Chapter 22🔞

2.1K 86 3
                                    

Tingtong
Chen dan xiumin tidak mendengar ada yang memencet bel. Justru chen malah asik berciuman dengan xiumin. Chen menarik selimutnya sebatas dada untuk menutupi setengah tubuhnya.
"Kenapa tidak ada yang membuka pintunya?" Punch heran. Untuk apa punch kerumah chen? Apa ada urusan?
"Apa aku masuk saja ya?" Pikir punch.
"Ah yasudah aku masuk saja, semoga xiumin tidak ada supaya aku bisa melihat chen." Punch membuka pintunya pelan dan masuk kedalam rumah chen.

Punch menengok kanan kiri melihat rumah chen yang sangat mewah.
"Aigoo, beruntung sekali xiumin tinggal dirumah besar ini." Punch terkagum.
"Kemana aku akan menemui chen?" Herannya. Punch jalan menuju keatas melalui tangga, saat punch tidak sengaja melewati kamar chen dan xiumin. Kebetulan kamarnya lupa untuk ditutup dan dikunci. Punch melihat chen dan xiumin berciuman tanpa sehelai benang ditubuh mereka.
Tubuh xiumin menaiki tubuh chen. Tetapi tetap tubuh mereka ditutupi selimut. Punch merasa sakit hati, yang membuat punch makin sakit hati ialah chen membuat xiumin mendesah. Punch berharap kalau dialah yang berada diposisi xiumin. Chen bisa membuat xiumin mendesah hebat.

"Ahhhh ahhh mhhh nghhh.." xiumin mendesah didepan wajah chen dan rambut xiumin yang menutupi wajahnya. Punch mengepal tangannya,
"Desahkan namaku sayang.." ucap chen sembari mengocok jarinya didalam ms.v xiumin.
"Chenhh sshhh.." chen mencium kening xiumin. Punch masuk kekamar mereka dan memarahi mereka.
"Apa yang kalian lakukan!" Bentak punch. Chen dan xiumin terkejut,
"Punch? Untuk apa kau disini!" Tanya chen.
"Oh jadi ini ya yang kau lakukan jika bersama xiumin?!" Xiumin makin membentak. Xiumin yang merasa aneh itu langsung angkat bicara.
"Kenapa? Kita itu suami istri jadi wajar saja kalau kita melakukan hal ini. Kecuali orang yang belum mempunyai ikatan apa apa yang sudah berani menodai suami orang. Cih, menjijikan!" Xiumin menyindir punch.
"Chen! Kau jahat!" Marah punch lagi.
"Jahat? Hh, memangnya apa yang kulakukan? Justru aku memberi kenikmatan untuknya(xiumin)." Chen langsung menyenderkan kepalanya dipundak xiumin.
"Bahkan kami sering melakukannya, punch. Kami sangat senang kalau sedang seperti ini karna aku bisa mengetahui kalau suamiku chen setianya hanya padaku." Xiumin mencium chen. Punch semakin kesal.
"Hh aku tidak butuh penjelasan darimu xiumin!" Bentak punch. Xiumin memutar bola matanya.
"Huh yasudah jika tidak butuh kenapa kau datang kerumah ini?!" Tanya chen sewot.
"Chen? Aku dengar waktu itu kau mengalami kecelakaan. Apa benar?" Tanya punch.
"Hh, baru bertanya? Aku sudah lama kecelakaan." Jawab enteng chen.
"Yaampun apa kau tidak apa apa?" Punch mendekati chen dan memegang pipi chen.
"Hey! Jauhkan tanganmu!" Xiumin menepuk tangannya.
"Jangan menyentuhku punch! Sudah cukup!" -chen
"Katakanlah apa yang kau inginkan sampai datang kerumahku." Tanya chen yang ingin langsung to the point.
"A-aku hm.. niatnya aku kesini ingin menemuimu." Sahut punch polos.
"Apa? Menemui chen? Tidak salah?" -xiumin
"Kenapa?!" Bentak punch.
"Hey jangan membentak xiumin! Aku tidak suka! Keluarlah dari rumahku!" Chen mengusir punch tanpa basa basi.
"Ta-tapi.." -punch. Xiumin menyuruh punch keluar dengan gerakan tangan yang mengusir. Punch merasa sangat kesal akhirnya langsung pergi.

"Huh untung saja aku bisa menyelamatkan bebekku." Ucap xiumin kembali tiduran.
"Bebek? Siapa bebek?" Tanya chen polos.
"Kau.." xiumin langsung tertawa dan langsung mengumpat dibalik selimut.
"Minieeee aku datangggg!!!" Chen langsung menangkap xiumin dibalik selimut.


Partnya pendek aj dulu haha /galucu, ditimpuk batu kali/

CHENMIN AREA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang