Author Point Of View
"Siapa bilang gue berdua? Nanti bakalan ada cowok gue dan juga Dimas disini,jadi mending kalian pindah aja"
"WHAT THE FUCK?!" Alea menggebrak meja kantin,meluap sudah emosi yang sejak tadi di tahannya,apa maksud ucapan Aster? Dia sengaja ingin memanas-manasi Alea begitu?
"Apa maksud Lo Kak? Kalian gabisa usir kami seenaknya" Kenzi bangkit dari duduknya, memberikan argument yang dibalas oleh Sara.
"Ini ga perlu di bahas lagi,lo pasti udah denger yang di omongin Aster, ini tempat gue,Dimas,Aster sama Wisnu!" Sara berkata tajam,menghiraukan banyak pasang mata yang menyaksikan pertengkaran mereka well mungkin mereka lupa jika saat ini sedang berada di kantin.
Alea menghiraukan omongan Sara,matanya tertuju pada Aster yang melipat kedua tangannya di dada,menatap Alea angkuh. Alea sadar jika Aster sekarang sudah mengetahui bahwa dirinya menyukai kekasihnya. Tapi dari siapa?
"Lo begini mau buat gue jealous iyaa?" Alea tertawa remeh, "Lo belom tau aja apa yang bisa gue lakuin sama Lo! Gue bisa bikin Wisnu bertekuk lutut sama gue kalo gue mau!" Alea tersenyum penuh kemenangan melihat Aster yang melotot mendengar perkataanya, padahal dalam hati dia sedang berdoa semoga Allah mengampuni kebohongan dan kesombongannya, buat Wisnu bertekuk lutut padanya?ayolah itu cuman akal-akalan supaya Aster tutup mulut,dia mana bisa,Wisnu aja tidak mengenalnya, oke lupakan!
"Jaga mulut lo junior!" Sara memperingatkan, mengacungkan jari telunjuknya di depan muka Alea tetapi secepat kilat di tepis oleh Arin.
Alea menatap Sara sinis "Gue ga ngomong sama Lo senior merah!"
Sara melotot mendengar ucapan Alea,dia kesal bukan main,apalagi kini Arin dan Kenzi tertawa karna ucapan Alea.
"Apa maksud lo dengan merah?!"
"Itu,lo galiat rambut lo merah-merah gitu?" Alea mengendikan bahunya melihat Sara yang mengatupkan bibirnya menahan kesal.
Tidak mau menambah kekesalan, Aster menarik tangan Sara keluar dari kantin,meninggalkan Alea,Arin dan Kenzi yang tengah bertos ria karna berhasil mengalahkan Seniornya itu.
**********************
Lily dan Tiwi berdiri saling berpandangan di depan pintu ruang Osis,mereka sedari tadi berdebat tentang siapa yang akan membuka pintu ruangan ini.
Lily mendesah "Sekali lagi gue tanya,Lo apa gue yang buka pintu ini?" Tanyanya untuk yang kesekian kalinya pada Tiwi.
"Karna gue konsisten,jawabannya tetap sama,yaitu lo" Tiwi menjawab enteng.
Lily merengut tak terima,kebapa harus dia? Tak taukah Tiwi bahwa dirinya tak berani bertatap muka dengan Dimas. "Lo kan lumayan deket sama mereka, jadi lo yang harus buka pintunya!"
"Apaan sih katanya sekali lagi! Kalo kaya gini gabakal selesai-selesai!" Tiwi menatap Lily malas,daripada berbedat terus disini lebih baik dia mengalah.
Krieeeet
"Permisi,Assalamualaikum" Tiwi berjalan di depan diikuti Lily di belakangnya.
Di dalam ruangan itu hanya ada sedikit orang ternyata,hanya ada Dimas yang tengah berkutat dengan Laptopnya,Kak Farhan yang Lily tahu adalah salah satu anggota Osis dan juga seseorang yang sepertinya bukan Osis karna Lily tak pernah melihatnya bertugas,tetapi cowok ini selalu berada di antara mereka para cowok Osis,mungkin temannya.
Semua yang ada di ruangan itu mengalihkan pandangannya kepada mereka berdua membuat kaki Lily lemas seperti Jelly melihat Dimas yang memandanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple!
Teen FictionKisah para gadis yang berjuang untuk mendapatkan crush mereka dan menjadikannya Couple seumur hidup! Lily Madison Angela Pratiwi Aleanata Alexandra Arintika Nasution. Ini karya pertama ku yang selesai sampai ending, masih banyak kesalahan dalam penu...