Chapter 12🔞

3.9K 129 14
                                    

19.00

Xiumin berada diruang tamu menonton tv. Chen turun dari tangga melihat istrinya sendiri itu berniat untuk menemani.
Saat xiumin sedang asik menonton tv, Chen menutup kedua matanya.

Xiumin memegangnya dan menggenggamnya.

"Aku tahu pasti itu kau." Senyumnya dan menyuruh Chen duduk disampingnya.

Chen pun duduk dan Xiumin menyenderkan kepalanya pada bahu Chen. Chen mengelus rambutnya,

"Kau sedang nonton film apa chagi?" Tanyanya.

"Aku tidak tahu. Dari tadi aku mengganti ganti saluran tv nya tapi tidak ada yang bagus." balasnya sedikit malas.

"Minie? Ayo kita kekamar saja." Ajak Chen.

"Ayo." Mereka berdua beranjak dari tempat itu. Saat sudah dikamar, Chen menutup pintunya terakhir.

Xiumin duduk disofa untuk membaca majalah, Chen hanya duduk menemani Xiumin.

Xiumin membolak balik halaman tersebut tapi tidak ada yang Xiumin sukai. Mungkin saat ini Xiumin sedang badmood.

"Kenapa sayang? Kau terlihat bosan eoh?" Ucap Chen menyender dibahu Xiumin dan mengelus lengan Xiumin.

"Ne Chen. Aku bosan."

"Kalau bosan kenapa tidak mengajakku bermain?" Ucap Chen.

Xiumin mulai girang,

"Ah main? Ayo!" Xiumin bahagia karna main yang ia maksud adalah bermain sesuatu seperti game dll.

"Ayo." Rangkul Chen.

"Tidurlah.." suruhnya.

"Kenapa tidur?" Tanya xiumin.

"Tadi kau mengajakku main, ya ayo main disini." Pikiran Chen mulai kotor.

"Ah! Mesum!" Xiumin memukul Chen dan kembali kesofa dimana tadi ia duduk.

"Minie? Ayolah." Chen memohon.
"Aku sedang tidak ingin." Tolak Xiumin dengan mentah-mentah.

"Minie kau sudah janji padaku tadi siang kan? Ayo!" Chen mengajak terus menerus.

"Benarkah? Oh maafkan aku tuan Kim. Aku lupa." Xiumin benar benar menyebalkan bagi Chen saat itu.

Akhirnya Chen membalik tubuhnya perlahan dan melentangkan tubuhnya dikasur. Xiumin tertawa pelan karna ia sangat suka meledek Chen.

"Sarang... tuan Chen. Apa kau sudah tidur?" Xiumin menggoda Chen dengan memanggil manggil Chen berulang ulang.

Chen tidak mau jawab. Perlahan lahan Xiumin menghampiri kasurnya. Xiumin membalik badan Chen dan mencium bibir Chen.

"Jangan marah eoh? Aku hanya bercanda." Tawa kecil xiumin.

Tangan Chen mulai memeluk Xiumin dan membalik posisi badan Xiumin.

Xiumin berada menjadi dibawah dan Chen diatas.

Bibir chen mulai menguasai leher xiumin.
"Chen jangan membuat tanda disana!" Perintah Xiumin.

"Ah ne, disini saja ya." Chen menghisap dada Xiumin.

"Chen!" Panggil Xiumin kuat. Chen hanya fokus pada yang dia tuju.

Xiumin mencoba menahan nafsunya saat itu begitu juga pada Chen.

Malam itu mereka hanya ingin bersetubuh biasa saja.

Tangan chen nakal hingga meremas buah dada xiumin.

"Ready?" Tanya Chen mulai serius. Xiumin mengangguk.

Chen langsung bertindak dan membuka semua pakaiannya.

"Palli!" Xiumin tergesa gesa.

Chen hanya mencium Xiumin tapi lama lama bibirnya mendekati telinga Xiumin.

"Minie? Kita akan membuat manusia malam inikan?" Serius dengan nafas yang tidak beraturan.

"Ne." Singkat Xiumin.

"Berapa yang kau mau minie?" Tanyanya.

"Chen lakukan saja dulu, soal berapa banyak bisa kita pertimbangkan. Benar kan?" Tawa manjanya.

Chen senang karna ini, karena Xiumin jarang bisa diajak kompromi tentang hal seperti ini. Malah saat ini Xiumin yang memulainya lebih dulu.

"Ya baiklah. Jika kau ingin punya anak yang banyak bilang padaku ne?" Tawanya.

"Iya sayang." Sahut Xiumin lagi. Chen langsung memulai aksinya.

10 menit

"Akhhhhh!" Jerit Xiumin.

Chen sudah biasa mendengarnya. Tapi Chen tetap saja ingin membuat Xiumin menjerit seperti itu.

"Chen-ahhhhh!!! Nghhhh!" Xiumin mengepal tangannya artinya dia harus kuat.

"Minie, sudah saatnya. Siap eoh?" Siap Chen yang pen*snya sudah berada pada ms.V Ciumin sedari tadi.
"Ne." Desah Xiumin. Chen dan Xiumin sama sama mendesah.

1,2,3 yappp!! Chen memberikan kehangatan pada perut Xiumin.

Chen sudah mengeluarkan sp*rmanya dan mereka berpelukan. Tidak ada yang bicara setelah itu, karna mereka langsung tidur karna lelah.

06.30

Xiumin terbangun karena perutnya terasa tidak enak. Xiumin mual dan pergi kekamar mandi. Xiumin muntah muntah,

"Aigoo, perutku sakit sekali." Rengek Xiumin.

Xiumin menutup pintu kamar mandinya dan ia memutuskan untuk mandi.

8 menit
Xiumin keluar dari kamar mandi, namun perutnya masih merasa mual. Xiumin terus saja kekamar mandi karena perutnya yang sepertinya bermasalah. Tidak lama Chen bangun,

"Minie? Ada apa?" Panggil Chen setengah tidur.

Saat Chen membuka mata, ia mendengar Xiumin muntah muntah. Chen langsung menghampiri Xiumin dengan sedikit berlari.

"Minie? Yaampun ada apa?" Chen panik dan cepat cepat memakai pakaiannya.

Lalu setelah itu Chen kembali lagi kekamar mandi.

"Minie, ayo." Chen menggendong Xiumin ala bridal dan menidurkan tubuh Xiumin.

"Minie? Ada apa sayang? Kenapa kau mual mual begini? Kau masuk angin?" Tanya Chen khawatir.

Xiumin memegangi perutnya terus.

"Teullimnida. Aku merasa mual."

Chen yang merasa sangat khawatir itu menggendong Xiumin dan segera membawanya ke dokter.

Chen membuka pintu mobilnya dan meniduri tubuh Xiumin dibangku belakang. Chen membawanya cepat.

Rumah sakit
Xiumin sedang diperiksa dan Chen sangat khawatir. Tidak lama Xiumin kembali dengan jalan yang agak pincang, Chen berdiri dan langsung merangkulnya dan mengajaknya duduk.

By Parkchanyeol91
Tbc..

CHENMIN AREA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang