Daffi secret uncovered

309 21 1
                                    

Author Point Of View

Electric Kiss- EXO

Hari sudah malam, matahari sudah lama kembali ke peraduannya, dan bulan pun dengan senang hati menggantikan tugas matahari dan memberikan sinarnya untuk kehidupan di bumi, tak lupa dengan bintang-bintang yang setia bertaburan di sisinya, menambah keindahan langit malam ini.

Gadis dengan rambut ombre hitam Pink nya itu memandang langit malam dengan mata berbinar, ia sangat menyukai bintang, dan bintang malam ini sungguh indah, ia berharap akan ada bintang jatuh sehingga dirinya bisa membuat harapan. Ya mitos mengatakan seperti itukan?.

"Jadi kamu kenal sama Dimas ya? Jangan bilang dia cowok yang selama ini suka kamu ceritain ke Kakak?" Suara lelaki dari arah belakang membuat gadis ombre itu menoleh ke asal suara.

Lily. Gadis itu melihat Leo yang bersandar di cup mobil sambil memandanginya dengan tangan terlipat di dada, Lily hanya menatap kakaknya sekilas lalu kembali memandang langit malam, ia sedikit merapatkan sweater yang dipakainya saat merasa hawa dingin di bukit ini semakin lama semakin menusuk karna malam memang sudah semakin larut.

Leo memandang adiknya sebentar lalu mendengus dan menghampiri adiknya, lalu duduk di samping Lily.

"Pulang Yuk! Udah malem tau"

"Pulang kemana? Emang lo mau pulang kerumah? Katanya lo gamau ketemu sama Mama karna lo cuman dua hari disini" Lily menjawab lalu meletakan dagunya diatas lipatan tangannya yg berada di lututnya yang menekuk.

"Kakak anter kamu pulang, terus balik lagi kerumah Dylan" Leo menjawab lalu ikut merapatkan jaketnya saat hawa dingin serasa menusuk tulangnya.

"Lo tuh ya! Pulang ke Indo ga bilang-bilang! Setidaknya lo bilang sama gue meskipun lo gamau Mama, Papa tau!" Lily berucap kesal, ia kembali mengingat saat dirinya bertemu dengan Leo di Bandara.

"Kak Leo? Kakak disini?!" Lily bertanya heran, ia lalu melirik Dimas yang memandangnya bengong, oh ayolah, pria ini tidak mengerti situasi seperti apa yang sedang dialaminya, jangan lupakan Dylan yang menunjukan ekspresi yang sama bodohnya.

"Kalian kenal? Marga kalian sama!" Dylan berkata setelah cukup lama otaknya berpikir.

"Dia adik gue yang sering gue ceritain sama lo" Ucapan Leo berhasil membuat Dylan terperangah, ia lalu menatap Lily dari kepala sampai ujung kaki.

Astagaa! Rambutnya Pink! Tentu saja ini Lily adiknya Leo. Dasar Dylan Bodoh!

"Jadi kamu Lily?! Astaga Lily, ini kak Dylan temen Leo di Jepang, kamu pasti pernah denger nama Kakak kan dari Leo?" Dylan berkata semangat lalu berjalan mendekati Lily yang kini memasang tampang bodohnya.

"Hah? Jadi kak Dylan temennya Kak Leo?" Lily kembali bertanya dan Dylan mengangguk.

"Ayo masuk! Kita ngobrol dirumah aja" Dylan menarik tangan Lily memasuki mobil diikuti oleh Leo di belakangnya, meninggalkan Dimas yang masih terbengong, Dimas mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu menyusul mereka masuk kedalam mobil.

"Kenapa bengong? Mending sekarang kamu cerita kenapa kamu bisa kenal sama adiknya Dylan!" Leo membuyarkan lamunan adiknya membuat Lily mengerjapkan matanya lalu bangkit dari duduknya setelah menggeram kesal.

"Mending pulang deh kerumah Dimas sana! Udah numpang pulang malem lagi, gatau malu" Lily menepuk bokongnya untuk membersihkan tanah-tanah yang menempel saat ia duduk di bukit tanpa alas, lalu berjalan meninggalkan Leo menuju mobilnya sambil kembali merapatkan sweater pink yang membalut wrap dress nya. Dia bahkan belum mengganti pakainya dari siang tadi, dan sekarang ibunya pasti sangat mengkhawatirkan keadaanya karna handphone nya tidak bisa di hubungi.

Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang