Udara dingin sekali di Paris saat itu, tak seperti biasanya, kali ini burung-burung terbang lebih rendah, mungkin karna memang sudah hampir memasuki musim dingin. Pemanas ruangan bahkan sudah dipasang paling tinggi oleh pemilik rumah yang sedang membolak-balikkan majalahnya.
Mata birunya menatap baris demi baris majalah bisnis dipangkuannya. Membaca dengan seksama berita tentang seorang pengusaha kaya yang mendapatkan kehormatan karna bisa membantu sebuah perusahaan dari kehancuran.
Javier Noarch.
Jari telunjuk lentik si perempuan pemilik majalah itu menulusuri setiap jengkal foto Javier sambil tersenyum kecil. Sudah hampir sepuluh bulan semenjak dia meninggalkan Javier, tak dipungkiri lagi, Tiara sangat merindukannya.
Sudah selama itu pula, Tiara menutup semua akun sosial medianya, dia tak bisa lagi mendengar atau mengetahui kabar Javier. Tapi tak apa, Tiara hanya perlu menunggu dua bulan lagi.
Dua bulan, setelah itu kesepakatannya dan Dimitri berakhir.
***
10 bulan lalu, dipesta keluarga Noarch..Dimitri menatap Tiara lurus, tatapan matanya tak terbaca saat gadis ini mengatakan bahwa dia menipu Javier, cucunya. Mengusap dagu pelan, Dimitri kembali memandang Tiara dengan tatapan tak terbaca.
"Apa kau mencintainya?" Tanya Dimitri sebentar.
Tiara mengerutkan keningnya, tak tahu akan mengatakan apa. Apa dia mencintai Javier? Iya. Perasaan impulsif yang selama ini dirasakannya cinta kan? Jika kau berdebar dan merasakan perutmu kram saat seseorang tersenyum padamu, itu cinta, kan? Jika kau ingin seseorang membalas hal yang sama denganmu, berarti itu cinta kan?
Terlalu banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Tiara didalam hatinya, hingga membuat gadis itu lupa bahwa dia sedang berbicara dengan seseorang sebelumnya.
"Jadi kau tak bisa menjawab?"
Tiara terdiam lagi. Dia bingung. Apa boleh hubungannya dengan Javier yang didasari kebohongan menimbulkan perasaan lebih? Iya, dia memang sudah berkali-kali tidur dengan lelaki itu, tapu bukannya memang itu misinya? Jadi perasaan berdebar itu apa?
"Aku yakin kau pasti tak mencintainya--"
"-- aku mencintainya." Potong Tiara.
Dimitri mengangkat alisnya tinggi lalu tersenyum tipis, "Lalu, apa kau yakin Javier mencintaimu?"
Tiara berpikir lagi, apa selama ini Javier memang mencintainya?
Bibir Tiara terbuka hendak menjawab sebelum Dimitri memotong, "Aku tak yakin dia mencintaimu, dari apa yang kudengar, dia tak mungkin tak tahu kau menipunya, tapi dia tetap memilih mengikuti permainanmu... kau tahu kenapa? Karna dari semua cucuku. Hanya Javier yang tak pernah mau kalah--"
Tiara mengerutkan alis lagi.
"--dan dia pasti menganggap bermain denganmu sangat menyenangkan sampai. Simple saja, kau sedang bermain dengan api Tiara. Tak adanyang tahu hati Javier, tapi aku tahu dia tak pernah mencintaimu."
Tiara mengepalkan tangannya kuat. Jadi selama ini... apa?
Dimitri tak mengatakan apapun lagi. Kakek tua itu hanya menatap Tiara tajam lalu sedetik kemudian tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAME ✔
RomanceTiara Winn mencoba untuk membuat seorang Javier Noarch bertekuk lutut demi perusahaannya. Tapi dia tak tahu jika Javier bukan hanya pebisnis sukses tapi sebuah dewa feromon berjalan. Seorang Noarch bertekuk lutut? Yang benar saja! Mereka berdua mamp...