The Game (20) : Feelings

12.7K 453 4
                                    

"Tidak mau" Jawab Tiara cepat.

"Kau tidak bisa menolak"

"Aku bisa. Mulai besok sampai minggu depan aku izin sakit"

Javier mengerutkan alisnya tak mengerti lalu mendengus mendengar jawaban dari Tiara, "Sudah kubilang kau tak bisa menolak, aku bilang aku sudah punya pasangan ke pesta nanti".

Tiara mencebik dan menatap Javier horror. Tangannya menunjuk Javier, "Itu urusanmu. Kenapa melibatkan aku?"

Diam sejenak, mata Javier berubah tajam dan menatap Tiara dengan pandangan mengancam, "Karna kau sekretarisku".

Mata Tiara melebar dan menatap Javier tak percaya. Pemuda ini selalu saja menghubung-hubungkan setiap keputusan yang melibatkan Tiara dengan masalah pangkat mereka.

"Kau tak punya hak untuk mengaturku hanya karna aku sekretarismu Javier. Hubungan kita ini mutualisme, kau punya sekretaris, aku dapat uang. Paham? " Tiara masih menggelengkan kepalanya tak percaya dengan sifat Javier yang seperti ini.

Javier hanya diam menatap Tiara. Tapi dari sorot matanya, gadis itu tahu bahwa keputusan Javier sudah bulat untuk membawa Tiara. Menghela napas pelan, Tiara menyenderkan punggungnya ke kursi kerjanya sambil tetap melihat Javier tak percaya.

"Lagipula kenapa kau harus membawaku?"

"Lagipula kenapa kau tak ikut saja?" Jawab Javier. Pemuda itu ikut menyenderkan punggungnya ke kursi mejanya dan melipat tangannya di dada sambil menatap Tiara.

"Kau tahu? Terakhir kali kau mengajakku seperti ini, kita berakhir di tempat tidur" Kata Tiara.

Alis Javier naik, bibirnya menaikkan salah satu sudutnya untuk tersenyum kepada Tiara, "Memang kenapa? Aku tak pernah keberatan melakukannya lagi denganmu".

Pipi Tiara memerah malu, gadis itu langsung mengalihkan pandangannya dari Javier dan menatap pintu utama ruangan berwarna coklat. "Aku tidak bisa. Aku sudah pacaran dengan Orion" sebenarnya Tiara bukanlah gadis yang terlalu naif dan setia pada pasangan. Apalagi pasangannya sekarang adalah mantan satu malamnya.

Javier mendengus, "Jadi sekarang kau adalah wanita setia?"

"Iya"

"Terserahlah. Aku hanya mengajakmu pergi kepesta omong-omong. Bukan pergi kedalam kamar" Kata Javier.

Tiara tak menjawab setelahnya. Cukup lama waktu dia berdiam lalu Gadis itu menghembuskan napas lelah dan mengangguk pelan. Tiara harus lebih kenal seluk beluk Noarch. Keluarga ini terlalu sempurna di media, tak ada celah. Dan Tiara tak yakin itu. Dan jika mau menemukan sarang tikus, dia harus rela menjadi tikus.

"Oke".

♤♡♢♧

Nada r Elise menggema diruangan Javier dan Tiara, membuat mereka bertatapan sejenak lalu Tiara tersadar dan merogoh ponselnya di dalam tas. Melihat itu nada sambung ponsel Tiara, Javier hanya menggelengkan kepalanya pelan lalu melanjutkan dokumen yang dibacanya.

Tiara menatap ponsel itu lalu menemukan nama Trevin di layarnya. Netra birunya melirik Javier lagi lalu berjalan keluar ruangan. Setelah dirasanya jauh dan tidak mungkin Javier mendengar, gadis itu menekan tombol hijau dan mendekatkan ponsel itu ke telinganya.

"Halo?"

"Hai bagaimana kabar Javier?"

"Dia baik".

THE GAME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang