Drama Competition

352 22 8
                                    

Author Point Of View

Malam ini jalanan terlihat sepi,waktu sudah menunjukan pukul hampir jam 10 malam,mobil yang di kendarai Daffi memasuki pekarangan rumah keluarga Tiwi, Tiwi keluar dari mobil diikuti Daffi yang berniat mengantarnya sampai pintu,padahal Tiwi sudah mengingatkan beberapa kali bahwa sebaiknya Daffi pulang saja tapi lelaki jangkung itu tetap kekeh, Tiwi hanya bisa berdoa dalam hati,ia berharap yang membukakan pintu nantinya adalah Bibi Lina atau paling tidak Alessa,meskipun ia sedang marah pada kakaknya itu tapi setidaknya bukan Mama atau Papa nya yang akan ia temui saat pintu itu terbuka nantinya,ini sudah lewat dari jam malam seorang Angela Pratiwi,Rendi membuat peraturan khusus bagi Putri bungsu nya itu,salah satunya jangan pulang lewat dari jam 9 malam,dan sekarang sudah hampir jam 10 malam,tamatlah riwayat Tiwi dan juga Daffi karna lelaki itu yang mengantarnya pulang. Pernah waktu itu,hanya sekali Resxi mengantarnya pulang jam 9 lewat 10 menit,hanya 10 menit tapi oleh Irren,Resxi dilarang berkunjung kerumah untuk menemui Tiwi selama 3 hari,itupun setelah Resxi mendapatkan ocehan sepanjang Rell kereta dengan kata2 yang sepedas mercon, ditambah pelototan matanya yang mampu membuat Resxi bergidik, tapi lelaki itu hanya diam dan membatin dalam hati, calon Ibu mertua yang baik memang seperti itu.

"Mending lo pulang deh" Tidak perduli jika dianggap tak tahu terimakasih,Tiwi tetap memaksa Daffi pulang,kini mereka sudah sampai di depan pintu tapi tangan Tiwi tak kunjung mengetuk ataupun memencet Bell nya, ia harus menyelamatkan Daffi dan lelaki itu harus pergi.

"Dari tadi lo nyuruh gue pulang terus,takut gue mampir? Terus ngerepotin? Tenang Angela gue cuman mastiin lo masuk rumah dengan selamat,lagian ga gentle dong kalo gue main pergi gitu aja,setidaknya kan pamitan sama orangtua lo" Daffi mengendikan bahunya lalu memencet Bell yang berada di samping pintu mengabaikan Tiwi yang melongo mendengarnya. Pamitan dengan orangtuanya? Itu hal gila yang sedari tadi Tiwi hindari Daffi! Kadang-kadang kau terlalu polos ya jangkung,tidak pernah dengar atau menonton Drama yang isinya si orangtua perempuan sangat Protective dan akan menendang bokong lelaki mana saja yang mengantarkan anaknya pulang hampir larut malam? Tidak pernah? Kusarankan kau banyak menonton Drama Korea atau paling tidak Sinetron.

Tiwi memejamkan matanya,hatinya merapalkan nama Bibi Lina dan juga Alessa selama berulang-ulang, semoga saja hari ini hari keberuntungannya.

Ckleeek.

Krieeet.

Tiwi membuka mata,ia menghembuskan nafasnya lega saat melihat sosok Alessa berdiri di ambang pintu.

"Maaf mba saya kemari mengantar Tiwi pulang" Daffi berusaha ramah meskipun ia penasaran siapa perempuan yang sebaya dengannya ini.

"Alessa, Kakaknya Tiwi" Alessa mengerti situasi,gadis itu memperkenalkan dirinya, matanya melirik Tiwi lalu memberi kode lewat matanya,menyuruh adiknya itu masuk.

Tiwi mendengus,berani sekali Alessa menyuruhnya seperti itu,dan kenapa Alessa yang terlihat marah? Kalau ada yang harus marah disini itu adalah dirinya,bukan Alessa!

"Terimakasih ya kamu bisa pulang" Alessa tersenyum lalu menutup pintu saat Tiwi sudah masuk kedalam rumah, meninggalkan Daffi yang masih terbengong di tempatnya.

"Kakaknya Angela? Oh baru tau" Daffi berbicara sendiri dan mengangguk sendiri,lelaki itu berjalan kembali ke mobilnya dan melajukannya keluar dari rumah Tiwi.

《《《《《《《《》》》》》》》》

"Kenapa kamu baru pulang jam segini? Beruntungnya kamu Mama dan Papa mendadak kerumah Omma karna di telpon tadi" Alessa membuka suara,ia melipat kedua tangannya di dada saat dirinya tiba di kamar Tiwi.

Tiwi berdesis,gadis itu mengabaikan Alessa dan memilih merebahkan dirinya di ranjang.

"Kakak ngomong sama kamu Tiwi! Dan siapa cowok tadi? Kenapa bukan Resxi yang nganter pulang?!" Suara Alessa naik satu oktaf, Tiwi membuka selimut yang menutupi tubuhnya secara kasar, ia menatap Alessa kesal.

Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang