chapter 34

1.7K 92 13
                                        

Pada pagi hari,

Chen dan xiumin bangun bersamaan.

"Chen, tolong ambilkan bajuku disampingmu." Ucap xiumin sambil mencoba membuka matanya.

Chen mengambilnya dan memberikannya untuk xiumin. Xiumin beranjak dari kasurnya,

"Mau kemana sayang?" Tanya chen.

"Aku ingin kekamar mandi." Sahutnya.

"Untuk apa?" Sangat cerewet sekali chen ini.

"Kau tidak lihat? Banyak cairanmu ditubuhku? Aku ingin membersihkannya." -xiumin.

"Tunggu aku!" Chen berlari mengejar xiumin tanpa sehelaipun pakaian (~_~)

20 menit...

Selesai sudah.

Seperti biasa yang dilakukan orang setiap sehabis mandi. *gaperlu author jelasin kan😂*

"Chen, aku akan masak. Kau mau makan apa?" Tanya xiumin sambil mengambil handuknya untuk ditaruh.

"Terserah dirimu saja, minie. Apapun akan kumakan asalkan dirimu yang memasak."  (×_×) *oke gue iri🤑😅*

"Yasudah. Sampai nanti." Xiumin meninggalkan chen dikamar dan menuju dapur.

-dapur

Xiumin memasak makanannya segera, sesekali menyicipi dengan tangannya.

Saat sudah selesai, xiumin memanggil chen untuk turun kebawah.

"Chenieeeeee!!! Cepat turunnnn!!!" Teriak merdunya.

Chen segera kebawah dan menemui xiumin.

Chen mencium pipi xiumin karna pagi ini xiumin terlihat sangat cantik.

"Ini makanlah." Xiumin memberikan piringnya pada chen. Chen tetap tidak berkutik dari ciumannya itu.

"Chen, ini." Xiumin menyenggol chen.

"Iya cerewet, aku tahu." Chen mencubit hidung xiumin.

Xiumin hanya mengelus elus hidungnya yang sakit itu.

Saat mereka sedang makan, tibatiba..

Xiumin berasa mau muntah,

"Minie? Ada apa?" Chen panik.

Xiumin memegangi mulutnya dan ia pun lari kekamar mandi dibawah tangga.

Chen mengikutinya cepat dari belakang dan melihat xiumin muntah muntah.

"Sayang ada apa? Kau.." chen mengusap usap punggung xiumin.

Wajah xiumin terlihat merah karna habis mengeluarkan muntahnya.

Chen yang tidak tega melihat xiumin seperti itu akhirnya menggendong xiumin ala bridal.

Chen membawa xiumin kekamar dan membaringkan tubuhnya.

"Minie, ada apa? Apa kau pusing?" Tanya chen benar benar panik.

"Tidak chen, aku hanya merasa mual saja." Jawabnya.

"Apa lebih baik kita ke rumah sakit untuk memeriksa keadaanmu?" -chen

"Tidak usah chen, aku hanya mual saja."

"Tapi aku takut kau kenapa napa, sudah ayo ikut saja." Chen menggendong xiumin kedalam mobil mewahnya.

-diperjalanan

Chen membawa mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Apa masih sakit?" Tanya chen memegang perut xiumin.

CHENMIN AREA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang