Chapter 10

7.3K 239 10
                                    

Chen ingin sekali mencium bibir xiumin sampai chen menghentikan aksinya. Chen ambruk disamping tubuh xiumin dan memeluk xiumin erat.
"Baozi? Lelah tidak?" Tanya Chen sambil mengusap usap rambut xiumin.
"Ne chagi, gwaenchanha sayang." Xiumin memeluk chen kuat. Chen mencium bibir xiumin dan menggigitnya.
"Awh chen, jangan digigit chagiya! Apeun.." katanya.
"Mian minie.." Maafnya.
"Kiseuhaejwo cheomcheom.." Pintanya.
"Baiklah sayang." Chen kembali mencium xiumin perlahan.
5 menit berakhir sudah, akhirnya chen tertidur dan begitu juga xiumin.

Esok pagi,
Matahari mulai terbit menyinari kamar mereka berdua. Ditambah suara ayam berkokok membuat chen bangun dari tidurnya. Kenapa selalu chen yang bangun duluan? karna xiumin terlalu lelah. Biasanya kalau mereka tidak bersetubuh, xiumin yang akan bangun pagi bukan chen.
Chen yang bingung ingin berbuat apa itu memutuskan untuk mandi saja.
"Aku mandi saja." Beranjak dari tempat tidur dengan pelan pelan.

15 menit chen membersihkan diri tidak lama xiumin bangun.
"Chen!! Chenieeee!!" Teriaknya. Chen membalas teriakannya
"Aku dikamar mandi chagi." Sahutnya.
"Chenie? Aku tidak bisa berjalannnn!!!" Rengeknya sakit. Chen langsung terburu buru memakai handuk yang menutupi bagian bawahnya.
"Haa.. cheniee sakit sekali..." nangisnya, xiumin mencoba menggerakan pahanya tetapi tetap ia merasa sakit.
"Mi.. minie, sudah kau tiduran saja sambil menunggu  ms.V mu tidak sakit lagi." Perintahnya khawatir.
"Chen? Kalau aku diam disini, siapa yang akan mengurusmu? Yang memasakan makanan untukmu, merapihkan bajumu..." belum sempat bicara lagi tibatiba chen menyambernya.
"Memandikan?" Tanya chen meledek. Xiumin yang merasa sakit itu jadi salah tingkah saat chen bicara begitu.
"Ah chen! Lagi begini kau masih sempat sempatnya!" Xiumin menjewer telinga chen.
"Mianhae hahaha..." tawanya. Xiumin mengerutkan bibirnya.
"Ah chagi, aku akan jalan perlahan lahan saja eoh?" Tanyanya pada chen.
"Cheomcheom chagi.."-chen.

Akhirnya dengan perlahan pun xiumin bisa menggerakkan kakinya.
"Chen, ini adalah ulahmu! Karnamu aku menjadi pincang begini, hh tapi tidak apa. Kekuatanmu tadi malam itu benar benar wah chen hahaha.." Ledeknya sambil berjalan pincang.
"Ne, jika nanti malam kau ingin lagi aku siap." Gumamnya. Xiumin mencubit lengan chen pelan tanda kau menyebalkan.
"Minie kau mau kemana?" Tanya chen.
"Aku ingin mandi saja." Jawabnya.
"Hm, minie? Kebetulan aku belum selesai mandi, apa kau tidak ada niatan untuk memandikanku?" Tanyanya sambil senyam senyum tidak jelas.
"Tidak chen!" Singkatnya. Chen tidak perduli dengan jawaban xiumin, chen langsung mengangkat tubuh xiumin ala bridalnya dan membawanya ke bath up kamar mandinya.
Saat chen sudah menaruh tubuh xiumin di bath up itu, chen menggoda xiumin.
"Kemarin kemarin kau memandikanku, sekarang aku yang memandikanmu. Eotteon?" Tanyanya.
"Ne baiklah, cepat chen aku gerah." Perintah xiumin. Chen langsung memandikan xiumin dengan romantisnya.
SKIP!!!!!!

siang itu, kedua yonin itu duduk diruang tamu sambil menonton tv dan memakan snack. Xiumin yang menaruh kepalanya dipundak chen itu merasa nyaman sekali mempunyai suami seperti chen namun terkadang ia menyebalkan dan mesum.
Xiumin memainkan jari jari chen

Ya seperti itulah:v
Chen sesekali mencium rambut xiumin.
Tidak lama saat mereka berdua menonton tv, ada film yang menceritakan tentang keluarga. Keluarga itu sudah mempunyai anak.
"Minie? Sudah lama kita menikah tapi apa kau tidak menginginkan seorang anak?" Tanya serius chen.
"Chagi, jujur saja aku sangat ingin. Sebenarnya ini semua ada padamu, saat kita bersetubuh kau selalu membuang spe*ma mu diluar, kenapa?" Tanyanya serius.
"Ash, bukannya aku tidak ingin membuangnya didalam tapi aku takut kalau kau belum siap sayang." Sahutnya manja.
"Hh, yasudah itu semua terserah padamu saja. Aku menurut padamu." Jawabnya lagi. Namun pikiran nakal chen mempengaruhinya.
"Bagaimana kalau nanti malam saja?" Ajak chen.
"Aigoo paboya! Kau tidak lihat aku berjalan kesakitan bahkan hampir tidak bisa. Hh, dan kau memintanya nanti malam? Chenie, biarkan aku sembuh dulu sayang." Rengeknya.
"Haha, yasudah yasudah. Kalau begitu aku menunggumu sembuh dulu dan kita langsung lakukan kan?" Chen benar benar tidak sabar.
"Nde. Sudah ya bebekku ini tidak usah cerewet haha.." tawanya. Chen memeluk xiumin erat dan lanjut menonton tv.

CHENMIN AREA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang