Goodbye

269 22 52
                                    

Author Point Of View

For life-Exo

Tiwi menghapus air matanya, ia menatap Resxi yang kini berada di hadapannya. "Selamat untuk kelulusannya, semoga kamu sukses di Manchester, maaf mungkin aku gabisa antar kamu ke Bandara besok, sekali lagi selamat" Tiwi tersenyum lalu pergi meninggalkan Resxi yang terdiam di tempatnya, Pria itu tersenyum sedih.

"Kamu adalah perempuan hebat yang pernah aku temui... selamat tinggal" Resxi menatap nanar punggung Tiwi yang semakin menjauh, ia lalu berbalik dan berjalan menuju parkiran, ia harus menyiapkan kepindahan nya ke Manchester besok.

*******************

Duuukkk

Daakkkkk

Pranggg

Tiwi melemparkan semua barang yang berada di meja rias miliknya, ia lalu menatap pantulan dirinya pada cermin yang berada di hadapannya, ia manatap miris penampilannya yang acak-acakan, wajahnya terlihat berantakan dengan hidung yang memerah, Tiwi perlahan melepaskan kacamata yang selalu bertengger di hidungnya, ia menatap kacamata itu lalu tak lama air matanya kembali mengalir.

~
"Kamu kok ngeliatin bukunya deket banget sih?"

Tiwi menoleh saat mendengar ucapan Resxi, lalu mengeryitkan dahinya. "Serius? Aku ga keliatan kalo terlalu jauh"

Resxi mendekatkan dirinya pada Tiwi, ia menatap mata hazel milik kekasihnya lalu menaikkan kelopak mata Tiwi.

"Kenapa sama mata aku?"

"Besok kita ke optik ya" Resxi mengelus rambut Tiwi sedangkan gadis itu hanya mengangguk bingung, lalu kembali melanjutkan membaca.

~

"Kacamata ini" Tiwi memejamkan matanya erat-erat, ia meletakan kacamata itu di meja, lalu pergi keluar dari kamarnya.

"Tiwi, kamu dapet kiriman sayang" Irren berkata saat melihat putrinya berjalan menuruni tangga dan menuju kearahanya, ia mengernyit saat menyadari ada yang berbeda dari putrinya.

"Lho sayang, kacama-"

"Kacamata aku rusak Ma, tolong beliin yang baru ya" Tiwi memotong ucapan Irren dan itu sukses membuat Irren kebingungan, bukankah tadi saat pulang sekolah kacamata itu tidak apa-apa?.

"Tapi tadi pas pulang seko-"

"Mama beliin aja yang baru, itu udah gabisa di pake" Tiwi berlari menuju ke kamarnya setelah memotong kembali ucapan Irren, membuat ibunya itu menggeleng kesal.

《《《《《《《《《》》》》》》》》》

Gadis manis berambut ombre pink itu berdiri menghadap jendela kamarnya, ia membuka sedikit gorden itu dan mengintip pemandangan taman belakang rumahnya, ia termenung memikirkan sesuatu.

"Lily!" Lily kembali menutup pintu mobilnya saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Kak Dimas?" Lily menoleh terkejut saat mendapati Dimas berada di depannya. Lelaki itu terlihat sangat tampan.

"Ng... kamu mau pulang ya?" Suara Dimas terdengar pelan tapi Lily masih bisa mendengarnya, gadis itu mengangguk, ia menatap Dimas dalam, lelaki tercintanya ini sudah Lulus, ia pasti akan sulit bertemu dengannya.

"Besok bisa ketemu di Bandara jam tujuh pagi?" Lily mengernyitkan dahi mendengarnya, sesuatu terlintas di otaknya membuat tubuhnya membeku, ia menatap Dimas sedih, sedangkan yang di tatap menundukan kepalanya.

"Kakak mau..."

"Jam tujuh pagi di Bandara, kamu harus datang" Dimas tersenyum sangat manis lalu berlari meninggalkan Lily yang masih terdiam di tempatnya, gadis itu memegang dada yang terasa sesak.

Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang