Reality

313 21 12
                                    

In The Name Of love -Martin Garrix & Bebe Rexha

Dusk Till Dawn -Zayn Malik ft Sia

Author Point Of View

Seorang gadis cantik berambut hitam mengkilat itu tak henti-hentinya mengumbar senyum,sepertinya hatinya sedang berbunga-bunga,dia tersenyum lebar saat Asisten Rumah tangganya membukakan pintu untuknya.

"Siang Bibi Lina" Tiwi menyengir lalu berjalan memasuki rumahnya diikuti Bibi Lina yang mengekor di belakangnya.

"Sister belum pulang ya Bi?"Tiwi menghentikan langkahnya,lalu berbalik menatap Bibi Lina.

Bibi Lina menggeleng "Belum Non,Non Alessa kan ikut sama nyonya,mungkin pulangnya nanti malem" Bibi Lina membungkuk sopan lalu berjalan menuju dapur,menyiapkan sesuatu yang mungkin di butuhkan Tiwi.

Tiwi mengerucutkan bibirnya lalu berjalan menaiki tangga,ia  harus menelpon kakaknya untuk pulang cepat,karna bagaimanapun ia sudah membuat janji dengan Resxi pukul tujuh malam dan ia tidak mungkin mengingkari janjinya.

***************
"Moshi moshi!"

"Iyaa kak Leo moshi-moshi deh! Assalamualaikum" Lily menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendegar suara grusak-grusuk di ujung sana.

"Kak Leo?"

"Waalaikumsalam ,oh ini kamu kakak kira siapa" Lily mengernyitkan dahi mendengarnya.

"KAKAK GA NGESAVE NOMOR LILY?!" Lily berteriak delapan oktaf dan itu sukses membuat Leo berjengit kaget di Kyoto sana,suara jatuhnya peralatan dapur menyapu pendengaran Lily membuat gadis itu semakin bingung.

"TANGGUNG JAWAB! RAMEN KAKAK TUMPAH LILY! KAKAK UDAH CAPE-CAPE BIKIN!,KAKAK LAPER TAU GA! MAKANYA GA SEMPET LIAT NAMA PANGGILAN! DASAR KAMU TUH!" Lily cepat-cepat menaruh ponselnya di atas meja saat mendengar amukan dari kakaknya,jika saja ponsel itu masih menempel di telinganya mungkin telinganya itu akan berdengung nyaring.

Saat dirasa ponselnya sudah aman Lily kembali meraih benda itu "Kak Leo?" Ragu-ragu Lily menempelkan ponsel di telinganya,takut jika suara Leo membuatnya terkejut.

"Kita lanjut nanti! Kakak ada tamu,Assalamualaikum"

Klik.

Panggilan di matikan sepihak oleh Leo,Lily mendengus dan membanting ponselnya ke ranjang.

"Waalaikumssalam! Kak Leo nyebelin!"

《《《《《《《《《《》》》》》》》》》》

Kyoto Jepang

"Lho? Ramen lo kenapa?"

Leo menoleh ke sumber suara saat mendengar suara yang tak asing baginya.

Dylan. Teman satu apartemennya di kyoto ternyata,orang Indonesia yang  berkuliah di Jepang sama sepertinya.

"Hm,mending lo bikinin gue makanan deh selagi gue beresin ini" Perintah Leo seenaknya lalu membawa piring Ramen nya ke westafel,meninggalkan Dylan yang memandangnya kesal.

Terpaksa,Demi teman seperjuangannya,Dylan kembali menyeduh dua Cup Ramen instan untuk Leo dan juga dirinya yang kebetulan lapar, tidak butuh waktu lama ramen pun jadi,Dylan menaruh ramen itu di meja makan single yang ada di apartemen miliknya dan juga Leo.

Selesai mengepel lantai yang kotor akibat tumpahan ramen,Leo berjalan menghampiri Dylan di ruang makan,ia duduk dan langsung menyambar ramen instan yang tersedia di sana setelah sebelumnya menatap Dylan  yang berada di hadapannya.

Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang