usah chen aku saja.."

"Aku saja minie.."

"Aku.."

"Aku.."

"Aku.."

"Aku.." akhirnya xiumin mengalah.

"Dasar keras kepala.." xiumin meledek chen dengan tatapan imutnya.

"Kau juga wlee.." chen menjulurkan lidahnya meledek pada xiumin.

Xiumin menciumnya sekilas, chen langsung melongo.

"Ah sudahlah cepat chen!!!" Xiumin memerintah chen layaknya mengusir.

"Ya sayangkuu." Chen langsung bangun dan memakai bajunya. Memakai kaos hitam pendek selengan dan celana pendek selutut.

"Jangan merindukanku ya?" Chen langsung lari dan pergi dari rumah.

"Huh paboyaa.." xiumin merasa kesal sendiri. Akhirnya xiumin langsung memakai pakaiannya.





"Huh! Aku kesal sekali!" Punch yang pulang itu melepaskan semua amarahnya.

"Aku membencimu xiumin!" Punch mengepal tangannya dan menggebuk gebuk kasurnya. Punch membanting tubuhnya dikasur dan menutup matanya menggunakan lengannya.

Kring kring
Punch mengambilnya dengan tenaga yang lemas.

"Hallo?"

"Hallo punch, bagaimana kabarmu?"

"Ya aku baik. Ada apa?"

"Aigoo kau terlihat sedang kesal? Ada apa?"

"Tidak, sudahlah jangan mengangguku! Aku sedang tidak ingin bicara lama lama!"

"Hey punch!"

Tut. Panggilannya terputus karna punch menutup telfonnya.
Kemudian, kring kring

"Aigoo mau apa lagi anak ini!" Punch mengangkatnya lagi.

"Ada apa lagi?"

"Punch, ada apa? Bicara padaku!"

"Aku bilang aku tidak apa bodoh! Sudahlah.."

"Punch? Bilanglah kalau kau sedang patah hati karna chen!"

Punch terdiam,

"Benarkan? Sudahlah punch katakan padaku ada apa?"

"Huaaaaa..." punch menangis dalam telfon.

"Aku tidak menyuruhmu menangis, bodoh!"

"Jinee? Tolong akuuuu hiksss"

"Ya baiklah katakan dulu baru aku akan membantumu!"

"Chen! Dia menyakiti hatikuu!"

CHENMIN AREA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang