Crap!
Tiara tidur dengan orang asing lagi! Gadis itu bangkit dari tempat tidur besar yang dia tempati. Disampingnya, ada pemuda berambut ikal tertidur dengan memunggunginya. Siapa dia? Tiara memegang kepalanya pusing. Dia mencoba untuk mengingat apa yang terjadi padanya semalam. Kenapa dia bisa tiba-tiba tertidur dengan seorang pria yang bahkan namanya dia lupa?
Selama beberapa menit Tiara menelusuri ingatannya, akhirnya dia mengingat segalanya sekarang. Dia ingat siapa pria ini, bagaimana sentuhannya, dan bagaimana rasa kejantanannya. Hal itulah yang menyebabkan selangkangannya terasa ngilu sekarang. Sambil menatap tajam lelaki yang masih tertidur pulas itu, Tangan kecilnya menyisir rambut hitam panjang miliknya pelan.
Menghela napas pelan, perempuan itu berusaha bangkit dari tempat tidur saat tangan pria itu mencekalnya, "Berusaha kabur, Cassanova?"
Tiara tersentak kebelakang saat melihat tatapan jenaka yang diberikan oleh pria itu. Sepertinya, semalam Tiara terlalu mabuk saat berkata mata pria itu berwarna biru karena matanya bukanlah berwarna biru namun berwarna abu-abu cerah, hampir transparan. Semacam batu obsidian yang disinari cahaya.
Setelah beberapa detik mencoba menguasai diri, akhirnya Tiara menarik tangannya pelan berusaha untuk lepas dari cekalan Orion, namun pria itu ternyata sama keras kepalanya. Seolah tidak merasakan ketidaknyamanan Tiara, Orion tetap mengeratkan pegangan tangannya di pergelangan Tiara, "Kita berjanji ini akan menjadi satu malam. Ada apa denganmu? Tak dapat lepas dari pesonaku?" Tanya Tiara sambil tersenyum meremehkan.
Orion terkekeh, membuat perut Tiara terasa kebas karena terpesona. pria ini menawan juga. "Tidak. Aku belum mengetahui namamu yang sebenarnya, wati"
Mendengar pertanyaan Orion, Tiara pun ikutan tertawa kecil, masih sungkan untuk memberikan nama aslinya, "Namaku memang Wati". Tiara memegang tangan Orion yang masih mencekal tangannya. "Bisakah aku pergi?"
"Kenapa terlalu terburu-buru. Bagaimana dengan kopi?" Tawar Orion.
Tiara ternganga lalu dengan gerakan cepat. dia menggelengkan kepalanya. Sudah jelas sekarang, pria ini tak bisa lepas dari pesonanya. "Tidak. Aku punya monster yang siap mengamuk untukku dirumah jika aku tidak pulang sekitar dua puluh menit lagi"
"Hmm? Baiklah," Orion melepaskan cekalan tangannya pada siku Tiara. Membiarkan Tiara memasang bajunya cepat sambil meringis.
"Apa aku terlalu kasar padamu? Aku memang amatir jika melakukannya dengan lembut" Orion menatap Tiara yang terhenti karna ucapannya.
Tiara tersenyum tipis pada Orion, "Kau melakukannya dengan baik, Orion".
Orion terkekeh. "Apa kau mau kuajarkan bagian kasarnya?".
Tiara mendecakkan lidahnya. "Thanks. Serigalaku menunggu".
"Apa kau punya suami posesif atau ayah yang kuno?" Tanya Orion lagi, tak berusaha untuk memutus percakapan basa-basi mereka.
Sedangkan perempuan yang ditanya hanya menggelengkan kepala pelan. Dengan gerakan lihai, Tiara memakai heels nya dan berjalan kepintu keluar. "Aku punya seseorang yang bisa menjadi ayah kuno dan suami posesif sekaligus."
"Kau tidak ingin aku antar?" Tanya Orion lagi sembari pria itu beranjak dari tempat tidur dan mencari pakaiannya yang semalam dia sebar-luaskan tak beraturan. Pria tampan itu sudah jelas sekali menunjukkan trik-trik pendekatannya kepada Tiara. Namun Tiara masih belum cukup yakin dia menginginkan hal yang sama. Sepertinya cinta satu malam sudah cukup. Apalagi sekarang Tiara mempunyai misi untuk menggoda Javier. Akan lebih baik dia tidak mendekati pria manapun selain bosnya.
"Tidak perlu. Aku semalam bawa mobil." Tiara melihat sekali lagi ke belakang. Tatapan matanya bertemu dengan Orion lalu dia menyunggingkan senyum manisnya, "Bye-bye, Mr.Grey."
![](https://img.wattpad.com/cover/104503449-288-k30623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GAME ✔
RomanceTiara Winn mencoba untuk membuat seorang Javier Noarch bertekuk lutut demi perusahaannya. Tapi dia tak tahu jika Javier bukan hanya pebisnis sukses tapi sebuah dewa feromon berjalan. Seorang Noarch bertekuk lutut? Yang benar saja! Mereka berdua mamp...