Author Point Of View
Hari ini Lily dan yang lainnya sedang berkumpul di rumah Arin, mereka sedang melakukan rutinitas bulanan yang biasa dilakukan oleh ibu-ibu. Yaitu arisan. Meskipun mereka memiliki kesibukan karna profesi yang mereka emban. Tapi, meluangkan waktu untuk berkumpul dan refreshing otak itu perlu kan? Untuk menghindari stress.
Arin membuka gulungan kertas yang keluar dari gelas yang baru saja dikocok, wanita itu lalu mengerlingkan matanya pada Lily saat melihat nama yang tertulis di kertas tersebut.
"Nyonya Ardana yang keluar hari ini, yey!" Arin memekik dan Lily tersenyum lebar, Tiwi yang berada di samping wanita itu menepuk bahu Lily cukup kencang.
"Jangan lupa traktirannya ya! Di sebrang rumah sakit tempat gue kerja ada restaurant baru, makanan Itali." Tiwi berucap antusias dan Alea pun mengangguk menyutujui.
"Boleh tuh, Ly. Nanti gue ajak Noah." Kenzi menambahkan membuat Lily mendelik horror. Alea tertawa terbahak-bahak melihat itu.
"Bisa abis dalam sekejap uangnya Lily kalau kita bawa anak-anak," ucap Alea diiringi tawa dari yang lainnya.
Lily menggelengkan kepalanya. Wanita itu terdiam memikirkan sesuatu, lalu beralih menatap Alea. "Al, gue mau nanya."
Alea menyeruput jus jeruk miliknya lalu menatap Lily heran. "Tumben, nanya apa?"
"Gini," mulai Lily yang lalu terlihat menyamankan posisi duduknya. Yang lain memperhatikannya penasaran.
"Menurut lo, Kelsey yang punya sifat temprament itu memang bawaan dari lahir atau karna faktor lain? Helena, mungkin?" Lily bertanya mengutarakan pikirannya. Wanita itu masih memiliki keraguan sebelum melepas si sulung pergi ke Inggris besok.
Alea terlihat berfikir lalu wanita itu menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. "Kalau untuk masalah kepribadian seseorang, lo bisa konsultasi sama psikolog untuk lebih jelasnya, Ly. Gue sebagai psikiater lebih intens untuk menangani masalah gangguan mental dan kejiwaan seperti depresi dan juga trauma."
Lily terlihat mengangguk, Tiwi yang berada di samping Lily membuka suara. "Kalau menurut gue, Kelsey kayak gitu karna dia merasa kurang perhatian dari lo dan Dimas, Ly. Secara, Kelsey dan Helena itu hanya berbeda satu tahun. Dan karna Helen yang membutuhkan perhatian khusus jadi mungkin Kelsey merasa diabaikan."
Lily menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Tiwi. "Kurang perhatian apanya, Tiw? Selama ini Kelsey sendiri yang menolak perhatian dari gue dan Dimas. Dia selalu bilang. 'Gak usah deketin, Kel. Anak mom itu cuman Helena.' ketika Helena dalam kondisi sehat, gue sama Dimas berusaha lebih fokus pada Kelsey tapi anak itu selalu menjauh, dia seperti menjaga jarak dari orangtuanya sendiri." Lily berkata dengan perasaan yang berkecamuk, wanita itu terlihat ingin menangis.
Alea menatap Lily khawatir. "Ly, menurut gue apa yang dibilang Tiwi itu bener, karna Kelsey dan Helena hanya berjarak satu tahun, maka sejak bayi Kelsey sudah merasa iri dan tidak suka dengan kehadiran adiknya. Anak itu seperti berpikir bahwa Helena mengambil seluruh perhatian orang tuanya. Dia seolah mengatakan pada dirinya sendiri kalau mom and dad itu milik Helena, mereka tidak peduli lagi dengan Kelsey. Dan mindseat itu sulit untuk diubah. Itu sudah tertanam sejak dia kecil dan dibawa sampai sekarang." Alea mengutarakan pendapatnya. Kenzi yang berada di sampingnya terlihat mengangguk.
"Dan itu yang mempengaruhi perilakunya sekarang, Ly. Dia membentengi dirinya sendiri." Lily mengusap matanya yang berair setelah mendengar ucapan Kenzi. Arin yang melihat itu menghela nafasnya dalam.
"Dan menurut gue, keputusan Dimas untuk bawa Kelsey tinggal di London itu sudah sangat tepat, kita harus menjauhkan dia dari Helena. Gue takut kalau begini terus, dia bisa terus merasa iri dengan kehadiran Helena. Apalagi, Helen kan sering sakit. Gue gak bisa bayangin gimana perasaanya ketika melihat lo sangat peduli dengan Helena. Dia bisa mengalami tekanan batin kalau ini terus berlanjut." Arin berucap panjang lebar dan Alea kembali mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple!
Teen FictionKisah para gadis yang berjuang untuk mendapatkan crush mereka dan menjadikannya Couple seumur hidup! Lily Madison Angela Pratiwi Aleanata Alexandra Arintika Nasution. Ini karya pertama ku yang selesai sampai ending, masih banyak kesalahan dalam penu...