Who is he?

309 21 3
                                    

One Last Time- Ariana Grande
Save You Tonight- One Direction.

Author Point Of View

Lily terus terdiam selama perjalanan menuju bandara,entahlah,pikirannya terus melayang saat Dimas menyebutkan bahwa kakaknya itu kuliah di Jepang,sungguh tiba-tiba saja dia merindukan Leo,oh ayolah padahal kita semua tahu bahwa lelaki tengil itu tak mungkin ingat pada adiknya. Seharusnya kau tak perlu mengingatnya Lily.

"Em jadi kita nunggu dimana?" Lily bertanya saat Dimas tak kunjung berjalan masuk kearea bandara dan tetap bergeming di parkiran.

"Disini aja, nanti juga dia kesini sendiri,males banget jemput kedalem kayak anak kecil" Dimas berucap santai dan Lily terbengong mendengarnya,apa hubungan Dimas dan kakaknya sama seperti dirinya dan Leo yang tak pernah akur?

"Kayaknya aku mau pipis" Lily meringis saat merasakan sesuatu yang mendesak ingin keluar.

"Ha? Cepet sana ke toilet, gabakal kakak tinggal" Dimas menunjuk arah menuju toilet dengan dagunya,Lily segera mengangguk dan berlari setelah mengatakan sesuatu pada Dimas.

"Pokoknya jangan tinggalin aku!"

Dimas mengancungkan jempolnya ke udara lalu terkekeh pelan saat melihat gadis itu menghilang di tikungan. Dimas kembali memfokuskan pandangannya pada pintu keluar bandara,kemana kakaknya itu? Apa dia di tahan security karna keributan yang dibuatnya tadi saat di telepon? Kalau iya itu sangat merepotkan.

"Brooo!" Dimas mengernyit lalu menyipitkan matanya saat melihat dari kejauhan,dua lelaki yang memakai coat berwarna coklat dan juga army berjalan menghampirinya,tak lupa koper kecil yang berada di tangan mereka.

Ya itu Kakaknya. Dylan.

"Kakak" Dimas menyapa saat Dylan dan teman lelakinya tiba di hadapannya.

"Wait the minutes, jadi ini adik lo Dyl?" Pria dengan coat coklat itu menatap Dimas dan Dylan bergantian.

"MIRIP!" Pekiknya setelah mengamati wajah keduanya.

Dylan memutar matanya malas sedangkan Dimas terbengong mendengarnya.

"Satu emak satu bapak Leo! Wajar kalo mirip, Bodoh!" Dylan memaki sahabat karibnya itu dan sekarang Leo yang memutar mata mendengarnya.

"Yayayayaya" Lelaki itu terlihat tak perduli dengan omongan Dylan,dan malah mengulurkan tangannya pada Dimas.

"Leonardo Madison,Teman satu Apartemen dan satu kampus kakak ayan lo ini" Leo tersenyum sok tampan? Dan Dimas pun dengan cepat menjabat tangan Leo.

"Dimas Reza Kak" Dimas tersenyum sopan.

Disampingnya, wajah Dylan sudah merah padam, Asap keluar dari hidungnya?.

"Apa lo bilang? Ayan?!"

BUGH!

"What the hell?! Tangan Lo DYL!" Leo mengusap hidungnya yang dihantam pukulan Dylan,entahlah berdarah atau tidak,tapi itu pukulan yang cukup kencang.

"Leonardo bapak lo dua! Nama lo cuman Leo Madison jerk, dan satu lagi, yang ayan itu lo bukan gue!" Dylan mengusap tangannya,seakan tangannya itu kotor setelah menonjok hidung Leo, sedangkan Leo mendengus kesal.

"Sialan lo! Gue kan sodaraan sama Leonardo DiCaprio!"

Dimas mengedipkan matanya berkali-kali melihat tingkah lalu dua pria di hadapannya, dia yang paling muda disini,tapi apa dia juga yang paling waras?.

"Whatever you say Le, kita balik aja Dim" Dylan berkata membuat Dimas teringat dengan gadis yang berpamitan untuk pergi ke toilet beberapa menit lalu, Dimas melirik jam tangannya, sudah hampir lima menit tapi Lily tak juga kembali.

Couple!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang