"Hati ku rapuh saat hujan turun untuk kesekian kalinya"
Maudy Sheilla Putri
💙💙💙
Maudy yang masih setia dengan pandangan nya, seketika buyar setelah ada suara cewek yang cempreng berteriak memanggil namanya, "MAUDYYY..." suara itu berhasil membuat maudy kaget.
Maudy langsung menengok ke samping dengan tatapan yang tajam ke arah sumber suara cempreng itu. Dia mendapati cewek cantik yang baginya adalah cewek paling cerewet.
Gadis itu Feliza Andhara Putri, Feliza adalah teman dekat maudy sejak SMP kelas 7.
Setelah maudy tau kalau itu feliza ia langsung memasang wajah datar "hm...apa?"tanya maudy."Ihh... maudy kebiasaan deh!"jawab feliza.
"Apa?" Tanya maudy dengan polosnya.
"Lo itu kenapa sih selalu jadi pendiam kalau pas hujan turun? Lihat tuh temen-temen pada asik terus kelas ramai deh, eh lo malah duduk sambil ngelamun gak jelas." Oceh feliza sambil menunjuk kearah teman-temannya yang bernyanyi gak jelas.
Mendengar ocehan feliza, maudy merasa malas menanggapi nya karena itu ia memilih untuk diam dan melanjutkan kegiatannya tadi.
"MAUDYY... kenapa sih lo tu, kalau orang lihat hujan turun pada seneng eh.. lo malah sebaliknya! Aneh pakek banget sih?" Omel feliza lagi.
"Gak ada apa-apa kok!" Jawab maudy, kemudian ia diam
lo belum tau apa-apa fel...Batin maudy.
Karena feliza yang tidak puas dengan jawaban maudy ia bertanya kembali, "kalau emang bener gak ada apa-apa kenapa lo selalu gini sih? Coba deh lo cerita, pasti gue dengerin kok!".
Karena sudah tidak tahan dengan omelan feliza akhirnya maudy membuka mulut untuk memulai ceritanya, "sebenarnya gini ceritanya fel..."
ketika maudy ingin melanjutkan ceritanya dan feliza yang serius ingin mendengarkan cerita dari sahabatnya itu, kaget karena anak cewek pada heboh karena guru jam pelajaran kimia terlihat sedang berjalan menuju ke kelas 10 IPA-2 kelas mereka tercinta itu.
Satu kelas langsung heboh membereskan meja-meja yang berantakan, merapikan baju mereka, dan langsung duduk pura-pura sedang membaca buku kimia.
Sementara itu feliza juga buru-buru mengambil buku kimia dan pura-pura mengerjakan soal sambil mengomel pelan, "ih... kenapa sih pas maudy mau cerita ada aja halangan nya" Maudy yang mendengar omelan pelan feliza dan terlihat senyuman tipis cantiknya yang terukir.
🌈🌈🌈
Setelah 4 jam pelajaran selesai, bel istirahat berbunyi. Setelah mendengar bel istirahat berbunyi semua siswa-siswi SMA Garuda segera membereskan buku dan mengucapkan salam kepada guru kemudian pergi ke kantin.
Maudy dan feliza juga akan pergi ke kantin tapi sebelum kesana mereka mampir dulu ke kelas 10 IPA-3 untuk mengajak Kayla dan Aurel sahabat mereka berdua dari SMP ke kantin bersama-sama.
"Hai jijah, hai aurel"sapa feliza kepada kedua teman nya itu.
"Hai juga..." jawab kayla dan aurel secara bersamaan.
Kayla yang baru sadar mendengar kata jijah langsung teriak,
"FELIZAAA" mengeluarkan suara khas nya yang kerasanya seperti suara petir yang menggelegar membuat semua orang yang mendengarnya langsung menutup telinganya rapat-rapat agar tidak merasakan sakit telinga.
Ya, jijah adalah panggilan kayla semasa SMP dulu.
"Kata jijah berasal dari nama belakang kayla yaitu Azizah. Selain itu alasannya karena suara kayla yang mirip sekali sama dengan seorang penjual sayur keliling komplek rumah nya kayla dan suaranya sangat keras, biasanya ibu-ibu memanggilnya mak jah.""Hahaha..." terdengar tawa feliza dan aurel sementara maudy hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku teman-temannya itu.
"Eh... udah-udah ketawanya, malu tau diliatin anak lain." Kata maudy kepada feliza dan aurel.
Setelah mendengar kata maudy mereka berdua berhenti tertawa.
"Ya udah ayo ke kantin nanti keburu jam istirahat selesai lagi." Ajak aurel.
"Iya nih... gue udah gak sabar pengen makan es krim vanila dan cheese cake buatan mbk eka" sahut kayla.
"Idih... makan mulu, nanti kalau gemuk baru tau rasa." Ejek feliza ke kayla berhasil membuat kayla marah, kemarahan kayla sangat terlihat karena wajahnya sangat merah.
"Eh udah kali ngejek kayla nya, kasian nanti dia bisa kena darah tinggi." Kata maudy untuk membuat feliza diam dari tawanya.
"Iya iya dy." Jawab feliza.
***
Kemudian mereka ber empat berjalan menuju ke kantin. Setelah beberapa menit berjalan mereka telah sampai ke kantin tepatnya di depan tempat berjualan mbak eka.
Mereka langsung pesan ke mbak eka,
"mbak kami seperti biasa nya ya?" Pesan aurel.
"Siap neng aurel." Jawab mbk eka.
Tidak lama menunggu pesananan mereka datang. Mereka langsung mulai makan setelah berdoa.
Cukup lama diantara 4 sahabat itu tidak ada percakapan, karena mereka sedang menikmati makan siangnya.
Suasana hening itu pecah karena suara feliza yang memanggil maudy,
"Maudy..."
"Hm.. apa?" Jawab maudy yang sedang fokus menikmati makanan nya.
"Katanya lo mau cerita?" Tanya feliza.
"Eh... emang maudy mau cerita apa sih fel sampek ekspresi lo serius gitu?" Tanya kayla pada feliza.
"Ada deh...!" Jawab feliza.
"Sekarang lo cerita ya dy, kenapa lo jadi pendiam kalau pas hujan lagi turun? Contoh nya tadi, pas kelas ramai biasa nya lo yang selalu ngomel tapi nyata nya tadi lo bengong liat ke luar." Tanya feliza untuk yang kesekian kalinya.
"Iya bener juga kata feliza, cerita dong apa sih sebabnya lo selalu gitu?" Sahut kayla meneruskan pertanyaan feliza.
Seketika maudy langsung menghentikan kegiatan makan nya dan dia diam mendengar kata teman-temannya.
"Iya dy lo udah kayak gitu mulai dari SMP, why? Cerita dong sama kita, kita itu sahabat lo!" Tambah aurel.
Karena desakan dari teman-temannya, akhirnya maudy membuka mulut lalu mulai bicara.
"jadi gini ceritanya..."
👌👌👌
Halo guys, aku balik lagi dengan chapter terbaru. Semoga kalian suka ya?Sabar ya guys, tunggu kelanjutan cerita ku ya?
Tapi aku bakal slow update karena mau PTS nih semoga nilai ku baik aminnn... dan maaf ya kalo ada kata-kata yang typo, maklum author masih perlu belajar lagi
Jangan lupa tinggal kan jejak ya, vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT RAIN (Selesai)
Teen FictionHighest Rank #279 In teen fiction (25-04-2018) Kehidupan seorang gadis biasa yang penuh dengan cobaan yang bertubi-tubi. Suatu hari Ada satu kejadian yang membuat ia membenci Hujan. Suatu saat ia bertemu dengan pria tampan nan rupawan Tetapi sikap...