What Happened?

221 15 9
                                    


Author Point Of View

Alexis kembali berjalan menuju kamarnya dengan langkah ringan. Sebuah senyum mengembang diwajahnya yang cantik, jujur saja ia terkejut dan juga merasa sedih. Kenapa tidak dari dulu saja mereka tahu jika ternyata bibi Dansley masih hidup? Kenapa rahasia itu harus tertutup lama sampai ia sendiri yang harus bertemu dengan Dimas?. Ah, tapi apapun itu Alexis tetap bersyukur, ia merasa bahwa keluarganya sebentar lagi akan lengkap. Ada Sara dan juga Dimas yang berperan sebagai sepupunya sekarang.

Alexis membuka knop pintu kamarnya. Dahinya mengernyit saat melihat Sara tengah bersiap di meja rias. Gadis berambut merah itu sudah mengenakan pakaian yang rapih, dan jangan lupakan tas ransel berukuran cukup besar yang berada di atas ranjang.

Alexis mendekati Sara dengan rasa penasaran, ia baru saja hendak memberitahu Sara perihal masalah Dimas dan juga bibi Dansley, tapi sepertinya sepupu merahnya ini akan pergi keluar.

"Sara? Kau mau pergi kemana?" Alexis mendudukkan dirinya di ranjang. Ia menatap Sara yang kini menoleh kearahnya.

"Aku akan pergi ke Aussie. Bukan untuk waktu yang lama, kau tidak perlu khawatir." Sara bangkit dari kursi rias. Ia memfokuskan atensinya pada Alexis yang kini memandangnya dengan wajah terkejut.

"Kau serius? Pergi ke Australia? Kau bahkan baru satu hari memulai kuliah!" Alexis berkata heran. Lagi pula untuk apa Sara pergi ke Australia?.

"Ini masalah penting, Alexis. Tentang sahabatku." Sara mengenakan tas ranselnya itu di punggung. Ia mulai berjalan menuju pintu dan Alexis mengikutinya di belakang.

Mereka berjalan keluar kamar, sampai di ruang keluarga, Alexis melihat semua keluarganya sudah berkumpul di sana.

"Sara, kau sudah siap? Mom masih khawatir tentang mereka yang akan menjemputmu ke Australia" Laura berjalan mendekati anaknya. Ia merangkul bahu Sara untuk duduk.

"Mom, mereka orang-orang suruhan Aster, Mom tak perlu khawatir." Sara duduk disofa dengan perasaan tak sabar. Ia begitu ingin bertemu dengan Aster. Tadi Clara mengatakan bahwa orang kepercayaan keluarga Forston yang sedang berada di Inggris akan segera menjemputnya untuk membawanya pergi menemui Aster di Australia.

"Kau harus hati-hati Sara, jangan pergi terlalu lama. Kau harus kuliah juga, kan?" Leticia menasihati Sara yang langsung diangguki gadis merah itu.

Alexis mengernyit mendengar ucapan Neneknya. "Nek, bagaimana kau tahu Sara akan pergi ke Australia? Aku bahkan baru tahu saat kembali ke kamar."

Leticia menunjuk Laura dengan dagunya. "Bibimu datang ke kamarku saat kau pergi, Lexi." Alexis mengangguk sedangkan Audrey menatap putrinya bingung.

"Kau dari kamar nenek? Untuk apa?" Pertanyaan Audrey membuat semua orang mengalihkan perhatiannya pada Alexis. Gadis bule itu terlihat kikuk, dalam hati ia berpikir. Tadinya ia ingin memberitahu masalah bibi Dansley dan juga Dimas pada Sara, tapi. Melihat situasi yang kurang kondusif, lebih baik ia simpan saja dulu cerita ini sendiri.

"Ah, aku membicarakan tentang… ah ya tentang koleksi jam tangan baru milik nenek. Iya kan, nek? "Alexis tersenyum kikuk. Ia melirik sang nenek yang tertawa singkat mendengarnya.

"Tentu saja, Lexi. Apa jam tangan baru nenek bagus?" Alexis bernafas lega mendengar pertanyaan neneknya. Ia lalu mengangguk semangat, semua orang yang mendengar itu hanya bisa menggelengkan kepala mereka heran.

"Mom, mereka sudah berada di depan" Sara bangkit dari duduknya setelah mengecek ponsel pintar miliknya. Laura dan yang lainnya ikut mengantarkan Sara sampai depan halaman rumah. Terlihat perempuan berwajah barat dengan rambut blondenya duduk di teras rumah ditemani satpam, perempuan itu langsung berdiri dari duduknya saat melihat kedatangan Sara dan yang lainnya.

Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang